Chapter 6

428 41 1
                                    

Hyo pov :
Aku masuk ke sebuah ruangan. Warna ruangan ini serba putih. Aku mengelilingi ruangan itu dan duduk di sebuah meja untuk acara minum teh.

Saat aku masih menganggumi ruangan ini, seorang namja tinggi dengan kulit putih duduk didepanku. Dia pun menyodorkan segelas kopi padaku.

"Minumlah."kata namja itu dan aku yakin dialah yang bernama Sehun.

"Gomawo, Sehun."kataku. Dia pun tersenyum sambil mengangguk.

"Jadi ada yang ingin kau bicarakan??"tanya Sehun.

"Ak..aku.."

Aku ingin bercerita. Tapi lidah ini terasa kelu.

"Ceritakan saja. Aku akan mendengarkan dan akan menjaga rahasia ini."kata Sehun.

Aku pun menghela nafas dan mulai bercerita tentang masalahku. Sehun pun nampak serius mendengarkan dan memberi solusi sambil meminum kopinya.

"Hm..aku mengerti. Walaupun kamu lelah, kau harus tetap bertahan. Ini demi orang tuamu. Kasihan orang tuamu jika kau bermalas-malasan. Kau harus semangat."kata Sehun dengan pandangan membara.

Aku pun hanya terkekeh kecil melihat tingkahnya.

"Hm, arraseo. Akan aku coba."kataku sambil meminum kopiku.

Saat aku menurunkan gelas kopiku, aku melihat Sehun semakin mendekat ke arah wajahku. Semakin dekat..semakin dekat..semakin dekat..tinggal 10 cm lagi..dan...

Tinggal 5 cm...





Tinggal 2 cm...






Dan...







Dia hanya mengusap bibirku dari busa kopi dengan jarinya.


Astaga!! Aku sungguh kesal dan dia hanya tertawa. Aku pun mempout bibirku.

"Oke, oke, i'm sorry."kata Sehun sambil berusaha memberhentikan tawanya.

Tiba-tiba ada seseorang yang menutup mataku.

"Nugu?!!"teriakku.

"Tebaklah."bisiknya ditelingaku.

"Sudahlah Luhan hyung. Dia tidak tau siapa kau."kata Sehun.

"Baiklah."

Orang yang menutup mataku yang kuketahui namanya bernama Luhan itu pun membuka tangannya dan tersenyum padaku.

"Hai, manis."sapa Luhan padaku.
Aku pun hanya trrsenyum dengan rona merah diwajahku.

"Sehun, aku bawa dia, ya."kata Luhan yang bukan seperti pertanyaan.

"Ya sudah."kata Sehun kesal.

"Hey!! Kenapa kay kesal??"tanya Luhan.

"Tidak apa-apa."kata Sehun datar.

"Baiklah. Kajja Hyoyeon."kata Luhan.

Luhan pun menarikku berdiri dan membawaku.

"Bye Sehun"teriakku saat tubuhku mulai menjauh.

Namja bernama Luhan itu pun membawaku pergi ke suatu ruangan. Disana sudah berdiri seorang namja...lagi.

Namja itu tersenyum dengan senyum malaikatnya.

"Lihat! Aku sudah membawanya."kata Luhan.

"Wah, kau sangat cantik."kata namja itu.

"Hyo, maukah kau berfoto dengan kami?"tanya Luhan.

"Tentu saja."kataku.

"Kajja Suho! Kajja kita berfoto."kata Luhan.

"Ayo!"

Luhan pun menarikku mendekat ke arah Suho. Kami pun berfoto dengan posisiku yang berada ditengah. Banyam gaya yang sudah kami lakukan. Bahkan mereka juga melakukan posisi dengan Suho dan Luhan yang hampir mencium pipi Hyoyeon.

"Kajja kita foto berdua-dua."kata Suho.

"Aku duluan dengan Hyoyeon!"seru Luhan.

"Aku dulu, hyung!"seru Suho.

"Aku!"

"Aku!"

"Aku duluan!"

"Aku dulu, hyung!"

"Aku!"

"Aku!!"

"STOP!!!!!"teriakku.

Mereka pun langsung diam. Aku pun hanya mendesah pelan.

"Kalian ini sudah dewasa. Tidak bisakah kalian bersikap dewasa??"tanyaku.

"Maafkan kami. Kami hanya..hanya senang."kata Luhan dengan wajah tertunduk.

"Maafkan kami."kata Suho dan ikut menundukkan wajahnya. Aku pun mendesah pelan lagi.

"Maafkan aku juga. Aku sudah salah karna membentak kalian. Kalau begitu Suho dulu yang berfoto. Setelah itu Luhan. Hm, eotte??"tanyaku.

"Baiklah, daripada tidak sama sekali."kata Luhan pasrah.

Tiba-tiba wajahnya berubah menjadi cerah lagi dan mulai mengambil kamera. Aku tak menyangka kalau Luhan bisa berubah dengan cepat.

"Kajja berfoto!!"seru Luhan dengan nada ceria.

Aku dan Suho mulai berfoto dengan berbagai pose. Setelah cukup berfoto, kini giliranku dan Luhan. Suho pun segera menyambar kamera yang dipegang Luhan dan mulai memfotoku dan Luhan. Setelah selesai, kini aku yang menyambar kamera.

"Sekarang kalian berfoto."kataku.

"Tapi.."ucapan mereka aku potong dengan menggerakkan jari telunjukku ke kanan dan ke kiri sambil menggeleng.

"Tak ada penolakan."kataku.

Aku pun mulai memfoto mereka berdua. Tadinya mereka agak canggung. Tapi lama-lama mereka mulai ikut membuat berbagai pose.

Karena kamera yang aku pegang ini bisa langsung mencetak, jadi aku mengambil semua hasilnya. Kami bertiga pun memasukkan foto kami dalam album. Kami tertawa karena melihat pose kami yang lucu.

Setelah selesai, kami saling bertatapan.

"Sekarang kau harus ke kamar sebelah."kata Suho.

"Lagi??"tanyaku tak percaya.

"Of course. Cepatlah kesana. Baekhyun menunggumu."kata Luhan.

"Arraseo."kataku dan beranjak dari tempat dudukku.

"Goodbye. See you later."kataku sambil melambaikan tangan dan dibalas oleh mereka.
.
.
.
.
.
Eaaakk udah mau end.
Sapa yang penasaran?? Angkat kaki #loh bercanda hehehe

Ayo vote dan comment sangat dibutuhkan.

Dating with EXO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang