04 - Kenikmatan Yang Hakiki

9K 13 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“Lha iya… Masa dari tadi cuma Erika yang telanjang sendiri… Oppa masih berpakaian lengkap…”

Lee Yong Kwang Oppa pun cuma tertawa mendengar ocehanku. Sepertinya, dia baru sadar kalau selama ini dia masih berpakain lengkap. Aku sendiri dari tadi sudah ingin menelanjangi dirinya. Tetapi, aku sudah terlanjur dibuat tidak berkutik dengan segala rangsangan-rangsangan yang dia berikan pada tubuh malangku. Aku takhluk

“Emang ngapain Erika pengen melihat tubuh telanjang Oppa?” tanyanya menggodaku.

“Ya kan Erika pengen lihat tubuh pacar Erika, Oppa…” kataku merengek manja, lalu berusaha membuka kancing kemeja Oppa.

Lee Yong Kwang Oppa bukannya membantu tanganku membuka kancing bajunya, melainkan dia memegang tanganku untuk mencegahku. Bibirnya malah menyambar bibirku hingga kami berpagutan dahsyat selama beberapa detik. Nafsuku pun kembali memuncak. Mulutku mengerang-erang akibat permainan nakal bibir dan lidah Oppa.

“Erika, kamu yakin, sayang?” ucap Oppa dengan nada serius setelah mencumbu bibirku luar biasa. “Oppa tadi berusaha menjaga kamu… Oppa tidak ingin kamu menyesal… Oppa hanya ingin memuaskan kamu… Ketika kamu buka baju Oppa nanti, tidak akan ada lagi cara menoleh ke belakang… Kita pasti akan berhubungan badan… Kamu akan kehilangan kesucian kamu, sayang…

Aku pun sudah tidak peduli lagi dengan omongan Oppa. Nafsu telah mengambil alih setiap sel dalam tubuhku. Yang kuingini sekarang adalah Lee Yong Kwang… Yang bisa kupikirkan hanya melihat tubuh indah Lee Yong Kwang di depan wajahku… Meskipun artinya aku akan kehilangan kehormatanku…

“Buka saja, Oppa…” ucapku manja. “Erika pengen dipeluk Oppa sambil telanjang… Erika pengen rasain kehangatan tubuh Oppa…”

Oppa melihatku dengan tatapan yang dalam. Ketika melihat keyakinan di bola mataku, Oppa mengangguk. Di depan mata kepalaku sendiri, pria Korea itu berdiri dan melepaskan satu per satu kain yang melekat di tubuhnya. Dalam hitungan detik, aku bisa melihat kulit mulusnya mulai terpampang semakin banyak. Kurang dari tiga puluh detik, tinggal celana dalam saja yang menutupi setiap otot sempurna di tubuhnya yang putih mulus itu. Mataku melotot kaget melihat gundukan besar selangkangannya yang begitu gagah dan indah itu…

“Kenapa, sayang?” ucap Oppa saat melihat tenggorokanku tercekat. “Kenapa kamu diam saja, sayang?”

 “Kenapa kamu diam saja, sayang?”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
JATAH WAJIB MANTAN TERINDAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang