🍬🐺😼🍬
Saat Haruto membuka mata yang ia lihat adalah atap plafon kamar seseorang karena terkejut ia langsung bangun melihat ke seluruh kamar yang tak asing di pengelihatannya ia langsung sadar ada dimana saat melihat kucing kesayangannya yang mengeong menghampirinya di atas ranjang tidur, sedikit terkejut juga seragam sekolah yang ia pakai berganti menjadi piama tidur yang kebesaran di badan mungilnya.
"Jewu?" panggilnya sembari menggendong kucing yang bernama Ruru itu di dekapannya, ia berjalan perlahan ke saklar lampu karena kamar itu cukup redup walaupun masih bisa melihat keseluruhan, tapi ia takut.
sesudah menghidupkan lampu Haruto dengan perlahan berjalan kearah pintu, demi apapun ia sangat takut kenapa ia bisa ada disini dan dimana Jeongwoo kenapa dia tidak ada.
baru Haruto memegang knop pintu tiba-tiba ada tangan yang memegang pundaknya tangan itu cukup dingin, bukanya berteriak histeris karena takut Haruto malah menangis kucing yang ada di gendongannya juga jatuh karena ia lepaskan untung kucing itu mendarat dengan benar.
Jeongwoo yang mendengar tangisan Haruto langsung membalikkan tubuh mungil itu panik, kenapa Haruto tiba-tiba menangis apa ia menyakitinya, ia hanya memegang pundak si manis hanya itu.
"Haru? buka mata kamu." suruhnya sembari menangkup pipi berisi Haruto sesekali mengelusnya perlahan.
saat mendengar suara seseorang yang ia cari Haruto dengan cepat membuka mata, memeluk tubuh Jeongwoo erat masih terus ditemani isak tangis yang tak mau berhenti.
"Kenapa nangis, hm?" Jeongwoo dengan perlahan mengelus rambut belakang Haruto sembari memeluk pinggang pria manis di dekapannya.
"Jewu-Haru nyari Jewu, Jewu ga ada dimana-mana, Haru-hiks..." ucapnya susah payah karena sesenggukan, peluknya pada tubuh besar Jeongwoo semakin erat seperti tak ingin pria berkulit tan itu pergi lagi dari sisinya.
Jeongwoo terkekeh saat mendengar rengekan bayi kucing di dekapannya, ia gendong tubuh mungil itu membuat si manis dengan refleks merangkul leher Jeongwoo agar tak jatuh.
"Jewu tadi ada di balkon, jangan nangis nanti mata kamu jadi bengkak." suruhnya sembari berjalan kearah kasur, membaringkan kucing manis itu kembali di atas ranjang tidurnya lalu menyelimuti tubuh Haruto dengan selimut, ia duduk di tepi ranjang sembari mengelus rambut halus si manis perlahan.
"Jewu.." panggilnya pelan, ia terus tatap mata serigala Jeongwoo dengan diam.
"Hm?" jawab Jeongwoo hanya berdehem masih terus mengelus rambut si manis agar kembali tertidur.
"Kenapa kamu bawa aku ke rumah kamu? nanti pasti mommy nyariin Haru."
"Ngga kok, Jewu udah bilang ke Airi Haru Jewu bawa. tidur aja udah malem." suruhnya lalu mengecup sekilas dahi Haruto, setelahnya ia berjalan kembali keluar balkon kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐈'𝐌 𝐧𝐨𝐭 𝐆𝐀𝐘 ║ JeongHaru [END]
Ficção Adolescente"Gue suka adeknya, bukan kakaknya." -Jeongwoo Park. •-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-• "Jewu ga suka Haru senyum ke orang lain, kecuali itu Jewu." -Jeongwoo Park. "Haru juga ga suka Jewu bonceng orang lain, kecuali itu Haru!" -Haruto Watanabe. • "Haru ga suk...