Agar tidak terlalu kaku, author buat chapter dengan berbagai macam perbedaan, yahh....
Kali ini dalam bentuk percakapan
_______/°°°°°\...........
᜴αεмιᜤ |
_____Θ_______Θ__|🐣 : "Papa Nyanya!!"
🐰 : "Yes, Princess Lura?"
🐣 : "Baghaimanah bica atu lahil?"
🐰 : "Keluar dari perut Mama?"
🐣 : "Pelutna Mama sepelti ada jyalana? Cepelti apa, Papa?"
🐰 : "Iya, seperti jalan tikus. Ada lorong untuk berjalan."
🐣 : "Belaltwi atuna bica macuk lagi dalam pelut Mamana? Cepelti thwikus, hihihi."
🐰 : "Heem... Bener, tapi salah juga."
🐣 : "Papana ghinamana cih? Tatana doktel?"
Papa Nana meringis. Dia bingung menjelaskan cara persalinan kepada Princess Lura. Bahasa seperti apa yang harus dia gunakan untuk anak usia empat tahun?
🐰: "Kan Perut Mamanya sudah dijahit, Sayang."
🐣 : "tenapwha beghicu, Pa?"
🐰 : "Biar tidak bolong seperti hantu yang sering diceritakan Oom Ecan."
Lura seperti berpikir. Matanya sedikit menyipit dengan telunjuk mungil di dagu. Terlihat gemas di mata Papa Jaemin.
🐣 : "Pa Nyanya, atuna telbuat dali apa?"
Nah! Pertanyaan ini membuat Papa Nana tersedak air ludah. Semakin bingung. Apa mungkin Papa Nana menjelaskan sistem reproduksi kepada balita? Bisa saja, tapi Papa Nana takut dengan omelan Yang Mulia Ratu. Otak Papa Nana sedang berpikir membuat penjelasannya yang dapat diterima sang putri.
🐰 : "Anak Papa Nana ini terbuat dari adonan telur berkualitas tinggi dan tepung paling lembut."
🐣 : "Belalti atuna bica membuwat belcyama Kaka Anthon, Papa?"
Wajah Lura terlihat berseri setelah mendapatkan pengetahuan baru dari sang Papa yang seorang Dokter. Apalagi mendengar cara pembuatan. Seolah tergerakkan.
🐰 : "Eh, bisa... Tapi kalau Princess sudah besar seperti Mama."
🐣 : "Hah? Macih lamaa?"
🐰 : "Iya, katanya Princess mau jadi dokter?"
🐣 : "Ndak jwadi, Papa. Atuna mawu buwat adik tetil bercama Kaka Anthon, hihihi."
Papa Nana semakin dibuat shock dengan penuturan sang anak. Meski Lura masih kecil dan tidak memahami tentang reproduksi, tapi Papa masih saja terheran-heran. Apa dulu dirinya juga seradom itu?
💚 : "Jangan salahin Lura kalau pikirannya sering aneh dan random. Orang Bapaknya aja lebih parah!"
🐰 : "Hehehe... Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya."
💚 : "Buah jatuh sekalian pohonnya. Kalian ini ketiplek banget!"
🐣 : "Pelinces ndak mawu cama Papa Nyanya!"
🐰 : "Kan kamu anak Papa. Terus maunya sama siapa?"
🐣 : "Cama Kaka Anthon!"
💚 : "Tuh, 'kan! Bucinnya juga nurun dari kamu."
Mama Na berjalan ke arah meja makan guna mengambil beberapa buah yang telah dipotong untuk diberikan pada Lura. Saatnya makan buah.
🐰 : "Iya, yang jelek aja dari aku."
🐣 : "Papana atu memamg jwelek, hihihi..."
💚 : "Yang tampan siapa, Sayang?"
🐣 : Kaka Anthon cama Pacal Mamana atu!"
Papa Nana pasrah dijadikannya bahan olokan sang putri dan ratu. Mana berani dia marah. Yang ada akan diomeli balik. Parahnya tidur di luar kamar selama seminggu. Big No!
🐣 : "Ugh! Mama, tenapa Papana atu menjwadi doktel?"
🐰 : "Talena Papana tamu pintal." (Mengikut logat cadel Lura).
🐣 : "Papana atu belicik. Atuna beltanya pada Mamana, huh!"
💚 : "Talena Papana Lula ingin bica membantu olang banyak agak tidak catit lagi. Lula mau jadi doktel, Nak?" (Tak ingin ketinggalan mengikuti logat Lura).
🐣 : "Papana atu telen jugha, hihi..."
Papa Nana yang gemas dengan Lura pun memeluk dan berkali-kali menghadiahkan ciuman di pipi tembamnya.
🐰 : "Gemasnya anak Papa Nyanya!"
🐣 : "Telima kacih Papana atu!"
💚 : "Mas, tolong suapin Lura buah, ya! Aku mau lanjut jemur baju di belakang."
🐰 : "Iya, Mama. Siap laksanakan perintah!"
___________________________
Yah, begitulah kegiatan di hari Minggu keluarga Papa Nana. Diisi dengan pembelajar dan pertanyaan bidang kedokteran.
_Salam, Keluarga Papa Nana_
🐰🐣💚
Secara pribadi, aku minta maaf atas;
1. Lama update karena sedang UAS dan persiapan magang (jadi, harus sabar)2. Maaf kalau nulisnya ada typo
3. Maaf atas segalanya dan terima kasih
•••More Information•••
IG : @0nly.mrs_🤍🤍🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
Komplek Neo Dream
FanfictionBerisi keseharian keluarga di komplek Neo Dream. Khususnya keluarga Pipi Mark, Baba Renjun, Daddy Jeno, Ayah Haechan, Papa Jaemin, Papoy Chenle, dan Appa Jisung. Dari bangun tidur sampai tidur lagi. Ditaburi dengan hal random, berisik, ga jelas, da...