HAPPY READING~~~
"who am i for him?"
-echa2. 'liked your story'
Hari ini Ashala sekolah seperti biasanya. Dia merasa bosan di kelasnya karena saat ini tengah jamkos.
Dia terus memainkan hp nya, namun tetap saja dia bosan. Saat dia tengah melamun, tiba - tiba ada yang menyenggol bahu kanannya. Sontak membuat nya terkejut.
Ashala menoleh ke samping kanannya. Ternyata teman sebangku nya, Nazira Selvira.
"Apa?" Jawab Ashala dengan muka yang sangat lesu.
"Lo kenapa sih Sha?" Zira bertanya kepada Asha dan matanya memperhatikan tubuh Ashala dari atas sampai bawah.
"GUE BOSEN TAU GA?!!" jawabnya sedikit ngegas.
"Yee jangan ngegas juga lah. Di tanya bagus bagus kok ngegas." Zira menunjukkan wajah marah nya kepada Asha.
Sementara Asha hanya nyengir yang memperlihatkan deretan gigi rapi nya.
"Ehh lo bosen kan? Gimana kalo kita ke toilet aja, gue juga muak di kelas ini yang dilihat muka nya itu itu aja." Ajak Zira.
Ashala tidak menjawab, dia langsung berjalan keluar kelas meninggalkan Zira.
"Ehh Sha, tunggu!!" Jerit Zira yang tidak terlalu kuat, namun Ashala masih bisa mendengarnya.
Setelah 4 menit mereka berjalan, akhirnya mereka berdua sampai ke tempat yang mereka tuju, yaitu kamar mandi.
"Ra, gw masuk duluan ya. Jagain Jangan sampai ada yang ngintip." Asha langsung saja masuk ke kamar mandi.
"Yee siapa juga yang mau ngintip lo Sha..Sha.." Zira mengatakan itu tepat di depan pintu kamar mandi yang Asha masuki saat ini. Namun, Asha tidak dapat mendengarnya karena kamar mandi itu kedap suara.
Setelah selesai, Asha keluar dan sekarang gantian Zira yang masuk.
Merasa bosan, Asha membuka hp nya lalu dia niat untuk berfoto. "Gila...cahaya nya bagus banget coyy. Cakep amat lagi gue."
Asha mulai berfoto dengan banyak gaya. Tiba - tiba Zira keluar dari kamar mandi. Melihat temannya sedang berfoto sontak membuatnya geleng - geleng kepala.
"Astaga Sha.. lo foto di kamar mandi."
"Yaa emang kenapa? Lagian lo liat nih cahaya nya bagus banget buat foto." Jawab Asha dengan menyodorkan hp ke Zira.
"Ehh iyaa bagus juga." Ucap Zira.
"Nahhh lo liat nih cakep banget foto gue yang ini." Asha menunjukkan salah satu hasil fotonya kepada Zira.
Zira yang melihat nya hanya mengangguk - anggukkan kepalanya.
"Nanti nih foto mau gue edit lah, terus gue jadiin story ig gue." Ucapnya nyengir.
"Yaudah terserah lo, gue mah ga peduli." Zira berjalan menuju kelas meninggalkan Asha.
✿✿✿
Sekarang jam sudah menunjukan pukul 14.00 wib. Asha dan teman - teman nya kini sedang menunggu angkot, untuk pergi ke kolam.
Hari ini ada ujian renang, jadi semua siswa wajib ikut. Jika tidak ikut, maka tidak akan mendapatkan nilai. Otomatis salah satu nilai rapot nya akan kosong.
Asha, Zira, Jiji, dan Rora, mereka sudah berada di angkot. Setelah 15 menit mereka di angkot, akhirnya mereka sampai.
Mereka berempat turun dari angkot, dengan mengendong tas ransel mereka masing - masing yang berisikan baju ganti mereka.
"Haduhhhh leganya udah sampai." Asha mengatakan itu sambil berjalan.
"Iya, tadi di dalem sempit amat. Mau napas aja susah." Kali ini Jiji yang mengatakannya.
"Ehhh tapi kalian tau ga? Tadi ada loh yang keringat nya bau banget. Sumpah bau banget cuyy." Zira mengatakannya sambil terbayang dengan kejadian yang di angkot tadi.
"Iya woy bau kali..gila..gila.." Rora geleng geleng mengingat kejadian itu.
"Tuh kan berarti bukan gue aja yang kebauan." Ucap Zira.
"Tapi gue ngga ke cium bau apa - apa kok. Lo ke cium ga Ji?" Asha bertanya pada Jiji.
"Gue juga ngga kerasa apa - apa." Jiji beranggapan sama dengan Asha.
"Dihh kalian ngga ke cium bau tadi? Fiks hidung kalian udah bermasalah." Zira melihat heran ke arah Asha dan Jiji.
"Nah gue setuju apa kata lo Zi, masalah nya tuh bau nyengat banget tadi, masa kalian ngga kerasa?" Rora juga melihat heran kedua nya.
"Emang ngga ada kok, apalah kalian ini." Balas Jiji.
"Udah lah kalian berdua emang suka banget ya ngeroasting orang." Asha mengatakan nya dengan menatap Zira dan Rora secara bergantian.
Pasalnya kedua temannya ini emang suka banget ngeroasting orang. Tapi tidak sadar dengan diri mereka sendiri.
"Yee orang emang kenyataan nya tuh orang bau." Jawab Zira seadanya.
Tanpa mereka sadari, mereka sudah sampai di tempat penyimpanan tas. Mereka meletakkan tas mereka secara berdekatan agar tidak hilang.
"Ehh gue kok laper ya." Ucap Zira dengan tangan yang memegang perutnya.
"Gue juga Zi, gue belum makan dari rumah tadi." Jiji membalas ucapan Zira.
"Yaudah yok kita ke kantin dulu." Zira mulai bangkit dari duduknya. Diikuti juga dengan Jiji.
"Eh lo berdua ngga ikut?" Tanya Jiji kepada dua temannya itu. Yaitu Asha dan Rora.
"Gue mah ngikut aja." Rora juga mulai bangkit sekarang.
"Gue sih belum laper. Tapi karna kalian semua pergi, yauda deh gue juga ikut." Kata Asha lalu juga mulai bangkit dari duduknya.
Ketika yang lain sudah mulai berenang, maka berbeda dengan mereka berempat.
Mereka kini sedang memakan pop mie yang mereka pesan.
"Gila...pedes banget." Kata Zira sambil meminum segelas air.
"Iyaa, pedes, bibir gue perih." Kali ini Jiji yang mengatakannya.
✿✿✿
Asha kini sedang murung di angkot, pasalnya dia mendapatkan nilai rendah, saat praktek renangnya tadi.
Asha memang tidak bisa berenang. Sebelum praktek renang, dia sudah diajarin sama Jiji, tapi tetap tidak bisa juga.
Asha dan teman - temannya sedang berada di angkot yang berjalan pulang. Hari ini sangat melelahkan bagi Asha.
Saat masih berada di angkot, Asha memainkan hp nya dan membuka aplikasi Instagram.
Dia melihat ada notifikasi yang muncul. Ternyata ada yang menyukai story ig yang di post nya tadi siang. Yaa tentu saja hasil fotonya yang di kamar mandi sekolah.
"Ehh ini siapa?" Dia mulai membuka akun itu.
Setelah dia membuka akun itu. Dia tahu bahwa yang menyukai story nya yaitu temen nya Amell. Yang pernah Amell tawarkan kepadanya.
Tanpa Asha sadari, sudut bibir nya terangkat ke atas. Yang menandakan dia sedang tersenyum. Dan juga detak jantungnya yang berdetak sedikit lebih cepat dari biasanya.
Dia merasakan ada kupu - kupu beterbangan di perutnya saat ini.
Asha kini sedang senyum - senyum sendiri dengan mata yang masih menatap hp nya.
Zira yang menyadari langsung berkata, "ehh lo kenapa Sha??"
"Ha?" Asha mulai tersadar.
"Lo dari tadi senyum - senyum sendiri Sha." Jiji membalas nya dengan menatap wajah Asha, temannya.
"Biasa...udah gila dia." Ucap Rora terang - terangan.
"Dihhh mana ada." Asha langsung menyimpan hp nya ke dalam ranselnya lagi.
To Be Continued~~~

KAMU SEDANG MEMBACA
KITA DAN HARI RABU
Non-Fictionterkadang, hal - hal sakit yang kita alami tidak perlu diceritakan kepada orang lain. cukup kita tulis di dalam buku dan mengabadikannya sebagai karya. -echa