Rafael cedra.

2.2K 62 11
                                    

Saat ini ana sedang menunggu suaminya di lobi hotel. Perasaannya tidak karuan karena di saat para pemain akan meninggalkan stadion terlihat Rafael di papah oleh marselino dan arhan, mungkin keadaan cowok itu sangat parah.

Dan semua kehawatiran ana terlenyapkan dengan kedatangan Rafael dengan para pemain lainnnya.

Keadaan Rafael kaki pincang dengan perban Disana. Ana dia langsung mengahampiri Rafael dan bersaliman

"Kamu gapapa?.."tanya ana, Rafael yang melihat raut wajah ana yang khawatir mengangguk

"Raf,Lo istirahat aja kemungkinan besar Lo sama marselino dan asnawi ga akan ikut Main bulan depan. Kalian di berikan pinalti kartu dan izin cedra..."ucap salah satu pelatih Disana.

Rafael mengangguk. Lalu dia berjalan dengan ana menuju lift ke arah kamar mereka.sesampainya di kamar ana langsung menyiapkan baju untuk Rafael sedangkan Rafael langsung menuju ke kamar mandi.

Ana menunggu Rafael. Perasaannya sangat khwatir mengingat gimana keadaan suaminya itu. Beberapa saat kemudia Rafael kembali dengan memakai celana saja tanpa atasan.

Rafael mendekati ana, lalu dia langsung menidurkan kepalanya di paha ana, menyembunyikan kepalanya di perut rata ana.

"Kapan disini ada Beby?..."tanya Rafael membuat ana terdiam.

Tangan ana mengelus rambut basah Rafael. "Aku masih kecil raf, aku rasa aku belum cocok jadi ibu untuk anak kita nanti..."balas ana

Rafael menatap wajah cantik anatasya, lalu terbangun dari tidurnya dan

Cup

Ciuman singkat Rafael ke bibir manis ana. Mereka hanya terdiam dengan jarak yang sangat dekat.

Namun tiba tiba rafael mendekati muka nya dengan muka ana. Dan memiringkan kepalanya sehingga kini bibir keduanya sudah bersentuhan

Perlahan tapi pasti ana memeluk leher suaminya. Ciuman itu terjadi sangat lembut ana pun mulai membalas ciuman yang Rafael berikan.

Setelah dirasa pasokan udara mulai habis, mereka melepaskan ciuman tersebut, lalu menempelkan hidung mancung keduanya.

Perlahan tangan Rafael mulai memasuki baju yang ana kenakan.mengelus punggung ana, ana gadis itu hanya terdiam merasakan sensasi yang berbeda.

Kedua tangan Rafael membuka satu persatu kencing baju ana, setelah terlepas dia membuka pakaian ana dan melemparnya ke sembarangan arah.

Cup

Lagi lagi Rafael mencium bibir ranum ana. Sambil melepaskan semua pakaian yang ana kenakan.

Rafael menindihi ana, dia ingin mencium kembali ana namun pergerakan tangan ana membuatnya berhenti "kamu kuat?. Kaki kamu lagi pincang loh?..."

Rafael mengangguk dan langsung mencium leher mulus ana sehingga memberikan tanda kissmark Disana.

Dirasa sudah cukup kini Rafael perlahan membuka seleting celana yang di pakai dan...

"Ahhhh..."

"Raf, pelan pelan ini masih sakit..."

"Ummmm,aaaahhhh..."

Dah lah dosa...

*****

Pagi telah tiba. Tepat pukul 04.00 ana terbangun, memeriksa hp untuk melihat jam.

Dia merasakan rasa cape, semalam Rafael menyudahi permainannya pada pukul 1 pagi,dan dirinya tertidur 3 jam.

Dia menatap ke arah suaminya, Rafael lelaki itu sedang tertidur. Wajahnya sangat damai, ana mencintai lelaki di sampingnya, lelaki yang rela meninggalkan Tuhannya demi dirinya.

Rafael William struckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang