{Bab 7}

6.5K 498 28
                                    

Enjoy aja ya (⁠✿⁠☉⁠。⁠☉⁠)

Bian terbangun di kasur king size berwarna abu abu gelap, kamar bernuansa gelap namun terlihat elegan. Bian terkejut karena itu bukanlah kamar miliknya.

"Aku dimana bukannya aku tidur di atas meja, astaghfirullah apa aku di culik tapi... siapa yang mau culik muka burik gini" saat Bian ingin berdiri tiba tiba saja pintu terbuka, membuat jantung Bian berhenti sedetik.

Nampak lah seorang pelayan pria paruh baya dengan satu maid yang menurut Bian sangat cantik. "Nyonya maaf atas tidak kesopanan kami, saat kami mengetok pintu anda tidak menjawab akhirnya kami memutuskan untuk membuka pintu nyonya".

Bian melebarkan mata nya membuat kedua pelayan itu gemas. "Paman aku laki laki bukan perempuan jangan panggil aku nyonya" dengan wajah cemberutnya, itu membuat maid atau bisa kita panggil Kesya menahan gemas ingin mencubit pipi gembul milik Bian.

"Maaf atas perilaku ku tuan" ucap pria paruh baya itu sambil membungkuk dengan tangan kanan di dadanya.

"Tidak... tidak... paman tidak perlu minta maaf, paman jangan panggil aku tuan panggil nama ku saja. Nama ku Bian" dengan kedua mata memelasnya.

Kedua pelayan itu hanya bisa tertawa, "baik Bian perkenalkan ini Kesya yang akan bersama mu jika kamu butuh sesuatu bilang saja padanya, dan nama paman adalah Deon dan paman seorang kepala pelayan" ucap Deon

"Kalau begitu paman pergi dulu" setelah berpamitan paman Deon pergi meninggalkan mereka berdua. Kesya mendekati Bian, "Bian apa kamu menginginkan sesuatu aku akan mengambil nya" Kesya bertanya kepada Bian.

"Boleh kah kamu menjawab pertanyaan ku Kesya" ucap Bian

"Katakan lah Bian" Kesya menunggu Bian bertanya

"Dimana ini, apa aku di culik" Bian bertanya dengan suara panik

"Maafkan aku Bian, tapi tuan besar menculik mu dan ini di mansion tuan kenrich" wajah Kesya berubah menjadi merasa bersalah.

"Tidak ini bukan salah mu Kesya, Kesya hmm... boleh kah aku meminta makanan penutup hehe" dengan tidak tau malu nya Bian meminta makanan penutup, dia tidak malu karena perutnya sudah memberontak ingin makanan.

"Tentu saja kamu ingin apa, adik lucu" Kesya  mencubit pipi Bian sudah tidak tahan lagi.

"Ih Kesya jangan cubit cubit sakit tau, aku mau kue blueberry cheese apakah ada?" Tanya Bian polos, tentu saja itu membuat kesya tertawa.

"Tentu bisa di sini ada koki yang akan memasakan mu kue, kalo begitu tunggu sebentar ya" Kesya berjalan keluar kamar, sudah didepan pintu namun Kesya berbalik.

"Kamu tidak ingin minum juga Bian?" Tanya Kesya. Bian menepuk jidat nya.

"Oya aku lupa, hehe aku mau jus strawberry ya kakak Kesya boleh kan" kedua mata memelas yang membuat siapa saja melemah saat melihat nya.

"Tentu saja tunggu kakak yah" Kesya sudah menghilang dibalik pintu yang dia tutup.

Sambil menunggu Kesya datang membawa makanan kesukaannya yaitu cake blueberry cheese dan juga minuman strawberrynya. Bian tertidur pulas melupakan bahwa dia sedang di culik. Kapan lagi ya kan di culik tapi boleh minta apa apa mana kamarnya mewah banget lagi.

30 menit berlalu, Bian terbangun karena suara pintu terbuka Bian mengira itu adalah Kesya namun yang dia liat adalah seorang pria gagah tampan tubuh yang besar dengan cara jalan yang sangat elegan dan juga beribawa benar benar manusia yang sempurna.

Bian melihat sebuah buku yang tidak asing di pegang oleh pria itu. "Tau buku ini kan?"
Secara tiba-tiba tubuh Bian langsung membeku yang di pengang pria itu adalah buku diary nya.

life returned to the novel I hatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang