🍬🐺😼🍬
Sudah beberapa tahun dua sepasang kekasih itu tinggal jauh dari kampung halamannya meninggalkan orang yang terkasih, hari ini keduanya memberanikan diri untuk bertemu kedua orang tua Haruto tadinya si manis tidak ingin menginjakkan kaki lagi di rumah yang orang bilang adalah tempat ternyaman nomor dua tetapi karena sang anak yang bersikeras ingin bertemu dengan kakek dan neneknya mau tidak mau Haruto mengiyakan perkataannya karena itu adalah permintaan kado ulang tahun keenam sang putra.
Jeongwoo tentu saja tidak keberatan ia tidak mau Haruto menjadi anak yang membangkang karena dirinya itu bukan kemauan keduanya tetapi memang situasi mengharuskan mereka untuk menjauh.
Haruto yang sedang memangku sang buah hati yang sedang tertidur pulas sembari ia usap-usap punggung putra kecilnya di samping Jeongwoo terus melihat kearah luar dari jendela mobil sang suami, ia terus berfikiran buruk didalam kepalanya saat nanti bertemu kedua orangtuanya setelah sekian lama mungkin Airi selalu memberi tahu keadaan mereka tetapi ia takut kalau sang Daddy masih membencinya karena saat itu ia memilih cintanya yang dibilang orang itu adalah cinta sesaat.
"Sayang? kamu kenapa bengong?" tanya Jeongwoo yang melirik sekilas si manis karena terus diam menatap kearah jalan, karena mendengar suara sang kekasih ia dengan cepat menoleh kesampingnya yang terdapat Jeongwoo masih fokus mengendarai mobilnya menuju rumah orangtuanya.
"Mas, aku pikir kita batalin aja ke rumah aku. aku ga yakin mereka nyambut kita dengan baik.." tutur si manis mengutarakan isi hatinya.
"Tapi gimana sama Sakuya dia udah antusias banget dari sebulan sebelum dia ultah tahun, aku ga keberatan kalau kamu masih takut untuk ketemu mereka tapi setidaknya Sakuya tau siapa orang tua kamu, sayang.." ia elus sekilas kepala Haruto untuk menenangkan lalu fokus kembali dengan jalanan yang mulai sedikit macet.
setelah ucapan Jeongwoo terakhir kali tidak adalagi yang bersuara sampai mereka sudah ada di depan gerbang kediaman Watanabe pintu gerbang tiba-tiba terbuka seperti tahu akan kedatangan mereka Jeongwoo langsung melajukan mobilnya masuk kedalam saat sudah ia parkirkan mobilnya di teras rumah yang cukup luas itu mereka turun dari mobil.
"YEYYY! SAKUYA BAKALAN KETEMU KAKEK SAMA NENEK!" sorak sang buah hati tiba-tiba lari ke pintu utama yang sudah terbuka.
"Sakuya bunda udah bilang tidak boleh lari-larian." tegur Haruto yang berjalan beriringan dengan sang suami kearah pintu masuk.
saat mereka diambang pintu ternyata sudah banyak orang sang anak juga sudah ada di gendongan Ayah Haruto yang sudah semakin tua karena berjalannya waktu.
"TARAAAA! ini yang dekor ruang tamunya kak Jihoon sama kak Yoshi aku cuma bagian bikin kue." Airi menggaruk tenguknya yang tak gatal sembari terkekeh di tengah-tengah Yoshi dan Jihoon.
"Nak, bagaimana kabarmu?" tanya sang mommy yang berjalan kearah Haruto lalu mengelus kepala sang anak yang ia rindukan sejak kepergiannya.
"Maafin Haru.." ia memeluk tubuh wanita yang ia rindukan sembari menangis pilu di dekapan eratnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐈'𝐌 𝐧𝐨𝐭 𝐆𝐀𝐘 ║ JeongHaru [END]
Fiksi Remaja"Gue suka adeknya, bukan kakaknya." -Jeongwoo Park. •-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-• "Jewu ga suka Haru senyum ke orang lain, kecuali itu Jewu." -Jeongwoo Park. "Haru juga ga suka Jewu bonceng orang lain, kecuali itu Haru!" -Haruto Watanabe. • "Haru ga suk...