── ✦ Chapter 2 in Manga ✦ ──
("Para penanggung jawab bilang kalau kami ini hanya dipindahkan kepondok atau semacamnya... Huft... Membosankan")
Ren, sekarang ia sedang melihat pemandangan luar dari kaca bis. Sedangkan saudaranya sedang bersantai sambil mendengar musik dari earphone yang tersambung pada ponselnya.
"Nee... Apakah ini masih lama..?"
"Jangan bersikap seperti anak kecil, bersabarlah" Rin menanggapinya dengan nada acuh tak acuh.
"Daritadi kau selalu berbicara bersabarlah... Aku bosan" Ren kesal, tapi ia menahan emosinya agar tidak meluap-luap.
"Maka tidur sana dan jangan banyak bicara"
"Aku sudah mencobanya sendari tadi.., tapi rasa kantuk belum datang padaku..."
"Huft..." Rin menepuk pundaknya sendiri, memberi kode pada Ren untuk menyenderkan kepalanya pada bahunya.
"Terserah dirimu lah, Nii-Chan" Ren menuruti apa yang disuruh saudaranya, ia menyenderkan kepalanya pada bahu Rin. Ren merasa nyaman, tapi rasa kantuk masih belum datang padanya.
"Nii-Chan..."
"Apa? Kau mau dengar juga?"
Ren menjawab dengan anggukan pelan dan Rin kemudian melepaskan salah satu earphone dan memberikan itu pada Ren. Dan yah... Ren memasangnya dan sekarang dapat mendengar apa yang daritadi didengar oleh saudaranya.
"Seleramu enak juga..."
"Y-ya... Terimakasih"
Tidak ada percakapan lagi diantara mereka yang sekarang sedang berada dalam pikirannya masing-masing sambil mendengar musik dan suara obrolan dari orang lain.
Sebelum kemudian, Rin membuka suara.
"Ren..."
"Yah?"
"Menurutmu.., sepakbola itu apa?"
"Sepakbola? Yah... Menurutku, sepakbola adalah cabang olahraga yang melibatkan 11 pemain dalam satu tim yang-"
"Bukan yang seperti itu-"
"Hei! Biarkan aku selesaikan ucapanku!!"
"Baiklah-baiklah..." Rin menutup telinganya kanannya yang sakit dikarenakan suara dari Ren.
"Jadi, sepakbola melibatkan 11 pemain dalam 1 tim. Mereka sebenarnya diharuskan untuk bekerja sama untuk meraih skor tertinggi untuk tim mereka, jadi dimata orang lain, mereka semua bersatu untuk mengalahkan lawan.
Tapi hal itu bukanlah sepakbola yang sebenarnya, sepakbola adalah pertempuran, tim hanyalah batasannya dan kita bergerak secara individu demi meraih kemenangan"
"Hm... Baiklah... Aku ingin bertanya lagi"
"Ya, silahkan"
"Apa alasanmu untuk bermain sepakbola bersamaku? Atau sendirian?"
Ren terdiam sebentar, mencoba mencerna pertanyaan yang baru dilontarkan oleh Rin.
"Alasan?"
"Ya, apa alasanmu?"
"Ya... Entahlah, mungkin karena dirimu? Aku tidak tau..."
"Bodoh"
"Eh?"
"Jika itu alasannya, lebih baik kau berhenti bermain sepakbola"
"Eh? Kenapa?"
"Pakai otakmu, jangan hanya memikirkan hal-hal yang bodoh"

KAMU SEDANG MEMBACA
《Harsh Reality》Blue Lock X Oc
Teen FictionBagaimana rasanya menjadi anak bungsu di keluarga Itoshi? Itu yang dipikirkan oleh gadis yang sedang berjalan melewati jalanan yang luas, karena mungkin dia yang lengah atau mobil tersebut berlaju sangat cepat. Akhirnya terjadi tabrakan maut. Jiwa...