"DAMIAN !!!!"
Betapa terkejutnya aku ketika melihat dengan bola mataku sendiri, pria bermata elang mencekik leher tuan Mario sampai bos berperut buncit itu terbaring di atas meja kerja nya sendiri.
Damian dan tuan Mario melihat kearahku bersama sama , tetapi tidak mengurungkan niat Damian untuk melepaskan leher tuan Mario sama sekali..
Astaga, apasih yang dilakukan Damian?"Damian! Lepaskan bos ku.."
bentakku marah pada kelakuan mengerikan Damian, dan memberanikan diri untuk melangkah lebih dekat kearah mereka"To-long... A-ku, Ka-le...."
Ucap tuan Mario dengan kalimat terbatah batah seperti sedang berada diujung maut"Damian , kumohon lepaskan bos ku..." pintahku lagi pada Damian dan pria bermata elang itu hanya menatap ku dengan tajam sebelum benar benar melepaskan leher tuan Mario dan melayangkan satu pukulan keras ke wajah nya tuan Mario sampai pria berperut buncit itu terjatuh diatas mejanya sendiri..
Gedubraaak!!
"Apa yang kau lakukan !"
Mataku melebar kaget melihat aksi yang dikeluarkan oleh Damian.Aku juga mendengar suara rintihan kesakitan tuan Mario dan langkah kaki dari Monica yang mulai mendekat kearah kami.
"Maafkan aku tuan Mario, Aku----"
"Bajingan!"
belum sempat aku melengkapi kata permintaan maaf tulus kepada tuan Mario , Damian sudah memotong kalimatku dengan kata kasar yang ia tujukan pada bos berperut buncit.Kemudian, pria bermata elang itu langsung membalikan badan dan pergi meninggalkan ruangannya tuan Mario dengan keadaan marah besar..
Aku melihat tuan Mario sekali lagi dengan tidak enak hati, sebelum mengikuti langkah kaki Damian keluar dari ruangan.
"Damian tunggu aku !!"
Teriakku masih terus mengikut langkah Damian, sedangkan Aidan mengikuti langkah ku dari belakang.Astaga, kami seperti sedang bermain menangkap ekor naga!
Ketika pintu lift terbuka dan Damian masuk, aku juga mengikutinya masuk kedalam lift.
Tetapi aku segera mengangkat tanganku tinggi tinggi untuk melarang Aidan ikut masuk kedalam lift bersama kami.
Aku tidak ingin Aidan harus menyaksikan perdebatan yang mungkin akan terjadi diantara kamiJadi, tinggalah aku dan Damian saja yang berada di dalam lift.
"Damian, apa yang kau lakukan !?"
Aku membentakknya ketika pintu lif tertutup dan lift mulai meluncur membawa kami kelantai bawah.Damian tidak berkutik sedikitpun, dia terus memandang kedepan tanpa mempedulikan ku
"Damian !"
bentakku sekali lagi, aku benar benar marah dan aku murka kali ini.Bagaimana tidak ? Dia sudah mencekik bos ku, bahkan sampai hampir membunuh bos ku dengan tangan kekarnya.
Mungkin Damian juga mulai geram dengan segala suara teriakanku, sampai sampai dia mendorong tubuhku ke dinding lift dan tubuhnya berdiri tepat di hadapanku.
Ya tuhan, apa yang dilakuka pria bermata elang ini?
Ludahku tertelan dengan susah payah melihat jarak diantara kami hanya beberapa senti saja."Bos baru mu yang gila itu membatalkan kontrak kerja sama 2 milyar yang harus nya sudah ditandatangani dengan Jone!!."
Berbalik, kali ini Damian yang mengeluarkan suara bentakan . Lebih tepatnya dia membentak tepat di hadapan wajahku, hampir membuatku ketakutanTapi ketakutan itu hilang seketika , saat muncul banyak kerutan di dahiku. Maksudnya.. Sungguh semua ini membuatu tidak habis fikir. Jadi, Damian hampir saja membunuh tuan Mario karena kontrak sialan itu?
![](https://img.wattpad.com/cover/42726526-288-k197695.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE APARTMENT (Slow update)
Mystery / Thriller"Ketakutan, pertemuan, harapan, cinta. Semua berawal dari apartemen" Insiden yang terjadi di ruang Apartemen nomor 1100 lantai 25, telah mempertemukan aku dengan sosok pria yang memiliki tatapan mata setajam elang. [ Don't be silent readers, Jangan...