Gimana?
"Dia setuju." ucap Andre pada adiknya saat keluar dari kamarnya.
David menghela nafas. "YA. Dengan satu syarat."
Apa?
Lalu.... pada waktu meja makan Andre membahas tentang rencana untuk menjadikan Diana pengganti sekertaris pribadinya sementara waktu, hanya beberapa bulan saja karna yang sebelumnya diutus ke luar negeri bersama asistennya.
Dan untuk posisi sekertaris di kantor Andre kosong, ia memilih Diana dirasa cocok, karna sebelum menikah Diana sempat bekerja sebagai sekertaris pribadi David, dimana mereka bertemu, kemana mana selalu bersama dan benih benih cinta tumbuh dalam waktu beberapa bulan dan akhirnya menjalin asmara dan memutuskan untuk menikah.
Malam harinya
Semua penghuni rumah berkumpul di meja makan termasuk Nurma.
Nak?
Diana terkejut akan mengibaskan tangan yang menyentuh pundaknya. "Mama." sedikit terlonjat menormalkan ekpresi kagetnya.
"Kamu kenapa nak?" melirik piring berisi sedikit nasi. Nurma berinisiatif mengambil kan nasi banyak lauk pauk piringnya lalu memberikan nya ke sang menantu. "Makanlah nak." ucap Nurma sambil menggeser piring Diana ke hadapannya.
Loh, mah? "Aku bisa." ucapnya tidak enak hati. Seharusnya ia yang melakukan itu tapi malah ibu mertua.
"Makanlah selagi hangat." ucap Nurma tersenyum tulus seraya mengusap pundak sang menantu.
Diana membalasnya dengan anggukan kecil. Malam ini suasana hatinya sedang kacau, bahkan sedari tadi sikapnya berubah dingin terhadap suami lantaran David meminta dirinya untuk menjadi sekertaris pribadi iparnya, tanpa disadari David telah memasukkan Diana ke dalam sebuah jurang begitu curam.
Selesai makan seperti biasa Diana membersihkan piring kotor ke dapur dibantu ibu mertua nya.
Di dapur
Nak?
...Iya mah
...Mama boleh minta sesuatu
...Emm, mama mau apa dariku
...Cucu, beri mama cucu
...Uhukk...
Diana tersentak kaget mendengar ucapan sang mertua.
Nurma memberikan segelas air ke menantu nya seraya tersenyum.
"Makasih mah." ucap Diana meminum segelas air sekali teguk.
/terkekeh
Mengerutkan kening heran tiba tiba saja wanita parubaya itu tertawa tanpa sebab setelah berjalan menjauh dari dapur.
Lima belas menit selesai mencuci piring di dapur Diana melangkah kakinya ke dalam kamarnya ia ke kamar mandi menyegarkan tubuh dengan berendam di bathup beberapa saat sambil menunggu suami pulang kerja.
Diana baru keluar dari bathroom tiba tiba merasakan keberadaan seseorang berdiri di belakangnya, dan betapa terkejutnya ia melihat Andre sudah berdiri di dalam kamar.
Hai baby?
...Kenapa lo disini, pergi...!
...Sayangnya aku tidak mau
berjalan mendekati Diana.
...Gue bilang pergi, pergi b4ng54t
...Kamu bertambah sexy jika marah marah seperti ini baby
merangkul Diana erat.
...Lepasin gue brengsek
Lagi lagi Diana mengumpati pria itu sangat muak melihat wajah Andre yang selalu terlintas di pikiran nya. Mendorong berlari menuju pintu tetapi tangan kekar itu dengan cepat menahan tubuh nya, membanting ke atas ranjang. Tidak peduli teriakan kesakitan berkali kali terdengar keras di kamar kedap suara, justru malah semakin bertambah semangat.
4444hhh hentikan!
S sakit...
4444h
Satu jam berlalu Andre baru menghentikan aktifitas nya, pria tampan, memiliki rahang keras, sorot mata tajam itu baru melepaskan pautannya.
Andre tersenyum puas sambil merapikan pakaiannya, tidak ada rasa bersalah sedikitpun dari raut wajahnya.
"Aku suka perlawananmu baby, kau begitu nikmat dan candu, lain kali kita bertemu lagi." bisik Andre seraya memberikan kecupan singkat di pucuk rambut Diana.
Diana hanya bisa terisak meratapi nasibnya, pria itu selalu saja datang saat ada kesempatan bahkan tidak memberikan ruang waktu sedikitpun untuk nya, permainan kasarnya membuat Diana semakin trauma atas perlakuan bejatnya itu.
Jika saja suaminya tau, entah apa yang akan terjadi, Diana hanyalah wanita biasa tidak punya siapa siapa lagi selain Diana dan ibu mertua.
BERSAMBUNG
KAMU SEDANG MEMBACA
IPAR KEMATIAN (END)
RandomPernikahan adalah sebuah momen terindah yang di idamkan semua pasangan, tapi tidak untuk Diana. Di malam pertamanya kakak iparnya sendiri dengan sengaja menjebak dalam hubungan terlarang, merebut hak yang seharusnya di berikan bersama sang suami ia...