Chapter 5

16 0 0
                                    

" Eh,eh, eh, ayang babang Nathan datang " sapa Nathan dengan nada menggoda kala Key menghampiri gerombolan para jenius itu, membuat Rey mendelik tajam ke arahnya. Sedangkan gadis itu hanya tersenyum geli yang sudah terbiasa dengan tingkah Nathan.

Yup, Nathan Elvano Wijaya si mantan Ketua OSIS, musisi peraih medali Asian Musicd Ladgen, dan peringkat pararel kedua setelah Rey. Selain cerdas, dia juga pria yang humoris, Karismatis, ramah rajin menabung dan tidak sombong, begitulah orang orang menyebutnya. Tapi jangan lupakan, meskipun bijaksana dia juga orang paling receh seantero Smalton.

" Heh, Ayang, ayang pala lu peyang " tegur Rey dengan tatapa bombastict side eyes nya

" Elah lu sewot amat dah, orang cuma becanda juga " sahut Nathan

" Becanda lo gak lucu "

" Mau minum apa lo ?" tawar pria kaku itu

" Air putih aja lah " jawab Key

Nathan yang tak ingin kalah langsung menyodorkan segelas es teh " Nih ayang Key, mending es teh aja biar seger "

Karena gadi it memang tengah sangat haus, Key pun menerimanya tanpa ragu dan mengabaikan tatapan tajam sahabatnya.

" Thaks ya Tan " ucapnya dan langsung meneguk es teh tersebut.

" Emh, kok gak manis sih ? " pungkas Key setelah meneguk es teh itu.

" Iyalah, kan yang manis anyang babang Nathan" ucapnya terus menggoda.

" Dih, geli bange anjirr gue dengernya " sahut Key yang tak mengaihkan tatapan tajamnya.

" Apa sih Rey, mau lo ?" pungkas Key santai sambil menawarkan es teh yang tengah diminumnya.

" Nggak makasih " ucapnya ketus

" Waduh, waduh, bau bau perang dunia sepuluh kayaknya " sahut Devan

" Santai bro, santai, just kiding lah, jst kiding " sambungnya melerai kegaduhan teman temannya

" Oh ya, Btw gimana ujian besok ? udah pada siap ? " sahut Key mengalihan pembicaraan.

" Beuhh, jangan ditanya itu mah, gue jamin taun ini gue bisa ngalahin si Rey udah " ledek Nathan dengan nada menggoda.

Rey mendelik tajam ke arah Nathan, " Mimpi lo, agak ada sejarahnya gue kalah sama lo "

Nathan terkekeh " Iya iya elah, becanda doang sensi banget lo "

" Emang ! " celetuk Devan yang tak peduli dengan tatapan Rey

" Lagian gitu aja sewot, semua orang juga tau kali kalo lo itu jenius " sambungnya

Rey mendengus kesal. Sebenarnya, ia pun tahu bahwa teman temannya hanya bercanda, tapi tetap saja entah mengapa ia merasa terusik dengan ledekan itu.

" Dahlah, lagian gue yakin paling juga gitu gitu lagi ya dapet rangking, Pertama Rey, Kedua Nathan, Ketiga Devan, Keempat Alvian. Huah, formasi yang basi. Kai kali gue gitu yang pertama, bosen terakhir mulu " sahut Key malas.

" Tenag ayang, tenag. Selama babang Nathan disini yayang Key bisa rangking pertama juara umum kalo perlu " ucap Nathan

" Hm, yelatuuu " jawab Key acuh

Percakapan mereka berlima pun terus mengalir, diwarnai engn candaan Nathan yang tak henti hntinya. Bahkan sesekali es balok Rey pun mencair dan ikut tertawa. Suasana kantin itu pun menjadi semakin hangat dan ceria dari gempuran rech Nathan yang tak terduga.


" Candamu adalah candaku, begitulah persahabatan dalam arti yang sesunggunhnya "

- Aksaraeounia -

_______________________

Hai Bestiehhh . . .

I'm comeback, btw gue gak janji rutin up. tapi kalo ini tembus 100 gue bakal dobble up. Ok!

See u next time and bye bye . . .

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IQTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang