suara indah

880 139 8
                                    

Paul berada di markas aodra bersama dengan teman-temannya.di tempat itu,ada banyak kegiatan yang mereka lakukan,ada raja yang sibuk dengan gitar nya,dan anak anak yang lain yang sibuk dengan kegiatan mereka masing masing.

"Nabila gimana?"pertanyaan itu keluar tiba tiba dari mulut wakil ketua aodra,danil

Mendengar suara itu membuat beberapa inti aodra yang ada di sana langsung menghentikan kesibukan mereka,belum sempat Paul menjawab,suara edo lebih dulu keluar"astga gua lupa tadi gua ketemu nabila sama anggis di jalan"

"Jalan mana?"tanya raja yang membuat semua mata kini menatap nya,bukan karna apa selain Paul,raja juga punya sedikit sifat yang sama dengan Paul,cuek.

"Kenapa emang?"tanya edo balik, sedikit curiga dengan sikap sahabat nya itu.

"Nanya doang,kan adik bang Rony udah tugas kita kita buat jaga mereka"jawab raja langsung membuang mukanya, kembali memainkan gitar nya.

"Mereka? perasaan adik bang rony neng nabila doang deh"suara airlangga ikut menimbrung.tidak ada jawaban lagi laki laki dengan gitar nya itu sudah tidak menjawab.

Markas aodra kali ini sangat sepi hanya beberapa orang yang ada di sini,tidak tau apa penyebab nya,mungkin karna sedang musim hujan jadi markas mereka sepi.

"Sepi banget motoron yuk"ajak danil ketika sudah merasa bosan dengan handphone nya.

"Gua si gas"Edo setuju dan mulai menatap satu persatu sahabat nya Yang ada di situ untuk meminta persetujuan mereka.

"Gas"suara paul langsung berdiri dan berjalan mengambil jaket aodra yang tadi dia Taru di kursi nya.

Suasana dingin malam ini mengiringi perjalanan aodra mereka mulai memainkan gas mereka di jalan dengan hati hati,mereka memainkan secara ugal ugalan tapi tetap hati hati dan tidak melanggar peraturan peraturan lalu lintas,Paul mengangkat tangan nya tanda untuk menepi di sebuah cafe yang ada di dekat lampu merah depan.

***

"Nab ayo dong sumbangin satu lagu"bujuk anggis sedari tadi pada nabila,mereka berdua saat ini sedang berada di salah satu cafe di jakarta selatan.

Nabila dan anggis memang sudah mengatur ini saat istirahat tadi mereka ingin jalan jalan untuk sekedar bermain beberapa permainan yang ada di maal dan akan berakhir di cafe yang saat ini mereka berdua duduk.

"Bentar ya,aku masi belum pede"jawab nabila masih belum yakin.

"Ayo lah nab demi akuuu nab ayolah"paksa anggis pada nabila, melihat sahabatnya seperti itu membuat Nabila menghembuskan napas nya pasrah"huh oke aku naik ya"Nabila langsung berjalan ke arah panggung cafe untuk menyayikan satu lagu.nabila mulai memetik gitar yang ada di pangkuan nya

"Bulan terdampar di pelataran
Hati yang temaram
Matamu juga mata-mataku
Ada hasrat yang mungkin terlarang

Satu kata yang sulit terucap
Hingga batinku tersiksa
Tuhan, tolong aku, jelaskanlah
Perasaanku berubah jadi cinta"nabila mulai membawakan lagu milik Mike mohede sahabat jadi cinta.nabila mulai meyerap lirik demi lirik yang mulai dia alunkan dengan sedikit memory nya bersama ketua aodra.

"Tak bisa hatiku menafikan cinta
Kar'na cinta tersirat, bukan tersurat
Meski bibirku terus berkata, "Tidak!"
Mataku t'rus pancarkan sinarnya

Kudapati diri makin tersesat
Saat kita bersama
Desah nafas yang tak bisa dusta
Persahabatan berubah jadi cinta"suara nabila mampu menghipnotis beberapa jiwa jiwa yang ada di di cafe itu.

NABILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang