"Cerita tentang bagaimana cara nya Bian Eric bertahan hidup di dunia baru nya menjadi Bian seorang antagonis yang polos ga tau apa apa mati sia sia karena menyenggol protagonis wanita."
***** : "Bajingan itu seharusnya mati saja!!!"
***** : "Kamu B...
Akhirnya bentar lagi tamat, setelah itu lanjut novel sebelah😁
Bian membuka kedua matanya, yang pertama dia liat adalah sebuah tabung hijau yang tersusun rapi. Sangat banyak tubuh manusia yang didalam tabung itu, seperti dirinya juga.
Cuma anehnya mereka semua menutup matanya, cuma Bian yang sadar.
Bian mencoba keluar dari tabung yang berisi air itu namun nihil dia sama sekali tidak bisa keluar dari sana.
Catatan :
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ilustrasi tabung nya kaya gitu cuma kalo Bian dia posisinya lurus engga melengkuk gitu ya. Dan air nya itu kaya Formalin jadi dia mengawetkan tubuh. Jadi tubuh cadangan Bian itu di awetkan, kalo misalnya ada pergerakan dari tubuh yang di awetkan itu dia bakal otomotis keluar dari tabung itu. Tapi butuh beberapa menit sebelum dia keluar dari tabung tersebut. Makannya bian sempat mikir dulu gimana cara keluar nya.
"Kenapa aku bisa di dalam tempat seperti ini??, bukannya aku sudah mati?" Batin Bian heran.
Bian menyentuh wajah nya, dia menemukan sebuah selang oksigen yang menempel di area mulut dan hidung nya.
"Pantas saja aku hidup tapi siapa yang memasukan ku kesini" Batinnya.
Tidak lama setelah itu, tiba tiba saja tabung yang berisikan Bian didalamnya terbuka, membuat air hijau dan juga selang oksigennya terlepas.
"Uuhk, Uuhk... aku bebas? Tapi siapa yang melakukannya?" Tanya Bian heran.
Bian berusaha berdiri, dia merasa kakinya seperti jelly yang sudah lama tidak dia gerakkan. Bian menyusuri ruang ruang disana hingga dia menemukan ruangan dengan orang orang yang tergeletak bersimpah darah dilantai.
"Apa yang terjadi?, heyy jangan bercanda aku rasa aku baru mati kemarin apa aku akan mati yang ke 3 kali nya, Tuhan pasti bercanda" ucap Bian dengan suara sedikit mengejek.
Bian terus menyusuri ruangan tersebut, saat asik berjalan jalan Bian terkejut melihat orang orang yang dia kenal, rasa bahagia dan juga terharu ingin menangis. Bian berlari mendatangi dan memeluk salah satu dari mereka.
"William, Willy, Daren, Kenrich, Claude. Akhirnya aku menemukan kelian... hiks... maafkan aku karena meninggalkan kelian hiks..." ucap Bian dengan tangisan yang cukup keras.
"???" William memandang bingung pemuda di depannya. Bian dengan hidung dan pipi yang memerah habis menangis, kesal karena salah satu dari mereka tidak ada yang berbicara.
Seolah olah mereka seperti baru kenal saja. "Kenapa kelian tidak menjawab ku hiks... kelian semua JAHAT!!..." ucap Bian dengan suara yang keras.
Kelima laki laki itu hanya memandang Bian dengan wajah yang sulit di artikan. "Waw... Dia sangat menggemaskan, aku akan menjadikannya istri ku" Batin Claude.
"Aku menyesal dulu sempat memukulinya hingga mati" Batin William.
"Lucu sekali, lihat wajah cemberut itu sangat sangat lucu, pipi nya yaampun~" Batin Willy
"Tidak tidak mungkin aku jatuh cinta lagi, tapi mungkin kali ini tidak apa apa" Batin Kenrich
"Imut dia milik ku, milik Daren. Siapa sih dulu yang nyuruh bully dia. Pengen ku hajar saja" Batin Daren, wajah nya juga ikut ikutan cemberut.
Bian yang melihat Daren cemberut semakin kesal. "Kelian tidak ingin aku hidup kembali hah... kalau begitu aku lebih baik tidak usah hidup saja hiks..." Bian menangis namun tangisannya pelan saja tidak sekeras seperti tadi.
Daren melihat keempat teman temannya yang masih melamun dalam pikirannya masing masing, dia merasa itu adalah waktu yang pas akhirnya dia mendekati Bian lalu memeluknya.
Bian yang merasa di tarik oleh seseorang langsung melepaskan pelukannya dari William. Bian beralih memeluk Daren.
"Daren kok kelian cuek gitu sama Bian, kelian ga suka Bian ya? Karena Bian pergi ga bilang bilang??" Tanya Bian, wajah nya masih terlihat sedih.
"Aku tidak bisa bilang apa apa sayang dan aku minta maaf sudah memukuli mu hingga kehilangan nyawa mu. Sekarang ayo ikut kami" Jawab Daren sambil mencium leher mulus Bian.
Bian bingung apa yang di bicarakan oleh Daren. "Minta maaf buat apa? Tadi Daren bilang minta maaf karena sudah memukuli dirinya hingga kehilangan nyawa?? Bukannya dia meninggal karena tertembak dan di jebak seseorang??" Bian heran.
"Apa maksudnya Daren??" Tanya Bian dengan wajah sedikit aneh menatap mereka. Bian menatap Claude biasanya bocah itu akan rusuh melihat Bian di peluk orang lain, tapi kenapa dia hanya diam saja. Bian mengalihkan pandangan nya dari Claude.
"Sayang dengarkan kami, memang benar penyesalan selalu datang di akhir. Kami semua lah yang membuat kedua orang tua mu meninggal. Dan kami lah dalang di balik semua nya termasuk membantai semua keluarga mu dan juga keluarga Vellin terakhir adalah kakek nya. Kami membuat seolah olah keluarga mu lah yang membunuh kakek Vellin sayang, kami menyesal menikahi Vellin jadi karena itu kami menjemput mu disini" Ucapan Daren berhasil membuat Bian sadar akan sesuatu.
"Tidak, tidak mungkin. Kenapa para prontagonis yang asli malah ada di sini, dimana william dan yang lainnya, walaupun mereka orang yang sama tapi protagonis yang asli dengan milik ku jauh berbeda dari segi sifat. Aku harus bagimana" batin Bian.
Bian melepaskan pelukan Daren, saat ingin kabur sayang nya tangan Bian di pegang oleh Claude. Lalu mengendong Bian seperti karung beras. Tanpa berbicara sepatah kata pun.
Mereka membawa Bian ke dunia mereka sendiri. Bian berharap protagonis miliknya menemukannya di dunia novel yang asli walaupun itu mustahil.
Mereka sampai di ruang kontrol dunia, Willy mengotak atik hologram itu hingga muncul lah sebuah portal. Bian melihat seorang jasad yang mungkin dia kenal tapi siapa. Ada rasa aneh didalam dirinya setelah melihat salah satu jasad di ruangan itu.
"Ayo pergi sekarang, sebelum seseorang masuk ke ruangan ini" ucap Willy dengan wajah datar nya.
"Semoga mereka bisa menyelamatkan ku, tapi sebelum itu aku akan berusaha keluar dari dunia ini, mereka adalah orang asing walaupun aku tau siapa mereka" -Bian
.
.
.
.
.
.
Hallo semua jangan lupa vote ya terimakasih maaf jika ada salah kata atau kata² yang ngebuat bingung soalnya ini cerita pertama aku, kalo ada saran jangan lupa komen ya bye bye🥰✨
(Ini asli karya aku buat sendiri dan aku pikir sendiri)