Chapter 1

1.7K 82 4
                                    

"Eomma!!! Aku berangkat dulu!!"teriak seorang yeoja dan langsung pergi begitu saja tanpa memakan sarapannya.

"Aish, dasar anak itu. Lihat!! Dia tak memakan sarapannya."omel sang eomma sambil menggelengkan kepala.
.
.
Author pov :
Kang songsaenim pun masuk ke dalam kelas dan duduk di mejanya. Lalu dia mengambil buku absensi.

"Baiklah, saya akan mengabsen semua murid."kata Kang songsaenim.

"Kang Minhyuk."panggil Kang songsaenim.

"Hadir."jawab namja yang berna Kang Minhyuk.

"Kim Hyoyeon."panggil Kang songsaenim.

"Hadir."jawab seorang yeoja yang sudah berada didepan pintu dengan nafas yang terengah-rengah.

"Hyoyeon, cepat masuk."perintah Kang songsaenim.

"Ne, songsaenim."kata yeoja itu dan masuk ke dalam kelas lalu duduk ditempatnya.

Hyo pov :
Hampir saja aku terlambat. Akh, aku lapar sekali. Siapapun, tolong aku..
Aku sangat lapar...eotthokae?? Aku tak bisa meninggalkan pelajaran Kang songsaenim sedetik pun. Jika aku melakukannya, maka nilaiku yang menjadi taruhannya. Aku tak mau nilai yang sudah aku kumpulkan dengan susah payah hilang begitu saja.

"Sekarang kalian menuju perpustakaan dan mencatat tentang tumbuh-tumbuhan di perpustakaan."kata Kang songsaenim.

"Apakah catatannya dikumpul?"tanya Sunyeon.

"Tidak. Ini hanya catatan biasa karena saya ada keperluan."kata Kang songsaenim.

Syukurlah..dengan begini, aku bisa ke kantin dan membeli beberapa makanan untuk aku makan.

"Changmin, kau awasi teman-temanmu. Jangan sampai ada yang pergi kemana pun kecuali ke perpustakaan. Arraseo?"tanya Kang songsaenim pada Changmin.

"Arraseo."jawab Changmin.

MWO?!! Gagal sudah rencanaku untuk ke kantin. Changmin pasti akan mengadu ke Kang songsaenim jika aku tidak ada di perpustakaan. Eotthokae?? Ya sudahlah, terima saja. Lebih baik aku lemas karna kelaparan dari pada harus kehilangan nilaiku.

Aku pun keluar kelas dan menuju perpustakaan. Sampai diperpustakaan, aku mencari buku tentang tumbuh-tumbuhan. Setelah mendapatkan beberapa buku, aku pun duduk disalah satu kurdi dan mulai mencatat dibuku milikku.

Skip :
Sudah 30 menit aku mencatat dan buku milikku sudah penuh dengan catatan ini. Tanganku pun menyangga daguku karena terlalu bosan. Aku memang bosan, tapi aku juga merasakan lapar. Aku pun menoleh ke arah tumpukkan buku yang berada disamping dan tiba-tiba muncul namja bermata bulat dan berambut coklat yang ditata rapi.

Dia memakai kemeja putih dan sweater hitam lalu dipadukan dengan celana jeans hitam. Aku pun terpaku pada namja itu. Bagaimana bisa ada namja yang memakai baju seperti itu disekolah ini? Namja itu pun menatap buku-buku yang berserakan didepanku dengan tatapan yang tak bisa kuartikan. Lalu matanya menatapku dan tersenyum. Namja itu pun duduk disebelahku yang kebetulan kosong.

"Nuguya?"tanyaku.

"Do Kyungsoo. Kau bisa memanggilku D.O."kata namja itu sambil tersenyum.

Aku pun hanya menganggukkan kepala.

"Sedang apa?"tanya D.O.

"Nde? Ahh..aku sedang mencatat tentang tumbuh-tumbuhan. Kau lihat? Banyak sekali."kataku dengan wajah lelah.

Namja itu pun mengambil salah satu buku bersampul hitam dan membolak balik halaman buku itu. Dia menatap setiap lembar buku itu dengan tatapan bosan. Buku hitam itu dilemparnya ke atas meja lalu menatapku sambil tersenyum.

"Kajja."ajak D.O sambil tersenyum ke arahku.

"Eodiga?"tanyaku bingung. Dia memegang tanganku erat.

"Ikut saja. Aku akan membuatmu tidak bosan lagi."kata D.O

Dia menarikku dan berdiri disamping Ryuhyong. Dia melambaikan tangannya didepan wajah Ryuhyong dan Ryuhyong tidak merespon sama sekali.

"Ba..bagaimana bisa??"tanyaku.

"Kau bisa bersenang-senang tanpa ketahuan. Jadi teruslah pegang tanganku. Kalau tidak, kau akan terlihat oleh mereka."kata D.O

Aku dan D.O pun berlari kesana kemari sambil sesekali mengayunkan tangan kami diatas murid lain. Aku dan D.O pun tertawa senang. Kalau seperti ini, maka aku tidak akan cepat bosam. Dia pun membawaku ke depan pintu perpustakaan.

"Kajja keluar."ajak D.O dan menarik tanganku. Tapi aku menahannya. D.O menatapku dengan bingung.

"Kenapa?"tanya D.O
"Aku tak bisa. Lain kali saja. Eotte?"tanyaku. Wajah D.O lun nampak sedih.

"Aku harus tetap disini. Aku tak mau jika nilaiku hilang begitu saja dan tidak naik kelas. Mianhae."lanjutku sambil menundukkan kepala.

D.O justru tersenyum kepadaku dengan lembut dan mengeratkan pegangannya.

"Seharusnya aku yang minta maaf. Aku lupa jika kau harus belajar. Aku terlalu senang karena bermain denganmu. Baiklah, kajja."kata D.O.

D.O pun mengantarku kembali ke tempat dudukku dan melepas pegangannya terhadapku.

"Aku harus pergi."kata D.O. Aku menarik tangannya dan dia menatapku.

"Apa kita bisa bertemu lagi?"tanyaku.

"Tentu saja bisa. Kenapa tidak?"kata D.O

"Janji?"tanyaku.

"Janji."jawab D.O

Aku pun melepas peganganku dari D.O. D.O pun melambaikan tangannya padaku dan dia pun pergi.

"Yak!! Apa kau sudah selesai?"tanya Changmin dan membuatku kaget.

"Kau membuatku kaget."kataku sambil mengelus dadaku.

"Mianhae. Tadi kulihat kau melamun. Gwenchana?"tanya Changmin.

"Gwenchana."jawabku.

"Ada apa?"tanyaku.

"Oh ya, hampir saja aku lupa. Hari ini ada rapat pengurus organisasi sekolah jam 12 siang sampai jam 4 sore."kata Changmin.

"Mwo?!! berarti setelah sekolah selesai, kita langsung rapat??"tanyaku.

"Yes, you right. Kajja kembali ke kelas."kata Changmin.

Aku pun hanya melongo sedangkan Changmin menyuruh murid lain untuk kembali ke kelas. Mana mungkin aku langsung rapat?? Aku sangat lapar sekarang. Sudahlah, nanti istirahat aku bisa makan.

~To Be Continue~

Dating with EXO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang