Hari suram

41 3 0
                                    

Setelah pernikahanya,dia semakin aneh. Aku merasa,dia semakin aneh. Karena Setiap aku mengerjakan,dia selalu melihat. Setiap aku jalan-jalan di kelas,dia selalu melihatku. Kadang aku bingung,kadang aku bimbang.

Perasaan yang ku inginkan hilang,dia semakin hadir. Dan kehadiranya semakin kuat. Tetapi,rasa yang ingin aku kuatkan. Rasa itu akan hilang seketika.

Kadang aku sendiri sedih. Jika sikapnya seperti ini terus,gimana dengan aku? Apa aku harus mengejarnya dan bilang aku mencintainya? #bodoh. Untuk apa mengejar orang yang aku yakini tak akan mencintaiku!

Aku saat ini sering menangkap basah dia melihatku. Aku saat ini sering melihat dia tersenyum di saat aku sedih dan dia diam ketika aku tertawa.

Sebenarnya dia mau bilang apa sih dari sikapnya kepadaku! :(

"Aku cinta kamu"

Bullshit.

"Aku punya perasaan sama kamu"

Ach begolah gua!

"Aku..."

Please Ria! Jangan ngarep lebih! Diakan dah punya bini. :'(

Aku mencoba menutup hati ini rapat-rapat.

Aku mencoba tidak menganggap dia yang sudah merebut hatiku ini.

Aku mencoba diam tenang jika dia menanyakan pertanyaan kepadaku.

"Mbak!" Panggil Tia kepadaku.

"Kenapa?" Tanyaku

"Dia ngeliatnya udah gak sekagok dulu! Sebenarnya dia lagi ngerasain apaan sih di hatinya?" Tanya Tia

"Tia! Gua lagi menata hati! Jangan ngomongin dia lagi please!" Ucapku memelas

"Iyah mbak! Sorry! Tapi jujur ama gua!"

"Jujur apa?"

"Masih sayang gak sama pak Alien" tanyanya yang membuat aku merasa shock.

"Kok nanyanya begitu sih Tia?" Tanyaku.

"Kalau gua liat dari mata gua. Luh berdua sama-sama saling suka! Tapi..."

"Apaan?"

"Kalian sama-sama saling nutup diri dan hati!" Ucapnya tegas.

"Hah? Gua gua gua gua enggggg......gak suk...suka sam.. sama dia" ucapku gugup.

"Mata luh gak bisa di bohongin. Kegugupan eluh juga Mbak!" Ucapnya mengintrogasi.

"Eng...gak Ya! G..gua udah nutup ddddiri" ucapku gugup kembali.

"Jangan bohong! Kan dulu gua udah pernah nanya ama eluh mbak! Kalau begini! Elu dan dia serba salah! Andaikan dia gak terikat! Mungkin dia bisa sabar nungguin eluh" ucapnya sok dewasa.

"I..iyah mungkin. Tapi gak mau berharap. Takut jatuhnya doank gua!" Ucapku mulai tenang.

"Dia gak pernah bisa ngedeketin eluh jika elu selalu ama anak-anak. Apalagi sama Ical!" Ucap Tia.

"Itu yang lagi gua permasalahin ama Ical Ya! Tapikan.... ach sudahlah Ya! Cinta itu bikin otak gua LOLA ajah!" :(

"Tanya hati luh mbak,seberapa besar mencintainya!" Ucapnya dengan senyum merekah di wajahnya.

**********************

MAAF KALAU BELUM BISA NGASIH PART PAK WAHYU. KARENA INI MASIH DALAM KARYA NYATA.
JADI,SAMPAI SEKARANG AKU CUMA BISA LIHAT PERUBAHANYA TANPA TAU ISI HATINYA! :'(

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMANT :)

Kenapa Baru Bilang?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang