8. yes or yes

98 10 0
                                    

setelah beberapa hari di temani dengan ke dilemaan Zayn akhinya meyakinkan diri bahwa dia menyukai Emili. baru menyukai belum mencintai nya.

istirahat kedua sudah berbunyi sejak beberapa menit yang lalu.

Emili masih ada di di kelas. mencoba untuk tidur dia terlalu lelah setelah latihan terus menerus beberapa hari ini.

Emili mendongak kan kepalanya saat mendengar ada yang mendekati tempatnya duduk sekarang.

Zayn orang pertama yang dia lihat setelah mendongakkan kepala

sedikit mengernyitkan dahi, Emili heran kenapa ada Zayn di sini.

"Rhea ga ada, dia tadi bilang mau ke kantin."

"gue ga cari Rhea, gue lagi cari orang yang nama nya Emili." Zayn tersenyum membuat Emili tersentak.

"buat apaan." Zayn memegang tangan Emili lembut tidak seperti biasanya dia yang langsung memegang nya.

"ikut gue dulu ya" ucap Zayn lembut yang membuat Emili ntah mengapa mengangguk dan mengikuti Zayn.

Zayn membawa Emili ke rooftop, menutup kembali pintu untuk mereka lewat tadi.

"huft"

"gue tau ini kecepatan, tapi gue mau ngomong sesuatu ke elo"

"apa"

"setelah kejadian kejadian yang terjadi antara kira. gue sedikit Denial sama perasaan gue sendiri." Emili masih diam mendengarkan Zayn.

"sampe akhirnya gue berfikir kalo itu cuma perasaan yang lewat doang. tapi setelah kita ga ketemu beberapa hari gue ngerasa kayak ada yang kurang"

"pertemuan kemarin buat gue sadar kalo gue memang butuh Lo" Zayn menatap mata Emili yang juga menatapnya dalam.

"gue suka sama Lo, gue tau gue belum bisa sepenuhnya cinta sama Lo. tapi gue usahain gue bakal belajar mencintai Emili kyler alvarendra." jantung Emili berdetak kencang okey dia salting

"jadi Emili Kyler Alvarendra, will you be mine? yes or yes?" Emili yang mendengar terkekeh geli.

"yang bener aja masak pilihan nya sama"

"gue ga peduli" emili baru tau Zayn selain keras kepala dia juga ngeyelan.

"gue pilih or aja deh." jawaban dari Emili membuat Zayn menampilkan wajah murung.

"semua bakal terbiasa karna waktu. gue akui gue mungkin punya perasaan yang sama kayak perasaan Lo ke gue."

"tapi gue pengen ke Denial an ini berakhir dengan satu jawaban. gue pengen kita jalani dulu, gue ga mau cuma jadi bahan ke kepoan Lo sama perasaan baru aja."

"gue pengen di cintai secara hebat. bukan cuma jadi bahan gabut atau semacamnya."

"cukup sudah rasa sakit yang pernah gue rasain dulu. gue pengen punya pasangan yang bener bener pengen sama gue karna cinta bukan penasaran semata."

"jadii apapun hasil nya tolong tetap bertahan dengan perasaan Lo. kalau bisa belajar mencintai gue dan gue juga bakal belajar mencintai elo."

"kita jalani dulu aja ya. perasaan lebih akan ada karena terbiasa, kita coba biasain dulu ya." jawaban panjang dari Emili membuat Zayn tertegun.

Zayn tersenyum lalu mengangguk. tak apa semua akan terbiasa ya mereka akan bersatu. kan?

Zayn memeluk Emili yang di balas pelukan lembut dari Emili.

Zayn yang merasakan pelukan nya di balas pun tersenyum.

dia membenamkan wajahnya di ceruk leher Emili.

They're couple??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang