Hari pertama

1.2K 26 0
                                    

Pagi telah menyapa,saat ini kedua pasutri itu sedang meremas kemas bareng di rumah baru mereka.

Rafael memutuskan akan tinggal di Belanda bersama dengan ana tentunya,dikarenakan kontrak kerja Rafael masih ada beberapa tahun lagi,jadi ana memutuskan akan mengikuti kemana pun rafael pergi.

Semua sahabat ana dan Rafael sudah berada di rumah minimalis dua lantai itu,Rumah yang sangat cantik di area komplek perumahan elit.

Banyak pepohonan di pinggirnya,Jalanan pun tidak langsung mengarah ke jalanan raya,Bisa di sebut komplek elit kalau di indo mah

"Sumpah na,gw betah banget disini lama lama kalau gini caranya..."ucap ratu sambil mengelilingi permukiman rumah ana.

Ini adalah mahar dari Rafael untuk ana,ya walaupun tidak seberapa namun ana bersyukur atas itu.

Besok semua orang harus pulang ke Indonesia,menyisakan hanya ana Rafael dan juga kak Wiki, Management ana yang akan tinggal bulak balik indo Belanda.

Disana juga sudah ada art yang akan membantu ana,mengingat ana yang masih remaja butuh bingbingan orang dewasa.

****
Hari ini ana sudah sampai di bandara untuk mengantarkan kepulangan anggota keluarga nya dan sahabat sahabatnya.

Ana memeluk satu per satu sahabatnya tangisan harus kini pecah di bandara itu. "Jaga diri baik baik yaa,kurangi dikit manja nya,sekrang Lo udah jadi istri orang.."ucap yoriko sambil memeluk ana.

Ratu pun langsung memeluk ana setelah yoriko melepaskan pelukan itu "jaga Rafael yaa,sekrang bocil gw ini udah punya tanggung jawab.."

Mereka semua menangis,menangis bahagia tentunya.ana gadis itu berjalan ke arah ayah dan bundanya.dan langsung memeluk bunda yang sudah melahirkan dirinya ke dunia ini.

"Hiks...bundaa jangan tinggalin ana.."

Lina tersenyum melihat putri satu satunya itu dia menghapus air mata ana lalu membalas pelukan itu "jangan nangis,ana seorang udah jadi istri orang,jadi jangan cengeng yaa..."

Kembali ke ayah nya,David menangis melepas putri kecilnya itu, dia memeluk ana dan membereskan rambut ana yang terurai "ana inget pesan ayah,jangan pernah ngecewain Rafael yang udah berjuang demi kamu,kalau ada maslaah selesai kan dengan kepala dingin,jangan samain kayak dulu,skrang ana harus bersikap dewasa untuk menghadapi masalah,dan satu lagi,jangan lupa solat,kamu harus melayani Rafael sebaik mungkin,.."

*****
Ana bersama Rafael saat ini sedang duduk di balkon kamar mereka.Hari ini mereka hanya berdua di rumah itu,dikarenakan ka Wiki akan mengurus semua kebutuhan ana yang masih di jakarta.

Mereka sama sama canggung,dimana mereka mengingat kejadian tadi malam rasanya ana ingin sekali kabur dari sini saat ini.

Rafael menatap ana dari atas sampai bawah,hari ini adalah malam pertama mereka,namun ana hanya diam di depan pintu.kamar mandi.

"Kenapa?.."tanya Rafael mendekati ke arah ana.

"Rafa maaf..."

"Karena?.."

"Aku datang bulan..."

Rafael tersenyum dia mengelus rambut ana "gapapa aku ngerti kok,lagian hari ini aku cape.besok besok aja yaa,..."

Setelah itu ana hanya di buat malu oleh dirinya sendiri,di tambah Rafael yang membuka baju nya dan hanya telanjang dada.

Perut kotak kotak membuat ana ketar ketir sendiri.rafael definisi lelaki yang menjuluki kata sempurna,dan sialnya lelaki itu adalah suami ana.

Rafael William struckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang