🌟 Arga sakit<²>(6)🌟

168 16 0
                                    

Gengs apa kabarr👋✨


Jangan lupa untuk Vote, Koment, Share, and Follow yaa!
Kasih saran dan pendapat kalian.
Makasihh💫

⭐Happy Reading⭐

✧*°•♡(灬^‿^灬)♡✧*•°

Sambungan dari part Arga sakit💫

*****

"Bang harus banget gue kaya gini? orang kata Bang Nindru gue sehat, seriusan. Duarius kalau Abang nggak percaya.." oceh Arga dengan nasib badan terkurung diantara dua tubuh titan Abangnya.

"Arga, perhatikan gaya bicaramu.." sahut Arsen dengan suara datar dan rendah, sambil menggenggam tangan Arga di dalam mobil yang ditumpangi mereka bertiga, dan satu supir.

"Sorry brother, seperti biasa lupa.." ucap Arga dengan ringan, setelahnya tidak sengaja melihat mata elang milik kedua abangnya berkilat tajam menatap tidak suka dirinya.

"Arga shut up, tutup mulutmu!" balas Arsa kesal.

Sering kali Arsa bertanya-tanya pada dirinya sendiri, kenapa adiknya selalu bertingkah dan membangkang? bahkan satu hari tidak berulah sangat jarang Arga lakukan, hampir setiap hari Arga bertingkah.

Membantah serta memancing emosi sepertinya hobi Arga, melekat erat seperti rambut dan kulit kepala, sulit dipisahkan.

Meskipun begitu Arsa sangat sayang dengan adik nakalnya itu, dan semua itu cukup dirinya saja yang tahu.

"Nyuruh gue diam mulu, entar gue kabulin malah heboh satu kampung" batin Arga.

Setelah menjemput Arga dari rumah Yudha, kedua Abang Arga pun langsung membawa adik mereka melesat pergi menuju rumah sakit, menemui dokter Damar guna memeriksa kembali keadaan tubuh Arga, adik mereka.

"Hah sampai kapan gue harus kejepit begini.." batin Arga dengan wajah pucat tertekuk masam, serta kesabarannya yang menipis, setipis sepuluh tisu dibagi dua. Sekali lagi, terdengar Arga menghela nafas panjang untuk kesekian kalinya.

Drrtt.. Drrtt..

Ayah calling..

"Ya, Hallo Ayah ada apa?" ucap Arsen setelah menerima panggilan suara dari sang Ayah.

"....."

"Arga, bocah nakal itu? tenang saja Ayah, dia bersama ku dan Arsa.." ucap Arsen sambil menghiraukan ocehan protes dari mulut adiknya, yang duduk bersandar disamping badannya.

"Ayah tolong, suruh Bang Arsen bawa pulang Arga ke rumah."

"Ayah, Arga janji jadi anak yang baik dan penurut.."

"Diam Arga!" sahut Arsa.

"Cepat suruh mereka.." oceh Arga didekat telpon milik Arsen.

"Ck kamu pikir kami percaya dengan perkataanmu? terakhir kali kamu berbicara seperti itu, belum tiga jam berlalu kamu kembali berulah.." sahut Arsen dengan wajah datar. Sedangkan Arsa, dia terlihat berdecih setelah mendengar ucapan manis dari mulut adiknya, siapa lagi kalau bukan Arga.

"Kali ini kalian harus percaya kare-"

"Berisik! berhenti mengoceh seperti kucing.." potong Arsa pelan didekat telinga Arga, setelahnya membawa sang adik kedalam pitingan ketiaknya.

Arraka Bintang NirtadaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang