Epilog

747 49 10
                                    

Hyo pov :
Matahari sudah mulai muncul. Warna hitam kebiruan di langit menyambutku ketika aku terbangun.

Sudah 3 tahun..Yap, 3 tahun. Selama 3 tahun ini aku bersembunyi. Kau tau? Betapa sulitnya menjadi diriku.

Kenapa aku bersembunyi?? Karena 12 namja itu jatuh cinta padaku. Aku tidak tau harus memilih yang mana.

Aku bingung...sungguh bingung. Jadi aku memutuskan untuk pergi dari Korea Selatan dan kembali ke New York.

Jujur saja, aku selalu merasa seperti dikejar-kejar. Aku selalu dalam keadaan waspada karena 12 namja itu bisa datang kapan saja. Kalian tidak tau..

3 years ago..

"Ka..kalian.."

"Ya, kami sekarang disini. Menempati janji kami."kata Kai.

"Ta..tapi.."belum sempat aku berbicara, D.O sudah menyela.

"Kami disini ingin menyatakan perasaan kami."kata D.O.

Lalu secara serempak mereka bersujud didepanku, dihadapan orang-orang. Entah darimana, mereka mengeluarkan sebuket bunga ditangan mereka masing-masing. Wajahku panas!!!

"Sekarang pilihlah diantara kami."kata Chen.

"A..aku.."

Aku berhenti bicara karna tatapan mereka yang memancarkan sinar permohonan. Aku tak bisa menolak mereka. Tapi tak mungkin aku menerima mereka semua menjadi kekasihku. Jika aku melakukannya pasti banyak artikel yang intinya EXO mencintai 1 orang yeoja.

Ini gila!!

"Beri aku waktu."kataku.

"Baiklah, kami beri waktu 1 minggu untuk berpikir."kata Suho.

"1 bulan."tawarku.

"5 hari."

"2 minggu."tawarku lagi.

"1 hari."

"Okay, okay, 1 minggu. Biarkan aku berpikir."kataku dan bergegas pergi tanpa mempedulikan teriakan mereka.

Selama 1 minggu ini aku berpikir. Aku pikir 1 minggu akan berjalan mulus. Tapi rupanya, tak semulus yang aku pikirkan. Coba kau bayangkan, disekolah aku selalu ditatap tajam oleh yeoja judes. Selama 1 minggu ini pula aku selalu diganggu oleh member EXO untuk mengambil hatiku.

Jadi setelah 1 minggu, aku segera memesan tiket penerbangan ke New York dan meninggalkan Korea Selatan.

Membayangkan masa lalu itu, membuatku merinding. Aku tinggal disini dengan tenang. Tak ada yang menggangguku walaupun aku masih was-was.

Hari ini jadwalku pergi kuliah. Aku pun segera melesat ke kamar mandi dan segera menyelesaikan ritual pagiku. Setelah selesai, aku pun segera memakai kaos putih dan ditutupi oleh sweater putih. Kaki jenjangku pun dibalut oleh celana hitam yang melekat dikaki jenjangku. Aku pun tak melupakan sepatu sneakers hitamku.

Rambut blonde bergelombang milikku pun aku ikat setengah. This is my style, casual style.

Setelah memakai sedikit bedak dan lipgloss pink rose, aku pun menyambar tas ransel coklat kecil dengan tali ransel yang tak terlalu tebal.

'Siap.'batinku.

Aku pun segera keluar dari apartemenku dan mengunci pintu. New York cukup dingin karna mau memasuki musim dingin. Menurut perkiraan cuaca, salju pertama turun nanti pagi. Aku tidak sabar untuk melewati musim dingin ketigaku di New York.

Aku melihat jam putih yang melingkar di tanganku.

'Masih terlalu pagi untuk ke kampus. Lebih baik aku ke coffee shop, membeli segelas mocchacino panas dan berjalan-jalan di taman kota New York.'pikirku.

Aku pun segera bergegas ke coffee shop dan membeli mocchacino panas. Setelah membeli mocchacino panas, aku pun berjalan-jalan ditaman kota New York.

Ditaman ini sangat sepi pengunjung karena memasuki musim dingin. Aku pun berjalan santai sambil memegang erat gelas mocchacino-ku. Saat sedang berjalan santai, tiba-tiba Iphone milikku berbunyi.

Aku sudab mengganti nomorku yang lama menjadi yang baru. Jadi 'mereka yang mencariku' akan sulit menemukanku. Aku pun membuka pesan itu.

"Mwo?? Nomor siapa ini?"gumamku kebingungan.

From : 010-789-xxx

I've found you, My Sweetheart.

Melihat pesan itu, aku pun langsung mematung. Benarkah 'mereka' sudah menemukanku??

'Tidak mungkin. Pasti salah kirim.'batinku lalu mendelete pesan itu.

"Hai, sweetheart. Lama tak bertemu. Sudah 3 tahun."ucap suara seorang namja dari belakang.

Suara itu..suara bass namja itu. Aku tau siapa dia. Di..dia..

Aku pun berbalik dan..

"Cha..chanyeol.."bisikku.

"I've found you. Sekarang berhenti bermain petak umpetnya, Sweetheart. Mulai detik ini, kau milikku. Karna aku yang menemukanmu."kata Chanyeol dengan nada possesive.

"A..aku..bagaimana kau bisa tau aku disini??"tanyaku.

"Aku menyewa mata-mata. Kau pikir uangku tak cukup untuk menyewa mata-mata hanya untuk mencarimu? Jangan salah, Sweetheart. Aku begini karna lama-lama aku bisa gila. Bayanganmu selalu berada disekelilingku. Kau pikir aku tak akan gila?!!"kata Chanyeol dengan nada yang meninggi dibagian akhir.

Sebesar itukah pengaruhku pada Chanyeol?? Sebesar itukah Chanyeol mencintaiku??

"Aku tak mau kehilanganmu lagi."kata Chanyeol

Chanyeol pun bersujud dan mengeluarkan kotak merah dan membukanya. Didalamnya terdapat sebuab cincin.

Aku pun hanya mematung dan menangis haru.

"Aku tak peduli dengan uang yang aku keluarkan untuk mencarimu karna aku mencintaimu. Sekarang, pencarianku tak sia-sia. Hyoyeon, will you be mine??"tanya Chanyeol.

Tak butuh waktu lama, aku pun mengangguk. Sudah waktunya aku menghadapi mereka. Ya. Sudah waktunya...

Melihat jawabanku, Chanyeol pun langsung memelukku dan memakaikan cincin itu.

"Gomawo, Hyo. Setelah kau lulus kuliah, aku akan segera menikahimu."kata Chanyeol.

"MWO?!!"teriakku.

Aku pun mendorong Chanyeol menjauh.

"Kau mau menikah muda?!! Bagaimana dengan fans mu?? Bagaimana nanti aku harus menghadapi papparazi??"tanyaku.

"Tenang, Hyo. Kita akan menghadapinya bersama."kata Chanyeol.

Tak lama kemudian sebuah benda lunak dan basah mencium bibirku lembut. Serpihan-serpihan salju mulai jatuh dan ciuman kami semakin dalam. Saling berbagi kehangatan.

Tuhan, aku tak menyangka. Denga keputusanku ini, aku menentukan siapa yang aku pilih. Dia..Yap, dia. Chanyeol..my prince..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
END

Udah ya?? Hayo, siapa yang kemarin minta epilog/sequel?? Lunas, yak??

Vote+Comment

Dating with EXO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang