Bab 12

289 21 2
                                    

Selamat Membaca....

.

.

"Tenanglah kalian. Kami juga saudaranya, jika kalian lupa. Sudah cukup kami melihat kalian memonopolinya terus." ucap Zaiden

Kelima pemuda itu tidak menggubris ucapan Zaiden. Dan masih menatap Sky penuh emosi.

"Ku kira anakku, Zavier saja yang perilakunya mesum dan kriminal. Ternyata anakmu juga sama Jes." ucap mommy Em

"Entah lah kak. Aku masih memproses kejadian barusan. Aku masih syok melihat perilaku putraku. Nak, kamu tidak menyukai adikmu sendirikan?" ucap mama Jessica pada mommy Em dan beralih pada Sky

"Sama seperti bang Er. Sky tidak punya perasaan terhadap lawan jenis ke Airene. Sky menganggapnya seperti adik kembar Sky. Bukankah kami mirip ma?" tanyanya menatap mamanya dengan mata yang memancarkan kesenangan

"Baguslah jika begitu. Dan yah, jika diperhatikan kalian memang terlihat mirip. Seperti satu orang dalam dua versi. Benarkan mas?" balas mama Jes pada Sky dan bertanya pada papa Luc

"Aku jadi terpikirkan hal gila barusan. Apa jangan jangan Airene itu anak kandung kita yang terdampar di kediaman Luise." ucap papa Luc

"Apa iya. Tapi kurasa tidak." batin Airene

"Aku juga pernah terfikirkan hal itu mas. Tapi kan kata dokter. Aku melahirkan seorang putra mas, bukan anak kembar." ucap mama Jessica

"Ah, aku hanya berandai andai saja. Aku tau tentang informasi dokter itu."

"Tapi jika dilihat lebih jelas. Wajah Airene sangat mirip denganmu mas. Warna bola matanya juga sama seperti kamu dan Sky. Tapi versi lebih softnya." ucap mama Jes

Ucapan mama Jes membuat pikiran mereka semua melayang entah kemana. Bahkan papa Luc memandangi mata Airene dengan lekat.

"Jika dilihat. Memang kami terlihat mirip. Entah kenapa aku merasa ada sesuatu saat melihat papa. Apakah aku harus menyelidiki kelahiranku. Bisa jadikan, aku memang anak papa Luc. Walau kedengerannya aneh. Karna aku yakin kakak dan aku kembar. Tapi.." batin Airene

>>>>>

Saat kelima pemuda beserta Zaiden tengah asik berdebat. Tiba tiba, Airene merasakan jika tubuhnya melayang. Dan saat ia melihat ke belakang, ternyata pemuda yang bernama Sky itu lah yang sudah menggendongnya.

Airene berada dalam gendongan koalanya. Airene menerima dengan tenang. Bahkan kedua tangannya sudah melingkar pada leher Sky dan kedua kakinya melingkar pada pinggang Sky.

"Kamu ngantukkan?" tanya Sky

Mendengar pertanyaan itu. Airene hanya menjawabnya dengan anggukan. Karna memang saat ini dia tengah mengantuk. Tapi anggota keluarganya tidak ada yang mengerti dan ia juga tidak mau mengatakannya.

Mendapat jawaban dari Airene. Dengan tenang Sky membawa tubuh Airene menuju kamarnya. Ia sudah meminta izin pada anggota keluarganya, melalui gerakan bibirnya.

"Aku ke kamar, bersamanya." ucap Sky tanpa bersuara, tak lupa ia juga menunjuk Airene menggunakan dagunya

Saat sudah berada di depan lift. Sky memanggil abangnya, Zaiden.

"Abang mau ikut atau Sky tinggal."

"Ya, ikut dong. Masa abang di tinggal. Ya udah semuanya Zai dan Sky istirahat dulu ya."

"Dan, adeknya abang pinjem dulu ya." ucap Zaiden saat melewati kelima pemuda itu, sambil menepuk pundak Eros, yang memang berada paling ujung. Setelahnya ia berlari menyusul Sky, sebelum di amuk oleh kelima pemuda itu.

Gadis bisu itu, ternyata.[hiatus!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang