26. Damai

23 3 0
                                    

Benerann, aneh?!

Memangnya ada ya, orang yang habis disakitin besoknya langsung sembuh?

Langsung bisa ketawa, bahkan tersenyum kepada orang yang nyakitin dia kemarin?

Beneran ada, kah?

Kamu pasti heran, kan?
Tapi aku benar-benar menemukannya!
Padahal dia yang disakiti, tapi aku yang menyimpan dendamnya.

Maaf, aku pun belum semahir itu mengatur emosiku—aku mengakui itu.

Aku bertanya padanya?

Apakah kamu tidak merasa sakit hati dan ingin balas dendam?

Dia menatapku terkejut.

Kenapa harus?

Aku yang dibuat terkejut.
Lantas, dia bilang padaku, dengan senyum teduh penuh ketulusan. Yang herannya, senyum ini dibilang munafik oleh orang yang kemarin menyakitinya.

Haa... Kalo ditanya, sakit hati apa enggak? Jujur, sakit sih. Tapi, karena aku sudah pernah berdamai dengan rasa sakit yang lebih menyayat daripada itu, entah kenapa... Rasa sakit yang dia berikan terasa sepele bagi ku. Jadi, aku bersyukur... Aku bisa dengan mudah melupakan rasa sakitnya.

Aku mengernyit bingung,
Dia tersenyum.

'Aku... Sudah berdamai dengan masa lalu yang menyakiti ku. Jadi, itu membuatku lebih leluasa untuk mendamaikan hatiku, saat merasakan sakit, yang lebih ringan dari itu.'

Ah!
Ternyata... Resepnya, adalah berdamai dengan masa lalu.

Udara Segar (Buku Motivasi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang