——————————————
Disclaimer: don't like, don't read, semua ini milik orang tua masing-masing disini saya sebagai author hanya meminjam nama.
Summary: tidak ada yang berubah hidup dengan kemewahan dan hidup dengan kesederhanaan itu sama saja, tapi haruto jauh lebih sakit hidup dengan keluarga yang lengkap namun salah satu dari mereka tak menganggap diri nya ada.
Entah lah haruto tidak tahu apakah akan seperti ini selamanya atau malah sebaliknya orang yang menganggap nya tak ada di suatu hari nanti akan menganggapnya?.
———————————————————
“
jauhin tangan kotor Lo itu” ucap Jay kedua tangan Jay dia arahkan kebelakang haruto.
Haruto erat memegang pundak Jay.
“gue nggak ada urusan sama Lo, tapi gue punya urusan sama anak manis yang lagi sembunyi di belakang Lo itu” ucap orang itu.
“emang nya urusan apa sih? Sampai dia ketakutan gini kalo Lo nggak ada niat jahat ke dia?” tanya Jay dengan tatapan tajam nya.
Tiba-tiba Jay mendapat pukulan dari salah satu nya.
Bugh!
“hikss jangan hikss” haruto menangis menahan tubuh Jay karena pukulan orang tersebut.
“kalau laki jangan keroyokan, sini lawan gue Lo berdua” ucap Jay.
Haruto panik dong “jangan hiks” haruto melarang Jay dengan menahan lengan nya, ya karena haruto takut dia terluka karena melindunginya.
“udah Lo diem aja di motor gue, tunggu gue disitu” kata Jay menenangkan haruto.
“tapi kamu nanti luka hiks” ucap haruto.
Jay melepaskan tangan haruto yang menahan lengan nya.
Dan mendekati kedua penjahat itu.
Bugh! Jay berhasil membuat salah satu dari mereka terjatuh.
“sini lo” kaki Jay menendang perut orang itu.
“sialan Lo, mau jadi sok jagoan Lo anak muda hah?” ucap orang itu.
Jay tertawa remeh.
Lalu orang itu malah akan memukul Jay untungnya feeling Jay tepat untuk menghindari pukul-pukulan itu.
Dan membalas kedua nya.
Kini penjahat tersebut sudah terkapar.
Jay kembali berjalan ke arah haruto.
Haruto cuma melongo waktu Jay menghabisi dua penjahat tersebut tapi Jay mendapati luka di bagian bibir nya.
Yang pasti penjahat itu sudah pingsan.
KAMU SEDANG MEMBACA
STEP BROTHER
Random•--------- kalau di pikir-pikir jauh lebih baik jika dirinya tinggal di panti asuhan bersama anak-anak yang senasib dengannya sama-sama tidak memiliki orang tua karena bisa membuatnya merasakan kebahagiaan yang sederhana tapi menurutnya sangat berha...