15. Jangan Tinggalkan Rumahmu

797 41 6
                                    

Halo, assalamu'alaikum semuaa!

Maaf bestie, kemarin kuota aku habis. Jadi baru bisa update sekarang....

Jangan lupa vote, oke?!

Sekian, terima kasih.

__________

__________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*
*
*
*

Happy Reading 🤍.

**

Netra Arshaka tidak bisa lepas dari nisan kedua orang tuanya. Meskipun tidak ada satu kata pun yang keluar dari mulut Arshaka, sorot mata Arshaka sudah bisa menggambarkan bagaimana hancurnya ia sekarang.

Ia lebih memilih menceritakan semuanya di dalam hati. Sesekali butiran air berhasil lolos dari kelopak matanya. Setelah dirasa cukup tenang dan lega, Arshaka mengirimkan doa terlebih dahulu sebelum kembali ke rumah.

"Shaka?" Terdengar suara seorang perempuan yang menyapanya.

Ketika ia berbalik badan, ternyata perempuan itu adalah Rasya, atau lebih dikenal dengan Asya. Ia adalah salah satu teman Arshaka di jurusannya.

"Asya? Apa kabar?" tanya Arshaka.

"Alhamdulillah baik. Lagi ziarah, ya?"

"Iya, Asya. Karena sudah mau hujan saya pamit dulu ya, assalamu'alaikum." Arshaka pun pergi meninggalkan makam.

Keliatannya Shaka lagi hancur banget, ya? Apa ada masalah? Batin Asya sambil menatap punggung Arshaka yang mulai menjauh.

Awan hitam mulai menutupi keberadaan sang matahari. Suara gemuruh di langit terdengar sangat menakutkan. Hembusan angin yang terasa semakin kencang, menambah suasana siang itu semakin mencekam.

Tak lama kemudian, hujan mulai turun membasahi bumi. Arshaka pun mengendarai mobilnya dengan hati-hati. Sebab, jarak pandangannya yang sangat terbatas. Namun siapa sangka, ditengah guyuran hujan lebat itu tiba-tiba ada seseorang yang melintasi tanpa melihat keadaan sekitar. Alhasil ia tertabrak mobil Arshaka yang tengah melaju.

"Astaghfirullah." Tanpa pikir panjang, Arshaka keluar mobil untuk mengecek kondisi orang tersebut. Ia tidak peduli jika dirinya akan basah karena air hujan.

"Astaghfirullah, ibu. Mari kita ke rumah sakit sekarang." Arshaka membantu ibu-ibu itu untuk masuk ke mobilnya.

"Tapi saya basah kuyup, mas." Ibu itu ragu untuk menaiki mobil Arshaka.

"Tidak apa, bu. Yang terpenting ibu berobat sekarang."

Ibu berbaju biru itu lalu duduk di kursi tengah. Arshaka sengaja membawa ibu itu duduk di sana agar kaki beliau bisa diluruskan. Setelah menutup pintu, Arshaka bergegas masuk dan membawa orang yang ia tabrak ke rumah sakit.

Masih Ada Cinta | On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang