complicated chapter 3

110 2 1
                                    

Nacha pov

aku berlari ke arah dapur untuk membuatkan nara minum,entahlah kenapa ia menangis. Tapi setahuku jika ia datang kepada noah dan menangis dipelukan noah itu pasti karna masalah keluarga,tapi entahlah itu hanya prediksiku.

Aku pun membawa segelas jus mangga dan air putih ke tempat dimana noah dan nara berada,hm ruang tamu.

Pada saat aku memasuki ruang tamu,kulihat nara masih menangis dipelukan noah,dan noah membenamkan mukannya keleher nara dan tangan noah mengusap ngusap rambut nara teratur juga lembut,sentuhan yang sangat pas digunakan jika seorang perempuan sedang menangis. Aku pun tersenyum melihat kedua sahabatku noah dan nara,mereka seperti sepasang kekasih yang sedang menguatkan diri satu sama lain. Ditambah noah memang tampan,bahkan dia jauh lebih tampan dari teman-teman pria nya yang lain. aku tersenyum untuj kedua kalinya melihat kedua sahabatku dengan kelakuannya yang manis itu,mereka benar-benar seperti sepasang kekasih. atau mereka memang sepasang kekasih? Tapi kenapa mereka tak memberi tahuku? Tak apalah itu hak mereka lagi pula ini negara bebas.

Aku berdeham sedikit keras,agar salah satu diantara mereka melihat ke arahku dan menyadari kehadiranku.

'Nara,minumlah dulu' kata ku pada nara memberikan satu gelas air putih,nara melepaskan pelukannya dari noah laku meneguknya

'Pegang ini dulu' kataku memberika jus mangga pada noah

'Ewh,jauhkan itu dariku. Aku tak suka' kata noah melihat jijik ke arah jus mangga

'Bukan untukmu tapi untuk nara,bodoh!' Kataku ketus

'Aku tak suka berdeketan apalagi sampai mencium bau buah-buahan. Menjijikan,jadi jauhkanlah' kata noah,ah! wanita ini benar-benar membuatku emosi

'Kau ini!' Kataku kesal

'Eh sudah sudah biar aku saja yang memegang' kata nara merebut gelas yang berisi jus mangga itu.

Aku tersenyum kepada nara , senang keadaannya telah membaik. Aku pun langsung memalingkan wajaku menatap noah tajam. Tidak,aku tidak marah sebenarnya hanya ingin bercanda saja.

Aku pun pergi melenggak meninggalkan noah dan nara,namu tangan seseorang melingkar di pinggangku. 'Maafkan aku ya,tapi aku benar-benar tak suka buah' ujar seseorang yang melingkarkan tangannya di pinggangku itu. Pastilah noah!

Cup!

Sebuah ciuman sekilas mendarat di pipiku,noah?! Apa yang dia lakukan?! Aku membalikan badan dan mendapatkan noah sedang menyegir tak jelas

'Kau benar-benar menjijikan' kataku tertawa terbahak bahak begitu juga dengan noah,dia juga tertawa mengingat apa yang dilakukannya benar-benar menggelikan. Namun tidak dengan nara,dia diam mematung ditempat.

'Hei? Ada apa?' Kataku tapi dia tak menggubris

'Nara?' Kata noah yang baru saja mengentikan tawa nya.

'Um-um i-iya? Maaf aku tadi baru ingat aku ada acara reuni u-um ya benar! Reuni! Jadi aku harus pamit pergi dulu dan nanti malam aku akan kembali. Boleh kan? Aku tak mau dirumah' kata nara lalu tersenyum hmm dapat kulihat ada paksaan disitu. Aku melihat matanya , dapat ku terawang matanya menandakan dia tak baik-baik saja,penuh beban didalamnya.

'Mau kuantar? Ayo' kata noah menarik tangan nara

'U-um tak usah,aku sudah memesan taksi' kata nara gugup sambil melepaskan pegangan tangan noah dari pergelangan tangannya.

'Baiklah,hati-hati' kata noah memeluk nara dan nara mengangguk lalu cepat melepaskan pelukan noah, itu membuat noah mengernyitkan kening.

Nara pun pergi sampai punggunya tak terlihat lagi

'Kurasa pacarmu itu cemburu' kataku dingin menepuk bahu noah

'Pacar?' Kata noah lagi lagi mengernyitkan kening

'Ya pacar,nara' kataku dingin laku duduk di kursi ruang tamu

Ketawa noah tiba tiba meledak,apa yang lucu?

'Kau berfikiran aku berpacaran dengan nara? Hahahahaha yang benar saja dia sahabatku' kata noah sambil sesekali tertawa

'Hmm hanya memprediksi' kataku malu karna prediksi ku ternyata salah

'Aku bahkan lebih tertarik denganmu' kata noah.

Apa? Tertarik padaku? Apa aku tak salah dengar?

'A-ap-apa?' Kataku jujur

'Tidak ada' kata noah acuh

---------

Nara pov

Didalam taksi aku menangis mengingat noah memberikan kecupan pada nacha,entah hatiku seperti teriris. Ada apa dengan diriku? Aku mengacak rambutku frustasi

'Sesegera mungkin aku akan bicara pada noah yang sebenaenya,bahwa aku mulai menyukainya' batinku dalam hati

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

HOHO CHAPTER 3 UDAH SELESAI. TUNGGU CHAPTER 4 YAAAA! MAKASIH BANYAK YG UDAH BACA DAN SEMOGA KALIAN SUKA YA,JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK SAAT SUDAH SELESAI MEMBACA :))) JANGAN LUPA MEMBACA CHAPTER SELANJUTNYAAAA

C O M P L I C A T E DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang