"𝐂𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐑𝐮𝐦𝐢𝐭" (𝐶𝑖𝑛𝑡𝑎 𝐷𝑖-𝐴𝑛𝑡𝑎𝑟𝑎 2 𝐺𝑢𝑠)

𝐏𝐫𝐨𝐥𝐨𝐠

𝑨𝒔𝒔𝒂𝒍𝒂𝒎𝒖'𝒂𝒍𝒂𝒊𝒌𝒖𝒎.
𝑺𝒆𝒍𝒂𝒎𝒂𝒕 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒂𝒄𝒂 𝒋𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒍𝒖𝒑𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒉𝒐𝒍𝒂𝒘𝒂𝒕 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒉𝒂𝒓𝒊 𝒊𝒏𝒊 𝒅𝒂𝒏 𝒂𝒎𝒃𝒊𝒍 𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒏𝒚𝒂, 𝒔𝒆𝒓𝒕𝒂 𝒃𝒖𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒖𝒓𝒖𝒌𝒏𝒚𝒂, 𝒐𝒌𝒆𝒉. 👌

⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎
           𝐇𝐚𝐥𝐨 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐓𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚 𝐤𝐚𝐬𝐢𝐡
   𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐦𝐚𝐮 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐬𝐚𝐲𝐚, 𝐝𝐚𝐧 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧
    𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰, 𝐜𝐨𝐦𝐞𝐧 𝐚𝐧𝐝 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐲𝐚𝐡! 𝐁𝐢𝐚𝐫
            𝐀𝐭𝐡𝐨𝐮𝐫𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐚𝐤𝐢𝐧 𝐬𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭.
                     𝐻𝑎𝑝𝑝𝑦 𝑅𝑒𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔....
⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎

𝐂𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐑𝐮𝐦𝐢𝐭
{𝑪𝒊𝒏𝒕𝒂 𝑫𝒊-𝑨𝒏𝒕𝒂𝒓𝒂 𝟐 𝑮𝒖𝒔}

𝙋𝙧𝙤𝙡𝙤𝙜

Di sebuah tempat halte Bus, terdapat sosok seorang perempuan cantik, imut, berkulit putih, rambutnya hitam panjang, mata agak kecoklatan, bulu mata yang lentik, serta hidung yang mancung. Ia bernama Aisyah Humayra putri tuggal dari pak Viendra, pemilik perusahaan terbesar di Amerika Serikat dan istrinya yang bernama Siti Mufida.

Suara gemercikan air hujan dan juga hawa dingin yang kini mulai menyerang diri Aisyah, dan dengan sepinya pertigaan jalan tersebut membuat Aisyah tidak tenang.

Sedangkan di depan nya terdapat dua sosok pria, yang satu nya berambut gondrong dan satunya lagi botak dengan senyuman licik yang telontarkan.

Kedua pria itu berjalan mendekati Aisyah, membuat Aisyah berdiri dari tempat duduknya dan akan pergi mencari tempat yang lebih aman. Namun, dengan cepat salah satu pria itu mengapai tangan Aisyah sehingga Aisyah tidak bisa melangkah lebih jauh lagi.

"L-lepasin gue!" tegas Aisyah dengan mimik wajah yang panik dan membuat kedua pria itu tersenyum sumringah.

"Emang mau kemana, Neng? Sepi gini masih berani sendirian. Lebih baik ikut kita aje ye gk bre?! Kita seneng-seneng dulu!" ujar pria gondrong tersebut seraya menarik tangan Aisyah.

"Gak ... Gue gak mau, lepasin gue bajingan!" tolak Aisyah mencoba melarikan diri.

"Ayo lah, Neng. Gak usah buang-buang waktu dengan pemberontakan yang lo lakuin. Lagian disini sepi gak ada orang, jadi gak bakal ada yg bakal nolongin lo! Lebih baik kita langsung mulai aja disana ya, yuk." ucap pria botak itu menarik paksa Aisyah, sedangkan Aisyah ketakutannya sudah berada di ubun-ubun.

"Lepasin ...! Tolong ...!" seru Aisyah meminta tolong dan terus memberontak.

Kedua pria tersebut tersenyum sinis, "Aseek ... Mulus bahan bagus, masih bersegel pula tuh!" ucap salah satunya.

Sedangkan Aisyah terus memberontak hingga kakinya tergelincir dan membuatnya jatuh, dan kepalanya terbentur baru yang cukup besar, sehingga membuatnya tak sadarkan diri.

"Waduh ... Mati gk tuh?" tanya salah pria botak tadi.

"Gak, dia cuman pingsan! ayolah sikat aja." ujarnya sembari mendekati Aisyah dan hendak menyentuh tapi tiba-tiba,

Sebuah tangan kekar menyentuh kedua pundak pria tersebut, membuat kedua pria itu menghentikan tangannya dan beralih menoleh kearahnya.

"Heh ... Apa-apaan, Lo!" seru pria botak tersebut dengan wajah sangar sembari menunjuk ke wajah lelaki di depannya.