Azura menghabiskan cukup banyak waktu untuk bisa menerjemahkan sekaligus merangkum keseluruhan puzzle mistery yang ada di dalam ke 4 buku milik ke 4 tetua castil akademi Red Moon yang berkhianat itu.
Gaver mulai tak tenang, karena waktu yang terus berjalan karena menunggu azura. Sudah seminggu lebih gaver dan laica berada di sana, hingga membuat batas kesabaran gaver semakin menipis.
"Azura...jika kau masih membutuhkan tambahan waktu lagi, aku tak bisa mengiyakan nya lagi...." ujar gaver.
"Kenapa?? Apakah kalian harus pergi secepat ini??" Tanya azura.
"Ini sudah terlalu lama dari waktu yang kami berdua perkirakan.." bls laica.
"Semua clan yang ada di padang Auriga pasti tengah menunggu kami saat ini, mereka semua sangat berharap pada diri ku dan laica...kita berdua secepatnya harus segera kembali ke sana.." ucap gaver.
"Tapi buku naskah ini, terlalu rumit isinya...aku juga belum selesai merangkum semua urutan puzzlenya..bagaimana jika aku ikut dengan kalian saja kesana..?" Azura bekata dengan spontan.
Gaver dan laica saling bertatapan karena sangat kaget dengan ucapan azura barusan..
"Itu terserah pada dirimu sendiri.." jawab gaver.
"Ya benar, terutama jika ibumu memberikan izin juga.." sahut laica.
Azura mengerutkan keningnya, ia berfikir keras karena jika ia pergi ikut bersama laica & gaver maka itu akan menjadi hal baru untuknya. Mengingat sejak kecil azura tak pernah sama sekali pun menginjakan kaki keluar dari daerah teritorial Clan Elf harimau putih.
"Baiklah, kalian berdua tunggulah dulu disini...aku akan menemui ibuku dulu.." ujar azura lalu berjalan keluar dari ruangan hangat itu untuk menemui ibunya yang merupakan kepala clan saat ini.
Azura berjalan dengan cepat menuju rumahnya, ia langsung mencari keberadaan sang ibu begitu kaki nya melangkah masuk kedalam rumah.
"Ibu...Ibu..." panggilnya terus menerus sambil mengelilingi setiap ruangan di rumah itu.
Sampai akhirnya ia menemukan sang ibu yang sedang fokus bertapa di ruangan khusus untuk bertapa, yang mana hal itu adalah hal yang lumrah untuk Clan Elf Harimau putih, yang selalu bertapa untuk mengasah kekuatan sihir yang mereka miliki secara alami itu.
Azura masuk dengan langkah pelan keruangan itu, lalu ikut duduk bersila di hadapan sang ibu. Sampai sesaat kemudian tiba-tiba saja sang ibu berucap..
"Pergilah...namun tetap bawa kalung taring harimau Es milik kakekmu kemana pun kau pergi..ibu merestuimu untuk pergi kesana, ini memang sudah saatnya untuk mu bertugas diluar wilayah teritorial Clan.." ujar sang ibu yang seakan sudah tau apa yang akan sang putri sampaikan padanya.
"Baiklah, saya akan kembali lagi nanti ibu...sampai saat itu tunggulah kepulangan saya..." ucap azura yang setelah itu ia langsung bergerak memberi hormat ke sang ibu menggunakan cara khas clan Elf harimau memberikan hormat kepada orang tua ataupun kepada ketua Clan mereka.
Gaver dan laica yang sedari tadi sedang menunggu azura kembali pun akhirnya mendapatkan kabar baik darinya bahwa ia telah diberikan restu dan izin dari sang ibu untuk pergi keluar dari wilayah teritorial Clan.
Mendengar hal itu, mereka bertiga pun langsung bersiap untuk pergi kembali ke Padang Auriga esok paginya.
Skip...
Keesokan paginya, gaver sudah menunggangi ziz, lalu laica menunggangi pegasus, dan azura menunggangi master xiumin yang berwujud naga es.
"Gaver, wujud naga es ku hanya bisa bertahan hingga area perbatasan teritorial Clan Elf harimau putih saja. Jika sudah melewati wilayah teritorial daerah ujung selatan. Aku pasti akan berubah menjadi segumpal bola Es saja, begitu pun dengan master sehun.." ujar master xiumin.
KAMU SEDANG MEMBACA
|•RED MOON ACADEMY•| {SEASON 2}
Fiksi Penggemar|EXO|STRAYKIDS|NCT127 & DREAM|RED VELVET|ITZY|AESPA| "semua keanehan yang tertinggal setelah kejadian Sumpah Kutukan yang dilakukan deus akhirnya terungkap satu persatu, perjalanan layaknya di negeri dongeng pun dialami oleh seira. dan dengan ditemu...