BAB 15

7 2 0
                                    

   Ujian kenaikan kelas telah selesai. Kini, kedelapan anggota Tiger sedang berkumpul di markas. Mereka sedang menonton film kesukaan Gibran (upin, ipin).
   "Upin ipin kapan gedenya ya" Gumam Gibran.
   "Tahun depan kali ran" Sahut Kinan yang mendengar gumaman Gibran.
   "Gak kuat gue pengen liat mereka gede" Ujar Gibran.
   "Liburan sekarang kita mau kemana nih?" Tanya Zea.
   "Gimana kalo ke Inggris" Usul Dion cepat.
   "Iya tuh. Ke Inggris aja" Timpal Gibran.
   "Ya udah Kita ke Inggris 3 hari lagi ya" Ujar Naka.
   "Yeayy!!" Seru Laura senang.
   "Gan... Buka mulut ngapa! Bungkem mulu lo dari tadi" Ujar Raka kesal melihat Vegan. Ia bercerita panjang lebar pada Vegan tentang Reisya yang tidak dihiraukan oleh Vegan sama sekali.
   "Kasian" Ujar Gibran.
   "Terus kejar, kalo lo suka sama dia" Ujar Vegan datar. Ia merasa kesal dengan Raka yang bercerita sembari memukulnya.
   "Tapi gak diterima-terima sama Reisyanya." Balas Raka.
   "Terserah lo itu mah" Sahut Kinan.
   "Gini ka... Kalo lo masih suka sama Reisya, terus kejar, jangan putus asa. Gue yakin kok, suatu saat, di pasti nerima cinta lo... Semangat!!!" Ujar Zea.
   "Semangatttt!!!" Timpal Lauar.
    Naka menyubit gemas pipi Laura lalu mengecup kilat bibirnya.
   "Ekhm" Dehem Kinan."si paling anti cewe sekarang sipaling bucin" lanjutnya.
   "Biarin" Balas Naka. Ia bangkit dari duduknya kearah dapur untuk mengambil minum.
   "Nanti Dina sama Ghea mau ikut ke indo bareng kita pas kita pulang" Ujar Gibran memberitahu yang lainnya. Saat ini ia sudah tak fokus lagi pada upin ipin karena sedang chattan dengan Ghea.
   "Berarti kita di Inggris cuma seminggu gitu?" Tanya Zea.
   "Maybe" Balas Gibran.
   "Ok lah.. Ajak Dina sama Ghea main di Indonesia. Udah lama juga mereka tidak pulang ke Indonesia" Ujar Zea.
   "Nanti Dina tidur dirumah Dion berarti?" Tanya Laura.
   "Maybe" Balas Dion.
   "Owh" Laura mengambil minuman dari tangan Naka yang baru kembali dari dapur.
   "Sayang itu punya aku" Ujar Naka memelas.
   "Enak yang" Sahut Laura selepas menyuruput jus alpukat buatan Naka.
   "Enak lah... Naka yang buat" Balas Naka bangga.
   "Tapi... Enakkan buatan Dion yang" Ujar Laura membuat wajah Naka memerah karena kesal.
"Bercanda sayang..." Lanjutnya saat menyadari perbedaan warna kulit wajah Naka, ia memeluk tubuh Naka lembut.
   "Aduh aing!!!" Seru Raka. Ia merasa iri melihat Laura dan Naka.
   "Makannya jangan jomblo terus ka!" Ledek Zea.
   "Lo juga jomblo" Ledek balik Raka pada Zea.
   "Gue si jomblo happy" Balas Zea.
   "Terserah lo aja Queen" Sahut Raka kesal.
   "Kata Ghea kita suruh berangkat besok" Ujar Gibran memberitahu.
   "Kata Dina juga nih.. Mumpung udah libur katanya. Berangkat besok aja. Mereka udah nyiapain jemputan di sana besok" Timpal Dion.
   "Gila!" Seru Zea terkejut.
   "Kita siap-sipa sekarang!" Intruksi Naka yang diangguki oleh yang lainnya. Mereka pergi meninggalkan markas kerumah masing-masing untuk menyiapkan barang-barang mereka.

🐯🐯🐯🐯🐯

Malamnya, kedelapan anggota tiger sudah berkumpul di markas. Mereka berniat berangkat bersama dari markas.
   Laura dan Zea sedang mengitek kuku mereka supaya terlihat indah. Itu juga Zea lakukan dengan terpaksa. Ia tidak suka kuku-kukunya dikitek, tetapi karna ia sudah menyuruh Laura membelikan kitek untuknya waktu hari pertama ujian.
   'Nasib-nasib!' Batinnya.
    Naka dan Dion sedang menyiapkan head band mereka. Kedelapan anggota tiger dibuatkan head band lagi oleh mamah Dion. Head band dengan logo harimau dan tulisan Tiger terlihat keren disana.
   "Gila, bagus banget!" Seru Gibran menghampiri Naka dan Dion.
   "Nyokap gue yang buat"
Balas Dion.
   "Pinter banget nyokap lo buat kek ginian sumpah" Puji Gibran. Ia mengambil salah satu head band lalu memakainya.
   "keren gak gue?" tanyanya.
   "B aja" Balas Vegan datar dari belakang Naka.
   "Ceilah gan-gan. Gue sama lo aja kerenan gue" Ujar Gibran.
   "Udah keren lo pake head band yang itu" Ujar Naka. 
   "Thank you Naka. Kakak sepupu yang baik hati dan tidak sombong!" Ujar Gibran lalu melepas head bandnya. Ia memberikan head band tersebut pada Dion.
   "Lipet cok" Ujar Dion.
   "Lipetin!" Balas Gibran sambil berlalu meninggalkan Naka dan Dion.
   "Pucek kata gue teh!" Umpatnya keras.
   Gibran hanya terkekeh melihat wajah kesal Dion kemudian menyalakan televisi. Jam sekarang, film upin ipin kesukaannya sudah mulai.
    "Upin ipin teruss!!" Seru Zea dari belakang. Ia tertawa geli melihat si gundul kembar sedang berada di tadika mesra.
   "Biarin dong!!" Balas Gibran lalu memakan keripik singkong yang ada ditangannya.
   "Tapi lama-lama gue juga jadi suka upin ipin loh" Ujar Zea lalu duduk di samping Gibran. Ia merebut Chitato yang ada di tangan Gibran.
   "Zea ah" Gerutu Gibran kesal.
   "Ambil lagi sana" Titah Zea.
   Gibran bangkit dari duduk nya lalu pergi kedapur. Kedua kaki nya ia henta-hentakkan karna kesal. Wajahnya ia tekuk kebawah karena kekesalannya pada Zea.
   "Kenapa lo?" Tanya Laura. Ia sedang berada di dapur bersama Naka memakan mie instan buatan Naka.
   "Kesel" Balas Gibran ketus. 
   "Kesel kenapa?" Tanya Naka.
   "Adik lo tuh. Ngerebut ciki gue" Balas Gibran sewot.
   "Ya elah... Tinggal ambil lagi kan bisa" Balas Naka. Ia menahan tawa melihat tingkah Gibran.
   "Gue kan lagi nonton upin ipin, gue kesini ya ketinggalan filmnya" Balas Gibran.
   "Kasian" Ujar Laura. Lalu kembali memakan mie instan milik mereka. Satu piring untuk berdua.
    Gibran mengambil keripik kentang dari laci. Ia kembali, melihat si gundul kembar kesukaannya. Saat ia sampai di ruang santai, ia melihat Zea sedang asik menonton sinetron.
"Jangan di ganti!!!" Serunya kesal.
   "Bosen gue" Balas Zea.
   "Akh" Gibran menghampiri Zea lalu mengambil remot yang ada di atas meja.
   "Gibran jangan ah" Ujar  Zea.
   "Bodo" Balas Gibran. Saat ia hendak mengganti channel tv, Zea mengambil remotnya.
   "Zeaaaa!!!!" teriaknya kesal.
   "Ambil sini kalo bisa!" Tantang Zea.
   Gibran mengejar Zea yang berlari kemana-mana. Anggota Tiger lainnya hanya terkekeh melihat tingkah keduanya. Mereka menyusul Naka dan Laura kedapur lalu membuat mie instan.
   "Kena lo" Gibran berhasil menarik sweater oversize milik Zea. Ia menarik Zea untuk duduk di kursi ruang santai.
   "Lepasin gue!" Seru Zea.
   "Gak!" Balas Gibran lalu mengambil remot dari tangan Zea. Ia mengganti channel ke kartun upin ipin kesukaannya.
    "Makan dulu Gibran.. Zea!!" Seru Dion dari dapur.
   "Iya!!" Balas keduanya bersamaan lalu berlari ke arah dapur menghampiri yang lainnya.
   "Berantem mulu" Ujar Kinan.
   "Tuh Zeanya" Balas Gibran.
   "Lah kok gue?" Tanya Zea gak terima.
   "Emang lo yang ngeduluin" Balas Gibran.
   "Udah-udah. Sekarang kita makan" Lerai Naka.
   "Iya..." Balas Gibran dan Zea bersamaan.
   Mereka memakan mie instan bersama-sama sembari mengobrol tentang besok pemberangkatan mereka ke Inggris.

Queen TigerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang