Chapter 3

618 47 0
                                    

Typo bertebaran!!
.
.
.
.
.
.
.
Hyo pov :
Saat aku membuka pintu, tiba-tiba seorang namja imut berpakaian chef meluncur dari samping ke depanku. Dia tersenyum ke arahku. Lihat!! Senyumnya manis.

Lalu dia pun membuat gerakan seperti menarikku masuk dan sepertinya berhasil karena aku pun tertarik untuk masuk ke ruangab itu. Aku baru menyadari jika ini adalah dapur. Astaga!!! Dapurnya luas sekali. Ini hanya dapur sedangkan kamarku setengah dari luas dapur ini.

Namja itu berada didepanku dan hanya dipisahkan oleh sebuah meja panjang.

"Hai, aku Xiumin. Aku adalah chef imutmu."sapanya. Aku pun terkekeh kecil karena salamnya yang kekanak-kanakkan.

KRYUKK

Tiba-tiba sebuah suara yang membuatku malu berbunyi. Baiklah, sekarang aku malu. Wajahku memerah padam sedangkan Xiumin terkikik.

"Rupanya sudah ada yang butuh asupan tambahan."kata Xiumin sambil tersenyum.

Dia pun mengambil sebuah tomat, timun, dan selada.

"Kita buat sandwich saja. Kau suka sandwich?"tanya Xiumin.

"Tentu saja."jawabku.

Xiumin mengambil sebuah pisau dan meletakkannya di atas alas untuk memotong. Xiumin menuju wastafel dan membersihkan tomat, timun, dan selada sedangkan aku duduk di kursi yang ada. Dia pun kembali dan mulai memotongi sayuran itu.

"Oh ya, tadi pagi kau sudah makan?"tanya Xiumin.

"Belum. Aku sangat sibuk. Kau tau, aku harus bolak balik untuk mempersiapkan rapat pengurus organisasi sekolah."kataku.

"Wah, berarti kau pintar."seru Xiumin dengan senyum mengembang sambil bertepuk tangan.

"Tapi itu sulit."kataku lemas.

"Aku tahu. Tapi kau harus semangat. Jika kau terpilih, menjadi pengurus organisasi sekolah, berarti mereka percaya padamu. Jangan kecewakan mereka."kata Xiumin.

"Hmm....arraseo."kataku.

Saat sedang memotong, tiba-tiba Xiumin meringis kesakitan sambil menggenggam jari telunjuk kananya.

"Sshhh.."ringis Xiumin.

"Ya, Xiumin. Wae?"tanyaku panik dan langsung berdiri dari dudukku. Tapi dia terus meringis kesakitan.

"Apakah sakit? Bukannya memotong sayur malah memotong jari. Eotthokae?"tanyaku dengan panik.

Saat aku melihat ke arah Xiumin, dia berhenti meringis dan dengan cepat jarinya disatukan sehingga berbentuk love.
Dia hanya tersenyum manid saat mendapati wajahku memerah.

"Yak!! Xiumin!! Kau membuatku takut."kataku.

"Tapi kau suka bukan?"goda Xiumin.

"Jangan lakukan itu lagi. Kau membuatku takut."kataku berusaha menjauhi pertanyaan itu dan sejujurnya aku memang suka sikapnya yang manis.

Dia pun menrruskan membuat sandwich. Setelah selesai, ia menarikku ke meja makan. Xiumin menaruh piring itu diatas meja makan. Kau tahu?? Dia atas meja makan itu penuh dengan permen, coklat, dan cake.

Setelah menaruh piring itu, Xiumin menarik kursi untukku dan aku pun duduk.

"Selamat makan tuan putri."kata Xiumin.

"Kau mau kemana?"tanyaku.

"Aku harus pergi. Tenang saja. Tao akan datang. Annyeong."

Xiumin pun bergegas pergi dan mataku membuntuti arah pergi Xiumin hingga menghilang dari pandanganku. Lalu saat aku menghadap ke depan, aku melihat seorang namja..ya namja...dia sepertiny Tao.
.
.
.
.
.
.
Eyak!!! :v
Lama update ya?? Sorry, soalnya author sibuk.
Jadwal padat. Ulangan MTK, praktek Kimia, dan tugas disana sini.

Harap maklum ya. Jangan lupa vote sama comment ya ^^

Dating with EXO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang