𓃠: 𝟏𝟎 | Penjelasan

3.6K 274 13
                                    

🍬🐺😼🍬

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍬🐺😼🍬

Kantin cukup ramai siang ini Haruto duduk di salah satu kursi di sana menunggu Jihoon sembari memakan makanan miliknya, saat beberapa menit menunggu Jihoon datang seorang diri menghampirinya dan duduk di sebrang kucing manis itu yang sedang makan, ia taruh makanya di atas meja.

"Maaf yaa lama, Junkyu ga mau lepas dari aku." ucapnya dengan nada kesal membuat Haruto tersenyum maklum.

"Ga papa kok."

"Eh, Haru."

"Hem?" tanyanya berdehem masih sibuk mengunyah makanannya di dalam mulutnya sampai pipi itu mengembung karena makanan.

"Kamu sejak kapan jadian sama si Jeongwoo? kok bisa sih? bukannya dia suka sama Airi kelas sebelas? eh, itu adik kamu kan? kok bisa? apa karena..." Jihoon menghentikan pertanyaannya saat mengingat taruhan yang sang kekasih berikan untuk pria berkulit tan itu beberapa hari lalu.

"Karena apa?" tanya Haruto menghentikan memakan makanannya.

"Ngga, bukan apa-apa." Jihoon sudah menyumpah serapahi Jeongwoo di dalam hati, kalau itu benar ia sendiri yang akan meninju rahang tegas cowok yang mengaku-ngaku tidak suka pria itu dengan tangan lentiknya.

"Ih apan Jihoon, jangan setengah-setengah ngomongnya!" bentaknya ia mengerucutkan bibirnya kebawah karena kesal.

"Udah kamu ga perlu tau!" Jihoon ikut ngegas karena di teriaki kucing di sebrangnya tak ramah.

"Tapi aku jadi kepo!"

"Yaudah lupain aja, Haru!"

"Ga bisa! kamu baru aja ngomong mana bisa aku lupa secepat itu!"

"IH HARU!"

"JIHOON!"

"Heh?" Junkyu yang baru saja datang dengan Jeongwoo dan Junghwan sampai terkejut karena teriakan dua uke yang cukup kencang, siswa-siswi di meja makan mereka saja sudah mengarahkan perhatiannya ke kucing dan panda yang sedang teriak-teriakan.

"Kenapa, hey?" tanya Jeongwoo duduk di samping Haruto yang sedang buang muka sembari melipat kedua tangannya di depan dada, sama seperti Jihoon, Junkyu juga ikut duduk di samping sang kekasih lalu di susul Junghwan duduk di sebelah Junkyu.

"Haru ga bisa dibilangin!" ucap Jihoon yang masih pakai nada kesal.

"Ji nya yang ngomong setengah-setengah, JADINYA HARU KESE!-" Jeongwoo dengan cepat membekap mulut si manis karena berbicara cukup kencang, Haruto dengan kesal memukul tangan kekar itu yang membekapnya membuat Jeongwoo meringis sakit, pukulan Haruto cukup kencang jangan lupakan ia tetaplah cowok tulen walaupun wajahnya sangat cantik.

"Ngomongnya pelan-pelan aja, kita ga budek kok." suruh Jeongwoo sembari mengelus-elus punggung tangannya yang masih sakit.

"Jeo, mending kamu jujur sama Haru tentang permainan kalian." sinis bayi panda itu ke Jeongwoo dengan tatapan membunuh. Haruto mengernyitkan keningnya bingung dengan perkataan Jihoon yang bilang permainan.

𝐈'𝐌 𝐧𝐨𝐭 𝐆𝐀𝐘 ║ JeongHaru [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang