27. Anak Pertama

18 1 0
                                    

"Aku cape..."

Iyaa, nggak papa. Aku tau kamu cape kok.

"Aku juga mau pilih jalan aku sendiri..."

Iyaa... Tunggu sebentar ya. Kamu harus latihan dulu.

"Sampe kapan?"

Sampai, kamu bisa merangkai kata-kata yang amat sangat meyakinkan untuk kamu ucapkan sebagai proposal 'jalan hidup' yang ingin kamu tempuh pada orang tuamu.

"Tapi mereka selalu nuntut aku!"

Hmm... Sini aku peluk dulu. Cerita dulu, nangis aja dulu, tumpahin semuanya dulu.

Aku kasih kamu waktu. Berhenti baca ini...

Udah tenang?

Okee... Dengerin aku. Enggak, kita cerita aja.

Pasti berat ya jadi anak pertama yang harus menjadi pilar untuk adik-adiknya.
Pasti berat ya, dituntut ekspektasi orang tua. Harus berhasil dan menjadi teladan bagi adik-adiknya.
Pasti berat ya, jadi tempat mengeluh orang tua dan adik-adik kamu, sedangkan kamu tidak tahu harus mengeluh pada siapa?
Berat banget pasti jadi kamu...
Semangat ya, untuk seluruh anak pertama di dunia. Apalagi, anak perempuan pertama.

Tapi... Ingat ini, tidak ada orang tua yang ingin anaknya gagal.

Mungkin saja, sikap keras orang tua kamu itu adalah bentuk kontradiksi atas kegagalan yang di alami orang tua kamu, atau mungkin itu bentuk mimpi orang tua kamu yang belum terwujud di masa lalu.

Sebelum kamu meledak. Ada baiknya, kita cari tahu alasan tersebut. Sebentar saja... Kita juga harus mencari tahu dan mengenal orang tua kita. Agar kamu bisa berdamai.

Sayang... Kunci dari segala masalah dalam keluarga adalah komunikasi.

Ayo, beranikan diri kamu untuk mengajak orang tua kamu duduk melingkar di ruang tengah. Lantas bicarakan semua isi hatimu, keluh kesah mu dan semua beban berat di pundakmu.

Saat kamu tidak sanggup, menangislah.
Mereka tidak akan lagi menuntut. Karena untuk sekarang, obat dari semua keluhan mu, hanyalah pelukan dan pujian.

Udara Segar (Buku Motivasi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang