•---------
kalau di pikir-pikir jauh lebih baik jika dirinya tinggal di panti asuhan bersama anak-anak yang senasib dengannya sama-sama tidak memiliki orang tua karena bisa membuatnya merasakan kebahagiaan yang sederhana tapi menurutnya sangat berha...
Disclaimer: don't like, don't read, semua ini milik orang tua masing-masing disini saya sebagai author hanya meminjam nama.
Summary: tidak ada yang berubah hidup dengan kemewahan dan hidup dengan kesederhanaan itu sama saja, tapi haruto jauh lebih sakit hidup dengan keluarga yang lengkap namun salah satu dari mereka tak menganggap diri nya ada.
Entah lah haruto tidak tahu apakah akan seperti ini selamanya atau malah sebaliknya orang yang menganggap nya tak ada di suatu hari nanti akan menganggapnya?.
———————————————————
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Haruto juga membalas pelukan sang adik, ia cium pucuk kepala channy.
“kangen.” ucap Channy di bidang dada haruto. H
aruto terkekeh gemas.
“baru sebentar, gimana nanti kalo kakak pergi nya lama Hem?.” tanya haruto, Channy membalas dengan gelengan.
Channy melepaskan tangannya yang melingkar di pinggang haruto.
“yang lain dimana?.” tanya haruto lagi.
“di kamar nya mungkin.”
“liat muka kamu bantal banget, belum mandi kamu ya?.” tanya haruto.
Channy mengangguk lalu membuang wajahnya ke arah lain karena menahan malu.
“pantes bau asem.” kata haruto.
Yang awalnya Channy menatap arah lain, seketika menatap haruto dengan tajam.
“ish itu mah kakak, kak haru aja belum mandi kan.”
“kak haru mah udah dari sebelum pergi.”
“ya kan tetap aja baru pulang, mandi lagi lah.”
“hahah iyaaa.”
Channy yang sekarang menduduki kelas 1 SMP, masih dengan sifat manja nya.
Haruto sendiri juga heran kapan Channy berhenti bermanja pada nya, rowon, Yewon bahkan yang lain saja jarang sekali manja pada haruto.
“yasudah kamu mandi sana, kak haru juga mau mandi” kata haruto.
Channy mengangguk patuh.
Lalu meninggalkan haruto yang masih saja di tempatnya.
Setelah itu haruto pergi menuju dapur menyusul sang ibu yang sedang memasak untuk dirinya dan lainnya.
