4. cilok buatan zayn

155 15 0
                                    

keesokan harinya Emili datang terlambat bersama dua temannya.
akhirnya mereka memilih membolos di warung belakang sekolah.

disana ada siswa lain dari berbagai kelas, baik kakak kelas, adik kelas, bahkan seangkatan walau beda kelas ada di warung itu.

bisa di bilang tu warung tempat mangkal kalo bolos.

ketika sedang enak enak nya menyesap puntung rokok yang ntah sudah keberapa itu, tiba tiba di kaget kan oleh kedatangan beberapa anak OSIS.

ada Zayn juga, menatap sosok Emili dengan tatapan tajamnya.

ntah kenapa Emili yang ditatap sedikit merinding, aura yang dikeluarkan oleh Zayn bisa dibilang sangat kuat.

"berangkat sekolah bukannya masuk kelas buat belajar. malah bolos di sini." salah satu anggota OSIS itu mencibir.

hal itu menyebabkan Emili menatap orang tersebut, Bagas salah satu dari daftar nama yang tidak di sukai oleh Emili.

dia selalu menatap orang orang dengan angkuh seperti dirinya adalah sesuatu yang harus di takuti.

"kasian ya orang tua lo pada. udah kerja banting tulang, eh anaknya malah suka bolos." beberapa siswa bersumbu pendek itu sudah memasang wajah gelap nya.

salah satunya Emili, kaum mager begini juga dia punya kesabaran setipis tisu tau. ada beberapa yang sekuat tenaga menahan emosinya.

"maksud Lo apa ngomong kayak gitu." Emili mulai menginjak rokok yang ia pegang tadi dan beranjak dari duduk nya.

"loh memang bener kan omongan gue, Lo pada itu sukanya buang buang uang ortu doang." sepertinya memang akan terjadi keributan di sini.

bugh

satu tonjokan mentah di terima oleh Bagas. karena tubuhnya tidak siap akhinya Bagas oleng dan terjatuh.

Emili sang pelaku berdiri di hadapan Bagas yang sedang terduduk dengan tatapan angkuhnya.

"cih."

"baru kena sekali doang udah jatoh aja Lo banci." terdengar suara menahan tawa dari beberapa siswa di belakang nya.

"apaan maksud Lo bangsat." tak terima diri nya di rendahkan Bagas menarik kerah seragam Emili.

"loh bener kan kata gue Lo itu banci, mana ada laki laki yang kena pukul sekali dah jatoh." sial kata kata milik Bagas di lempar balik oleh Emili.

"udah udah di sini bukan tempat ribut, kasian nanti Abang nya beresin bekas kalian ribut." seorang anak OSIS menengahi.

"udah gue catetin ya zay."

Rhea menatap siswa yang membolos di depannya ini.

"udah dari pada ribut mending kalian masuk aja deh atau mau di seret satu satu?" kembali mengeluarkan suaranya Rhea sudah berkacak pinggang.

"tempat berantem bukan disini btw. kalo mau di atas ring, ngomong aja nanti kalo kalian berdua mau berantem."

"ntar gue sewain sekalian gue yang jadi wasit nya." Rhe menarik tangan kanan Bagas menggunakan tangan kiri dan tan tangan kanan nya di gunakan untuk menarik tangan kiri Emili.

semua OSIS dan siswa yang membolos mengikuti walau ada beberapa yang harus di tarik juga sih.

di perjalanan Rhea tak melepaskan kedua tangan itu.

Emili yang berjalan ogah ogahan dan Bagas yang menatap sengit Emili.

Zayn ada di belakang nya memperhatikan ketiga orang itu atau lebih tepat nya pemuda di sebelah kanan Rhea.

They're couple??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang