KITA DAN HARI RABU (bab 3)

26 4 0
                                    

HAPPY READING~~~


"menjadi orang tulus memang menyakitkan"
-echa


3. One message from him

Seperti malam - malam biasanya, Ashala kini sedang menyetrika seragam sekolahnya.

Dia kini menyetrika baju batiknya, karena besok hari Rabu jadi dia harus memakai baju batik.

Selesai menyetrika, dia pergi ke kamar untuk mengambil hp nya. Dan mulai memainkannya.

Dret...dret...

Saat dia memainkan hp nya, tiba - tiba ada notifikasi masuk. Ternyata notifikasi itu dari instagramnya.

Setelah mendapatkan notif itu, lantas dia membuka aplikasi instagramnya.

Yang awal matanya mengantuk, kini matanya terbelalak lebar setelah melihat siapa yang dm nya barusan.

Ntah mengapa perasaan yang tadi sore dialami nya, kini terjadi lagi.

Jantung nya mulai berdetak sangat cepat, perasaan aneh itu mulai menghampirinya lagi.

Bibir nya mulai membentuk sebuah lengkungan ke atas, ya dia sedang tersenyum lebar saat ini.

Adinatha Leondra, dia adalah laki - laki yang sudah membuat Ashala salah tingkah.

Dengan jemari yang sedikit bergetar dia membuka pesan itu.

Ashala sangat heran kepada dirinya sendiri mengapa hanya 1 huruf yang dikirimkan oleh orang itu membuat diri nya salah tingkah seperti ini.

Dia masih bingung menjawab apa, dia berfikir sejenak dan mulai membalas pesan itu.

adinatha_leon
P

ashala_senja
ini temennya amell ya??

setelah 5 menit Asha mengirimkan pesan itu, akhirnya dia mendapatkan sebuah balasan dari lawan chatnya.

adinatha_leon
Iya
udah tau ya??

ashala_senja

iyaa

adinata_leon
Hem iyahh

ashala_senja

udah nih gini aja??

adinatha_leon
Aku orang nya ngga bisa cari topik

ashala_senja
emang topiknya hilang kemana harus dicariin??

adinatha_leon
Hilang ke pluto mungkin

ashala_senja
ngga ke mars??

adinatha_leon
Ngga
Ini udah malem, kenapa belum tidur??

ashala_senja
iyaa ini mau tidur

adinatha_leon
Iyaa

ashala_senja
dadahhh

adinatha_leon
Good night🌹

ashala_senja
too

Sepanjang chattan senyuman tidak pernah luntur dari bibir Ashala. Jam sudah menunjukkan pukul 23.00 wib, tetapi Asha tidak bisa tidur.

Dia masih tidak menyangka bahwa dia akan mendapatkan notifikasi dari seorang Adinatha.

Entah mengapa dirinya sangat senang, senang sekali. Padahal dia sama sekali tidak mengenali nya.

Setelah beberapa menit Asha melamun memikirkan itu, akhirnya matanya mulai mengantuk.

Dan dia mulai tertidur bahkan dengan senyuman yang tak pernah luntur di bibir mungil nya itu.

✿✿✿

Jam sudah menunjukkan pukul 07.00 wib. Ashala sekarang sudah berada di kelasnya.

Dia memainkan hp nya dan membaca chattan nya dengan Adinatha kemarin.

Tanpa Ashala ketahui, teman sebangku nya Zira sudah duduk di sampingnya.

Setelah mengetahui Zira sudah datang, sontak Ashala membalikkan kepalanya menghadap Zira. Dan tak lupa dengan senyuman manis yang masih terukir di bibirnya.

Zira yang melihat tingkah laku Ashala merasa ngeri 'nih anak kenapa sih?' batinnya.

"AAAAAAAAA ZIRA, LO TAU GA SIH?!!" Ucap Ashala sedikit keras tepat di depan muka Zira.

Zira yang mendengar suara keras Ashala sontak menutup telinganya.
"Lo bisa ga sih ngomong nya ga usah teriak kaya gitu?"

Mendengar perkataan Zira, Ashala hanya merensponnya dengan sebuah cengiran khas nya itu.

"Gue di dm sama Adinatha kemaren malem!!" Kata Ashala.

Zira tampak berpikir sebentar "Adinatha siapa woy?" Tanya nya yang merasa sangat asing dengan nama itu.

"Adinatha, anak SMA Altheo." Jelas Ashala dengan sedikit bersemangat.

"Terus lo kenal sama dia dari siapa?" Tanya Zira yang masih belum mengerti.

"Aku kenal Adinatha dari Amell teman les gue itu." Jelas nya lagi.

"Terus emang kenapa kalo lo di dm sama seorang Adinatha?" Zira memberikan Ashala pertanyaan lagi.

"Yaa gue masih ga nyangka aja gitu. Tapi Lo tau ga?" Sekarang giliran Ashala yang memberikan sebuah pertanyaan kepada Zira.

"Ya ngga tau lah. Kan belum lo kasih tau, Shaaa." Zira mengatakan itu dengan sedikit mendorang kepala Ashala ke belakang dengan menggunakan jari telunjuknya.

Mulut Ashala sontak mengeluarkan lenguhan pelan.

"Adinatha kemarin love in sg gue, asal kan Lo tau." Jelas Ashala yang lebih excited dari sebelumnya.

"Ohh jadi selama ini lo senyum - senyum sendiri kaya orang gila cuma karna Adinatha itu." Ucap Zira yang baru saja tersadar.

"Hehe iyaa." Ashala mengatakan itu dengan kepala yang sedikit menunduk menahan malu.

Setelah itu bel berbunyi yang berarti menyuruh mereka untuk segera kumpul di lapangan sekolah untuk mendapatkan sebuah bimbingan dari guru.


TO BE CONTINUED~~~

KITA DAN HARI RABUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang