Haiii assalamualaikum semuanya!! Yok Langsung dibaca aja yaaa...
***
Hari libur adalah waktu paling disukai oleh setiap orang. Dimana semua aktivitas seperti bekerja, sekolah, atau aktivitas lain diganti dengan kegiatan bersantai di rumah maupun di luar rumah. Begitu pula dengan Dinda, gadis itu baru saja turun dari lantai atas dengan tergopoh-gopoh.
Style outfitnya masih sama seperti sebelumnya. Gamis coklat susu dipadukan hijab yang senada beserta sneaker shoes putihnya. Tak lupa sebuah tas selempang berwarna dark chocolate melengkapi tampilannya.
Hari ini Dinda sudah berjanji akan menemani Keyla untuk fitting baju pengantin. Yups, tak salah Keyla telah dilamar seorang pria yang ia kagumi selama ini. Siapa lagi kalau bukan Aksa, pria mapan yang bekerja sebagai seorang dosen di kampus milik kakek Keyla. Ah, sunggu tak disangka-sangka. Ternyata takdir Keyla begitu manis semanis wajahnya.
Dinda tak mau merusak hari bahagia sahabatnya. Ia hampir terlambat karena mencari mamanya yang entah pergi kemana. "MAMA? DIMANA?" pekik Dinda sembari berjalan terburu-buru.
"DAPUR!" teriak Mama Lisa dari dapur. Dinda segera melangkahkan kakinya ke dapur. Ia melihat mamanya sedang membuat brownies.
"Tumben mama bikin brownies jam segini? Buat siapa?" tanya Dinda penasaran.
"Buat calon mantu," ujar Mama Lisa asal bicara. Tapi, Mama Lisa memang benar-benar membuatkan brownies itu untuk calon menantunya. Namun Dinda menganggapnya sebagai candaan saja.
"Terserah mama deh! Oh ya aku mau keluar nemenin Keyla fitting baju buat nikahannya," izin Dinda. Mama Lisa tersenyum lalu mengangguk.
"Oh yaudah tapi nanti pulangnya nitip beliin buah-buahan ya. Mama mau bikin salad buah," pinta Mama Lisa. Dinda tentu saja menyetujuinya karena ia sangat menyukai salad buah buatan mamanya.
"Yaudah nanti Dinda beliin. Pamit dulu ma, assalamualaikum," pamit Dinda. Ia menyalami tangan Mama Lisa. Tak lupa kecupan manis ia layangkan ke pipi seseorang yang telah melahirkannya itu. Lalu pergi sembari sedikit berlari.
"Wa'alaikumussalam, hati-hati!"
"IYA MA," jawab Dinda dengan berteriak karena ia sudah berada jauh dari dapur.
Akhirnya ia keluar dari gerbang rumah. Ia mendapati Keyla menatapnya nyalang sembari melipat tangannya di depan dada. Disana juga ada Aksa yang berdiri tak jauh dari Keyla, dan satu laki-laki yang perawakannya tak asing lagi bagi Dinda. Siapa lagi kalau bukan kating yang pernah menjabat sebagai ketua BEM kampus Dinda dulu. Dialah Dicky Arsenio Dirgantara.
"Assalamualaikum," ucap salam Dinda.
"Wa'alaikumussalam," balas semuanya.
"Telat lima menit!" seru Keyla dengan tatapannya masih nyalang.
"Ya, sorry. Gue tadi ketiduran. Biasalah hari libur," alibi Dinda. Keyla sudah tak kaget dengan tingkah Dinda yang satu ini. Bahkan ia hanya bisa geleng-geleng kepala ketika menghadapi keanehan sahabatnya itu.
"Ketiduran dimana lo?" tanya Keyla dengan nada ketus.
"Di pohon mangga belakang rumah," jawab Dinda asal bicara. Tapi memang benar jika ia ketiduran disana ketika disuruh Mama Lisa mengambil buah mangga yang masih muda untuk dijadikan rujak. Dikarenakan nyawanya belum sepenuhnya kembali, alhasil ia ketiduran diatas pohon.
"Allahu Akbar! Terserah lo deh Din! Terserah! Capek gue punya temen anehnya kagak ketulungan!" Keyla pun beranjak menuju pintu belakang mobil Aksa dengan kaki dihentak-hentakkan.
Lain halnya dengan Aksa dan Dicky yang melongo mendengar jawaban Dinda yang sangat-sangat diluar nalar. Dicky melirik sang abang yang sedang mengerjapkan matanya berkali-kali. Ia tahu apa yang sedang dipikirkan oleh abangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAPAL ARDIN (END)
RomanceKarya ini murni hasil pemikiran dan kegabutan saya sendiri. No copas/plagiat❌❗ 🔥THIS STORY IS NOT ABOUT MARRIAGE LIFE🔥 Cerita ini adalah spinoff dari cerita MY DESTINY IS YOU. Silahkan baca MDIY dulu, karena mereka masih saudaraan hehee... Dinda C...