complicated chapter 2

166 3 0
                                    

Noah pov

'Baiklah,cari tempat duduk dan aku akan memesan. Kau mau ku pesankan apa?' Kataku pada nacha yang masih bermuka masam

'Greentea frappuccino' ujarnya ketus

Aku terkekeh 'baiklah' aku pun pergi meninggalkannya.

'Sendirian saja eh ? Bergabunglah bersama kami,tampan' ujar salah satu gadis sambil menatapku dengan tatapan menggoda saat melewati salah satu meja yang terdapat banyak gadis didalamnya .

Ewh menjijikan. Batinku dalam hati. Aku pun jalan berlalu meninggalkannya kembali berjalan menuju tempat memesan

'greentea frappuccino 1 dan hm mocca frappuccino 1 hmm triple coklat cake 1 dan very berry cheesecake nya 1' kataku

'Baiklah,berapa?' Kataku, pelayan itupun menyebutkan sejumlah angka dan aku pun segera membayarnya

'Baiklah ini dia pesanan mu nona nacha' kataku sambil menyodorkan semua makanan

Nacha hanya bergumam keras sambil menatapku dingin

Astaga,dia ini benar-benar marah padaku hanya karna aku tak mengantarkannya ke forever21 ? Yang benar saja.

'Baiklah baiklah,habiskan kue-kue ini dan aku akan mengantarkanmu berbelanja' kataku malas

'Benarkah?' Tatapan dingin itu berubah menjadi berbinar. Huh dasar wanita! Tapi aku juga wanita hmmm..

----

'Terimakasih noah kau membuatku lebih baik sekarang' kata nacha dengan nada gembira

Aku bergumam tak jelas

'Kalian ini! Dari mana sajaa?! Aku menunggu dari tadi' kata Nara langsung berdiri berkacak pinggang didepan aku dan nacha.

Aku mengernyitkan kening bingung menatap nara yang tiba-tiba muncul dan langsung marah - marah,benar-benar tidak jelas.

Nara menghembuskan nafas berat,dia mulai menatapku sambil berkaca kaca dan tak lama kemudian dia memelukku erat dan menangis dalam pelukanku

Aku menatap nacha dengan tatap "ada-apa-dengannya" , nacha pun menggeleng seakan dia bisa membaca fikiranku

Aku pun membalas pelukannya erat,dia kembali menangis lebih keras

' ada apa nara? Kenapa menangis? ' kataku lembut sambil mengusap ngusap punggung sahabatku itu

Nara,wanita cantik bermata abu,berhidung mancung dengan rambut lurus sebawah pundak itu pun tetap menangis tak menjawab ucapanku dia malah memelukku lebih erat.

Aku menarik nafas berat 'baiklah,tenangkan dulu dirimu' kataku menggiring nara ke ruang tamu

'Aku akan membuatkannya minum' kata nacha menyusul lalu berlari ke arah dapur

------

Nara pov

Aku tenggelam dalam pelukan noah,menangis tersedu-sedu. Hanya dalam pelukan noah lah aku merasa aman dan tak sendirian,entah kenapa.

Aku terus menangis membenamkan kepalaku dalam pelukannya,aku sebenarnya sering seperti ini putus asa ,iya putus asa karna melihat keluargaku hancur berantakan. Tapi jika aku melihat wajah noah dan memeluknya,aku merasa aman tenang tentram dan tak sendirian. Dia membuatku merasa lebih baik,aku pernah melakukan hal serupa ke nacha,aku memeluknya dan menangis tersedu sedu dalam pelukannya. Namun rasanya beda,pelukan noah berbeda,pelukannya benar-benar membuatku merasa lebih baik.

Awalnya aku dekat dengan noah itu pada saat dia memiliki masalah keluarga,sama sepertiku sekarang. Orang tua noah sering bertengkar dan menyiksa satu sama lain dulu sebelum mereka berpisah seperti sekarang. Noah terlihat kacau pada saat itu,namun lama kelamaan dia kembali ceria dan merasa sudah biasa dengan keadaan keluarga nya seperti sekarang. Dan sekarang giliranku merasakannya , keluarga ku berantakan ayahku sering berselingkuh dan suka membawa wanita lain kerumah jika ibuku tidak ada. ibu ku juga sering membawa pria lain jika ayahku tidak ada. Pada saat ketahuan saling mempunyai selingkuhan,aku yang dijadikan pelampiasan emosinya. Aku disiksa oleh kedua orang tua ku. terlebih lagi aku suka mendengar desahan-desahan setiap malam dikamar tamu,ayahku bersetubuh dengan wanita lain dan dilamam yang berbeda ibuku bersetubuh dengan pria lain,itu membuatku sangat hancur. kemana perginya semua cinta yang pernah ada diantara mereka ? Mereka,ya maksudku orang tuaku.

Pada saat aku bercerita pertama kali ke noah,dia selalu memperhatikanku dengan perhatian lebih,menggenggam tanganku saat aku mau jatuh karna keputus asaan ini,memelukku erat ketika aku butuh pelukan,seperti sekarang. Dia memberikan semua yang tak pernah orang tuaku berikan padaku,dia tahu betul apa yang dibutuhkan anak brokenhome.

'Jangan menangis , ada aku disini.' Kata noah masih memelukku dan mengusap puncak kepalaku

Perasaan aman tenang damai menyelimutiku sekarang dan emosi yang sedari tadi menggebu gebu seakan sirna dengan perkataan noah yang sederhana itu.

'Aku tak akan membiarkan kau menangis,aku tak ingin sahabatku sedih' tambahnya masih mengusap rambutku lembut

Gadis batinku berteriak! Kenapa harus sahabat?! Hanya itu?! Tapi ya dia memang sahabatku,sadarlah nara , batinku. Walaupun hati kecilku menginginkan dia sebagai pendampingku. entahlah.

Entah perasaan ini apa,aku ingin memilikinya,aku merasa aman dan nyaman didekatnya. Tapi itu sangat tak mungkin,kau tau? Ini benar-benar tak mungkin. Aku menyukainya? Mungkin. Entahlah. Ini terlalu rumit..

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Yay finally chapter 2 hehe, aku harap kalian suka yaaa. Dan terimakasih banyak yang udah baca :) oiyaa jangan lupa baca part selanjutnya,dan jangan lupa juga tinggalkan jejak saat sudah selesai membaca ^^

C O M P L I C A T E DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang