Selamat Membaca....
.
.
"Tidak, daddy tidak akan bawa abangnya adek. Daddy tidak akan memukul mereka. Dan terima kasih sudah mau bersuara sayang. Suaramu indah sekali." ucap daddy Thom mengusap rambut Airene dan terakhir memberikan kecupan di dahi Airene
"Racka, duduk kan adikmu dulu." ucap papa Luc
Saat Racka ingin menurunkan tubuh Airene. Pelukan sang adik semakin erat, bahkan kaki Airene sudah melingkar di pinggangnya.
"Sebentar ya sayang." ucap papa Luc dan dibalas gelengan oleh Airene
"Tidak apa apa, papa hanya ingin mengganti masker oksigen adek dengan nasal canula. Bukannya tadi adek minta masker oksigennya untuk dilepas." ucap Racka mengusap rambut Airene dan Airene masih tetap menggelengkan kepalanya
"Baiklah, jika adek tidak mau turun. Coba sini, lihat papa. Papa akan ganti maskernya dengan nasal canula." ucap papa Luc dan dituruti oleh Airene
Saat papa Luc sibuk mengganti masker oksigen Airene. Airene memperhatikan dengan serius wajah papa Luc. Sampai sampai Airene tidak sadar jika, kegiatan papa Luc sudah selesai. Sehingga ia mendapatkan sentuhan di hidungnya, dari tangan papa Luc.
"Serius banget lihatin muka papa. Mau papa gendong." ucap papa Luc menawarkan diri sambil tersenyum lebar
Airene tidak menjawab dan tidak mengalihkan pandangannya dari papa Luc. Melihat itu papa Luc memberanikan diri untuk mengambil Airene dari gendogan Racka.
Dan dengan tenang Airene menerimanya. Sekarang tubuh Airene sudah berpindah tangan menjadi berada pada gendongan papa Luc.
Deg!
"Perasaan aneh sekaligus nyaman" batin keduanya
Mereka semua keluar dari kamar Zavier, dengan papa Luc yang memimpin jalan. Dengan Airene yang berada dalam gendongannya saat ini.
Mereka turun menggunakan lift. Dan saat lift mereka sampai di lantai bawah. Mereka langsung bergegas menuju ruang makan.
"Sayang, berikan makanan untuk putri kita. Ia sudah lapar dan sepertinya ia akan makan lebih dulu." ucap papa Luc pada mama Jes yang sedang berkutat di dapur
"Loh, kok putriku dibawa turun juga. Kan masih sakit mas." ucap mama Jes
"Airene yang memaksa ingin ikut." jawab papa Luc
"Hufff, baiklah, tunggu sebentar ya. Akan mama sajikan." ucap mama Jes sambil mengusap rambut Airene dengan lembut
Sedari tadi Airene hanya diam tanpa merespon ucapan mereka. Ia sibuk berfikir tentang keluarga dari ayahnya ini. Kenapa mereka sangat baik padanya. Kenapa mereka memperlakukannya seperti keluarga mereka sendiri.
Memang ia masih termaksud anggota keluarga mereka. Tapi, keluarga ayah kandungnya Luise sudah lama tidak berkumpul dengan keluarganya ini. Dan bahkan, ayah beserta keluarganya yang lain tidak pernah bersikap baik seperti ini pada dirinya.
Ia merasa bahagia di sini dan ia akan menikmati kebahagiaan ini walau sebentar. Karna ia sudah bertekad akan kembali ke neraka berbentuk rumah itu. Setelah tubuhnya kembali pulih. Ia tidak ingin ada korban lagi, dari kejahatan kakak dan wanita itu, selain dirinya.
>>>>>>
Airene makan dengan bantuan papa Luc. Ia disuapi karna menghindari gerakan berlebihan pada tangannya yang patah. Tidak banyak, hanya sekitar 5 suapan dan Airene menyudahi kegiatan makannya saat merasa mual.
![](https://img.wattpad.com/cover/356791964-288-k719105.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis bisu itu, ternyata.[hiatus!]
Novela JuvenilCerita ini hanya tentang seorang gadis. Yang saat kecil bisa berbicara. Berubah jadi gadis pendiam, yang dijadikan pelampiasan emosi. Semua kesalahpahaman dimasa lalu, yang membuat ia dituduh menjadi tersangka. Sejak saat itu. Gadis itu berubah menj...