Saat sampai markas, saat menunggu Ketua MUNYA. San mencoba mengafalkan mantra untuk melawan mereka, jika mereka ingin menyakiti San nantinya. "Cup-cuplik, Pahela, emmm.. apa lagi ya," Saat San sedang serius, Ketua MUNYA pun datang. "Kamu tadi ngapain ke Desa KABI ?" Tanya Ketua MUNYA. "Memangnya urusanmu, aku mau pergi ke Desa ini." San bersikap berani kepada Ketua MUNYA. "Kenapa kau tersenyum." San sangat tidak menyukai Ketua MUNYA itu. "Kau sangat lucu makanya aku tertawa," Jawab Ketua MUNYA. "Omong-omong, apa boleh aku bertanya padamu?" Tanya San, ia ingin memcari tahu tentang Orang tuanya. "Boleh, kamu ingin bertanya apa?" Ketua MUNYA membolehkan San untuk bertanya. "Apa kamu tahu kenapa Fudi dan Menik meninggal?" San takut jika ketua MUNYA, menyuruhnya untuk pergi. "Ohhh.. itu, kenapa kamu bertanya tentang itu? apakah kau anaknya?" Tanya Ketua MUNYA. "Iya saya anaknya Fudi dan Menik, nama saya Sausan Atau bisa juga dipanggil San," San memperkenalkan dirinya, kepada Ketua MUNYA. San tidak pernah memberikan namanya kepada orang yang tidak dikenal karena tidak boleh oleh Bunbun Wati "Ahh.. sudah kuduga, akan kuceritakan semua padamu dengarkan baik-baik,” Ucap Ketua MUNYA.
Flashback
14 tahun yang lalu dimana Fudi mendapatkan surat dari Ketua Munya “Menik aku mendapat surat dari Ketua Munya..”ucap Fudi “Benarkah…? Apa isi suratnya” tanya Menik “Kita diperintah untuk membunuh Ketua Pales” Fudi pun memberi tahu Menik apa isi suratnya. “Tapi bagaimana dengan San dia masih bayi” jawab Menik “Bagaimana kalau kita titipkan kepada Bunbun Wati?” Ucap Fudi yang mencari jalan keluar “Hmmm baiklah aku setuju” Menik pun memyetujui saran Fudi. Fudi dan Menik pergi menuju rumahnya Bunbun Wati “ Tok tok tok…..”
Fudi mengetuk pintu, dan Bunbun Wati membuka pintu tersebut “Ehhhhh….Fudi, Menik ada apa?” tanya Bunbun Wati “Ehhh ini Bunbun aku ingin menitipkan San kepadamu, apakah bisa?” ucap Menik “Tentu kenapa tidak, tunggu apa kamu akan…” ucap Bunbun Wati yang dipotong oleh Fudi “Iya betul kami mendapat perintah dari Ketua Munya untuk membunuh Ketua Pales” ucap Fudi “Kalian masih saja ya….bagaimana kalau kalian ketahuan ?” Bunbun Wati yang berusaha untuk melarangnya “Tenang saja Bunbun kami pasti bisa melakukannya” ucap Fudi “Hmmm…baiklah tapi kalian harus berjanji setelah melakukan itu langsung kembali” ucap Bunbun Wati yang tegas “Baik kami akan berjanji” ucap Fudi. Setelah San dititipkan oleh Bunbun Wati, Fudi dan Menik pun langsung menjalankan tugasnya.
Sesampai disana Fudi dan Menik bertemu Ketua Munya “Baiklah kalian langsung saja pergi untuk membunuh Pales!!” ucap ketua Munya sambil berdiri. Pada malam hari Fudi dan Menik beraksi, mereka yang diam-diam masuk kehutan dan disitulah Ketua Pales berada. Lalu Fudi dan Menik mengangkat tongkat sihirnya “Kreeeekkkk” bunyi kayu yang diinjak oleh Menik.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Witch : What happened with My Parents
FantasíaAda seorang penyihir kecil bernama San, dan pengasuhnya Bunbun Wati. San adalah anak yatim piatu dimana menurut cerita Bunbun Wati kedua orang tua San telah meninggal, dan ia dirawat dari bayi oleh Bunbun Wati. San di sekolahkan oleh Bunbun Wati di...