KITA DAN HARI RABU (bab 4)

17 4 0
                                    

HAPPY READING~~~

"kita berdua sama - sama korban. kamu korban masalalu mu, dan aku korban pelampiasan mu."
-echa

4. Do i like him??

Ashala sudah kembali ke kelas. Dia sedang mengipasi wajah nya dengan buku tulis yang berada di tangannya.

"Panas amat hari ini." Ucapnya dengan tangan yang tak berhenti bergerak mengipasi wajah nya.

"Dihhh ga usah lebay lo Shaa." Rora yang baru saja duduk di kursinya berkata seperti itu.

Kursi Rora terletak tepat di samping Ashala. Rora sebangku bersama Jiji, dan yaa Ashala dengan Zira.

Posisi tempat duduk mereka tepat di barisan terdepan. Yaa bisa di katakan mereka murid ambis, terutama Ashala dan Jiji.

Di semester ini, mereka saling memperebutkan ranking 1 di kelas.
Namun, tidak dengan Rora. Rora tipe cewek yang bodo amat, dia tidak terlalu peduli dengan ranking nya.

"Iya, lebay banget lo Shaa setiap hari nya panas kaya gini." Ungkapan Jiji barusan menandakan bahwa dia setuju dengan apa yang Rora ucapkan tadi.

Ashala yang mendengar perkataan teman - teman nya langsung badmood.

Ashala tipe cewek moodyan. Mood nya gampang berubah kapan pun itu. Apalagi jika dia datang bulan, kaya nya kalo sehari ngga nangis dia bakalan rugi. Jika yang lain suka marah ketika datang bulan, dia justru sebaliknya, dia suka menangis.

Ashala mulai mengeluarkan buku pelajaran serta alat tulisnya. Sudah 10 menit yang lalu dia kembali dari lapangan, tapi gurunya belum juga masuk.

Dia kembali memainkan hp nya. Dan kali ini dia sangat sangat terkejut. Sebuah notif dari Instagram membuat jantungnya hampir copot. Yaa Adinatha meneleponnya 20 menit yang lalu.

Dengan tangan yang sedikit gemetar, dia menjawab pesan itu.

Ashala_senja
kenapa nelpon??

Setelah dia mengirimkan pesan itu, Pak Bimo guru PKN nya tiba di kelas. Pak Bimo mulai mengajar seperti biasanya.

✿✿✿

Setelah hampir 2 jam pak Bimo mengajar, akhirnya istirahat juga.

Temen - teman sekelas Ashala mulai meninggalkan kelas, dan pergi menuju kantin.

Berbanding terbalik dengan Ashala, kini dia sedang memainkan hp dan jangan lupa senyum di bibirnya. Tentu saja dia tersenyum karena dia mendapatkan notif dari Adinatha.

Rora yang berdiri di depan meja Ashala merasa gelisah. "Lo mau keluar ga sih Sha?!!"

"Ngga lah kalian aja, males ke kantin." Jawabnya.

"Kalo lo ngga mau keluar bilang dari tadi!! Udah di tungguin tau nya lo gamau keluar." Jiji mengatakan itu dengan sedikit marah.

"Yaa maap." Ucap Ashala dengan merasa tidak merasa salah.

Dengan perasaan dongkol, Jiji dan Rora pergi ke luar kelas menuju kantin. Gimana coba mereka berdua tidak marah, mereka istirahat hanya diberi waktu 15 menit. Sementara mereka sudah 8 menit menunggu Ashala. Dengan waktu yang masih tersisa, mereka bergegas menuju kantin.

Jika Jiji dan Rora pergi ke kantin, lain lagi dengan Zira. Dia kini masih di kelas bersama Ashala. Dia memang gitu anaknya, setia kawan.

"Lo ga keluar Zi?" Tanya Ashala dengan mata yang masih menatap layar hp nya.

"Kalo lo ngga keluar, gue juga ngga keluar." Jawabnya.

Di kelas, hanya tersisa mereka berdua. Mereka sama sama memainkan hp nya sekarang.

Tentu saja Zira kini sedang chattan sama pacarnya. Dia dan pacarnya tidak satu sekolah, pacarnya sudah SMK. Ya, pacarnya lebih tua setahun dari nya.

Sedangkan Ashala, bibirnya tidak bisa berhenti tersenyum untuk sekarang. Dia masih chattan dengan Adinatha.

adinatha_leon
Itu bukan aku, itu Amell tadi.

ashala_senja
mang eak??

adinatha_leon
Iyaaaaaaaaaaaaaaaa

ashala_senja
kurang banyak a nya

adinatha_leon
Iyaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaa

ashala_senja
itu kebanyakan

adinatha_leon
Tadi katanya kurang banyak
Yauda lah aku buat banyak

ashala _senja
maksudnya ngga kaya gitu

adinatha_leon
Jadi kaya mana coba

ashala_senja
ntah lah

Bukan cuma itu saja yang mereka berbincangkan, tapi masih banyak lagi. Hingga bel berbunyi yang menandakan istirahat telah selesai.

Kelas sekarang sudah terisi hampir penuh siswa dan siswi. Mereka semua sudah duduk di kursinya masing - masing.

Ashala dengan berat hati kini dia mulai menyimpan kembali hp nya. Dia mengeluarkan buku matematika nya.

Jadwal pelajaran mereka kali ini adalah matematika, pelajaran yang sangat tidak di sukai hampir seluruh umat di permukaan bumi ini.

Semua teman teman sekelas Ashala mulai lemas, karena ada nya matematika di jadwal pelajaran mereka hari ini.

Jika yang lain sangat lemas atau mengantuk, maka beda lagi dengan Ashala. Ya kini dia sedang senyum senyum sendiri kaya orgil (orang gila).

"Gue lama - lama ngeri liat lo Sha, kesurupan apa gimana lo?? Sering banget senyum - senyum sendiri." Kata Zira, yang mulai menyadari bahwa teman sebangkunya itu sedang senyum - senyum tanpa sebab apapun.

Sepertinya Ashala tidak mendengar apa kata Zira. Yang ada dipikirannya saat ini hanya lah Adinatha. Adinatha, Adinatha, dan terus Adinatha.

TO BE CONTINUED~~~

KITA DAN HARI RABUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang