Ting-!
Suara itu terdengar disaat bahu seseorang dideteksi oleh sebuah mesin, dan kemudian sebuah nampan berisi ikan bandeng¹ keluar dari tempat penyajian makanan. Sangat futuristik memang.
(Author gatau rank 3 dari bawah makannya apaan plis, jadi dikasih ikan bandeng aja 😁)
Yah, ini hari ketiganya berada di gedung ini bersama orang baru. Menyedihkan. Lebih parahnya lagi, ia masih belum bertemu dengan kakak tersayangnya... Huft. Latihan fisik tidaklah membebaninya selama tiga hari ini, tapi ia membenci orang-orang disana.
Ren, si emo rambut brokoli. Mengambil nampan itu dan membawanya, kemudian ia ingin mencari tempat duduk. Yah... Untuk apa lama-lama mencari tempat duduk kalau disalah satu meja ada orang yang melambaikan tangannya kepada Ren dan sangat memaksanya untuk tertarik duduk disana.
Sialan, si bocah pendek itu terlalu menarik perhatian orang-orang disana. Malu? Tidak juga. Lagian bukan Ren yang melambaikan tangan, melainkan Nishinoya yang melakukannya.
"Ren! Ren! Lihat ini! Aku mendapat salad sayur! Kau mau?" Ujarnya dengan suara keras layaknya anak hyperaktif lainnya.
Ren duduk dikursi samping Nishinoya kemudian menoleh ke arahnya, sambil tersenyum ia berkata "Boleh saja, terimakasih"
"Un, sama-sama!" Nishinoya menaruh beberapa sayuran di atas mangkuk berisi nasi di nampan Ren.
"Oh, kalian ini sebenarnya baru berteman atau sudah lama? Kalian terlihat sangat akrab.." ucap seseorang bersurai pink tulip yang memudar ke amber, si rank paling tinggi. Ia berbicara sembari mengunyah makanannya.
Ren sedikit terkejut mendengar suara itu, ia tidak sadar ada orang lain selain Nishinoya atau ia memang tidak peka?
"Uh... Kami baru berteman, dan sejak kapan kamu ada disini, rambut fajar?" Tanya Ren dengan sedikit mengejek.
Mendengar itu, Kohaku tidak marah tapi terkekeh kecil.
"Aku tiba-tiba mengingat kakakmu, dia selalu memanggilku dengan sebutan konyol itu. Lagipula, apa persamaan rambut ku dengan fenomena itu?"
"Banyak, tapi yang penting adalah sama-sama mengganggu ketenanganku" Ren menjawab dengan nada acuh tak acuh sambil menggeser kursinya menjauh dari Kohaku.
"Ya ampun.."
Ren tidak menghiraukan Kohaku lagi, ia sekarang fokus pada makanannya dan Nishinoya yang terus berbicara. Ini seperti makan sambil mendengar dongeng.
Disaat sedang asyik-asyiknya mengunyah makanan sembari mendengarkan celotehan Nishinoya, ia diberhentikan oleh Nishinoya. Ia terus menyentuh Ren dan itu lumayan membuatnya kesal.
"Apa? Cepat katakan" ujar Ren, sedikit membentak Nishinoya.
"Itu... Ada yang mirip denganmu" Nishinoya menunjuk ke satu arah, dan saat Ren melihatnya. Matanya melebar sama seperti bibirnya yang tersenyum.
"Terimakasih sudah memberitahu, aku pergi dulu. Bye!" Ren seketika pergi dari tempat duduknya, meninggalkan Nishinoya dengan sejuta pertanyaan dipikirannya dan Kohaku yang tertawa.
Ren berjalan dengan sedikit cepat, dan saat melihat sosok itu hanya diam menatap makanannya. Sebuah ide muncul dipikirannya, 'seru kali, ngagetin orang makan'
Disaat sudah dibelakang sosok itu, Ren bergumam "1.. 2.. 3.." Tepat disaat ia akan mengagetkan dia dengan cara memegang bahunya. Sosok itu malah...
"Berhentilah usil, rambut gagak. Aku sedang makan..."
KAMU SEDANG MEMBACA
《Harsh Reality》Blue Lock X Oc
Teen FictionBagaimana rasanya menjadi anak bungsu di keluarga Itoshi? Itu yang dipikirkan oleh gadis yang sedang berjalan melewati jalanan yang luas, karena mungkin dia yang lengah atau mobil tersebut berlaju sangat cepat. Akhirnya terjadi tabrakan maut. Jiwa...