Aku berlari kencang melewati lorong lorong gedung disudut kota. Pria yang menggunakan jacket dan topi berwarna hitam itu mengejar ku dengan mengganggam pisau ditangan kanannya..“TOLONG!!!!”
Aku terus berteriak meminta tolong disuasana malam yang sepi. Tidak ada orang yang berlalu lalang disekitar sini untuk menolong ku.
Sedangkan aku, meyelamatkan nyawaku sendiri dari serangan pria pembunuh Tuan Jone.
Kakiku yang disebelah kanan mulai terasa sakit akibat berlari, sepatu tinggi yang kuajak berlari pada akhirnya patah juga dan tubuhku jadi tersungkur ke aspal.
Tanganku mengulur kearah betis kananku dan mulai memijat nya perlahan demi perlahan
Kupikir aku sudah tidak bisa berlari lagi dengan keadaan kaki yang sudah keseleo seperti ini
Dari sudut lain, tepat di depan pandanganku. Aku melihat sebuah bayangan hitam yang semakin lama semakin mendekati arahku..
Bayangan dari pisaunya sampai menonjol di dinding gedung yang ada di sebelah kanan dan kiriku
Suara sepatu nya semakin lama semakin terlihat mendekat kearahku, dan aku bisa melihat mulutnya yang terbuka lebar karena tertawa dari bawah sini ditempat tubuhku telah terjatuh.
Dia mempertontonkan gigi putihnya sambil mengangkat tinggi tinggi pisau yang tadi ia genggam sampai keatas kepalanya..
Ketika tubuhnya semakin mendekat kearah ku dan pisau yang dia genggam tinggi tinggi itu diarahkan kewajah ku....
Aku berteriak........
Aku panik..........
Aku ketakutan.......
Dan aku meronta ronta ....Sial!
Akhirnya tubuhku terduduk diatas kasur. Aku menatap kearah sekeliling dan mendapatkan kalau aku berada didalam kamar ku sendiri..
Keringat telah bercucuran di sekejur tubuhku dan aku menatap kearah jendela kamarku yang terbuka karena terhembus angin.
Aku melirik sekilas kearah jam weker disebelahku yang sudah menunjukan pukul tiga pagi.
Perlahan, kakiku mulai menginjak lantai saat aku turun dari atas kasur dan berjalan kearah jendela.
Angin yang berhembus sangat kencang dicuaca gelap seperti ini sampai membuat gorden dijendela ku bergoyang karena tiupannya.
Ketika aku meraih ujung kayu jendela untuk menutupnya, tiba tiba saja aku melihat ada sosok bayangan yang ada di ujung jalan.
Bayangan nya berdiri tepat di bawah lampu jalan yang meredup redup..
Bayangan itu sama persis seperti yang ada di dalam mimpiku..Aku mengucek ngucek mataku berulang kali dan melihat kearah bayangan yang ada disudut jalanan itu lagi. Tetapi bayangannya sudah menghilang..
Dan aku baru tersadar kalau bayangan yang ku lihat itu hanyalah ketakutan yang kurasakan karena terus dihantui dengan bayang bayang dari pembunuh yang kulihat di apartemen kemarin.
Buru buru aku menutup jendela dan menguncinya, aku kembali menuju keatas ranjang dan menutup seluruh tubuhku dengan selimut tebal.
***
Semua ini akibat mimpi buruk semalam, aku jadi bangun kesiangan dan terlambat menuju ke kantor.
Aku berlari kencang menggunakan sepatu tinggi keluar dari rumah, dan langsung memberhentikan taxi.
Taxi yang ku naiki melaju kencang sampai menuju ke perusahaan tempat ku bekerja.
Hampir duapuluh menit aku terlambat dan baru benar benar sampai di perusahaan.
![](https://img.wattpad.com/cover/42726526-288-k197695.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE APARTMENT (Slow update)
Mystery / Thriller"Ketakutan, pertemuan, harapan, cinta. Semua berawal dari apartemen" Insiden yang terjadi di ruang Apartemen nomor 1100 lantai 25, telah mempertemukan aku dengan sosok pria yang memiliki tatapan mata setajam elang. [ Don't be silent readers, Jangan...