Bab 7

24 9 0
                                    

   Pagi ini, kedelapan anggota Tiger sedang menunggu mobil yang akan menampung mereka ke Denpasar. Freya sedang mengambil mobilnya yang terletak di sudut villa-villa milik Zara. Villa dan daerah resor yang sangat besar. Terdapat juga beberapa rumah bunga low di sana.
   "Foto dulu yuk!" ajak Laura.
   "Ayuk" seru yang lainnya kompak. Mereka berlari ke pesisir pantai melati yang sangat indah. Salah satu penjaga villa ikut kesana karena mendapat perintah dari Zea untuk memfotokan mereka.
   "Gayanya samain guys!" seru Kinan.
   "Gini aja" ujar Gibran dengan pose gaya yang terlihat menarik. Kedua tangan di lipat didepan dada lalu dagu diangkatkan sedikit. Zea yang sedang memakan permen di taruh di tengah bersama Laura. Mereka berdua terlihat sangat cantik.
   "Satu, dua, tiga" intruksi penjaga villa yang memfotokan mereka. Beberapa foto mereka ambil sampai mobil Alphard hitam yang dikendarai Freya terlihat.
   "Ayuk masuk!!" seru Freya dari dalam mobil. Yang lainnya mengangguk lalu berlari kecil kearah mobil. Mengantri masuk satu persatu kedalam mobil seperti anak kecil yang hendak berangkat piknik.

🐯🐯🐯🐯🐯

   Pukul 10.00 mereka sampai di Denpasar. Terlihat Naira dan Zero yang sudah menunggu mereka. Naira melambaikan tangannya lalu berjalan menyusul menghampiri mereka.
   "Laura sama Naka kok masih di dalem?" tanya Naira. Laura dan Naka masih berada di dalam mobil karena Laura yang tertidur pulas sepanjang perjalanan.
   "Laura nya tidur tan. Kasian kayanya kecapean" balas Gibran.
   "Kata Naka kita duluan aja tan" ujar dion.
   "Mereka nanti nyusul" ujar Vegan datar.
   "Ok kita duluan ya.. tujuan pertama masuk pasar Denpasar" balas Naira.
   Yang lainnya mengangguk. Mereka berjalan bersama Naira menghampiri Zero yang sedang berbincang dengan seorang lelaki yang berjaga mobil diluar pasar.
  

🐯🐯🐯🐯🐯

   Naka mengelus pelan pipi Laura yang sedikit tembam.
Ia merasa tidak enak membangunkan Laura yang tertidur pulas di pundaknya.
   Laura mengeliat pelan, ia mulai membuka kedua matanya yang indah. "sayang... Udah sampai?" tanyanya dengan suara yang khas bangun tidur. Walaupun bangun tidur, wajah Laura masih terlihat sangat cantik.
   "Udah, dari tadi malah" balas Naka dengan suara jenaka.
   "Hah???" Laura terkejut. Ia langsung duduk tegak dengan wajah yang terlihat cemas.
"Terus kita gimana?" tanyanya.
   "Kamu tenang aja. Aku udah bilang kemereka duluan aja. Nanti ketemu di salah satu toko baju yang sering dikunjungi mamah Zara dulu" balas Naka.
   "Owhhh" sahut Laura. Wajahnya terlihat lebih tenang sekarang. Ia terlihat sangat imut nan lucu.
   Naka yang melihatnya merasa gemas sendiri. Ia mencium kilat bibir ranum Laura.
   "Ihhhh Naka!!!"
   "Lagian kamu gemes!"
   "Gemes dari mana?!"
   "Dari dulu kayanya lho"
   "Sotoy" balas Laura lalu keluar dari mobil lewat pintu yang satunya lagi.
    "Tunggu sayang!" Naka ikut keluar dari mobil.ia berlari menghampiri Laura lalu merangkulnya. "pelan-pelan jalannya, nanti jatuh" nasehatnya lembut.
   "Iya"balas Laura.mereka berjalan memasuki pasar menyusul yang lainnya yang berada di toko baju.
   "Haii" sapa Naka pada anggota Tiger lainnya.
   "Akhirnya datang juga" ujar Gibran.
   "Naka, Laura sini" Naira menyuruh Naka dan Laura mendekatinya, ia sudah memilihkan baju kaos bergambar pantai yang cocok untuk Laura dan Naka.
   "Bagus ma" ujar Naka.
   "Ini buat kalian, wajib di pake" ujar Naira.
   "Mama-mama" Zero menyubit pipi tirus Naira.
   "Sakit papa" balas Naira.
   "Kamu gemesin lagian" sahut Zero sambil lalu mencari baju-baju yang lain yang cocok digunakan oleh nya.
   Mereka menghabis kan waktu di toko baju lalu beralih ke toko lainnya.saat ini mereka cuma bermain di pasar Denpasar mencari baju-baju untuk mereka.

🐯🐯🐯🐯🐯

   Malamnya mereka makan masakan Dion dan freya bersama di depan villa. mereka menggelarkan karpet yang bisa mereka gunakan untuk alas duduk mereka.
   "Masaka Dion enak ya" ujar Naira.
   "Selalu enak" sahur Gibran.
   "Bisa nih kalo dijadiin menu restoran" ujar Zero.
   "Aduhhh... kalo udah gini, ciri-ciri papa mau buat perusahaan lagi nih" ujar Zea.
   "Iya nanti nungguin Dionnya lulus dulu" sahur Naira.
   "Di sini bikin restorannya" seru Freya.
   "Bolehhh" balas yang lainnya serentak.
   "Bentar" Zea berlari memasuki villa, ia hendak mengambil sesuatu yang tadi ia beli di Denpasar.
   "Zea mau ngambil apa sih?" tanya Naka pada Laura.
   "Gak tau" balas Laura.
   Terlihat Zea berlari menghampiri mereka.ia membawa beberapa gantungan kunci yang tadi ia beli.
   "Apa itu?" tanya Freya.
   "Ini buat tante, ini buat mama, ini buat papa, ini buat kalian" Zea memberikan gantungan kunci tersebut kepada mereka.
   "Makasih sayang" balas Naira.
   "Sama-sama" balas Zea.
   "Makasih Zea" ujar yang lainnya bersamaan.
   "Sama-sama... jangan sampe ilang ya, kenang-kenangan" balas Zea.
   "Siap!!" balas yang lainnya serentak.
   "Ya sudah, sekarang lanjut makan, habis itu kita istirahat, besok perjalanan kan jauh" ujar Naira.
   "Iya tante"
   "Iya mama"
   Mereka melanjutkan makan mereka sembari sesekali mengobrol hangat. hari ini adalah hari terakhir mereka di Bali yang akan mereka kenang. Apalagi bagi Vegan yang bertemu dengan Freya mamahnya.

Queen TigerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang