Seorang wanita cantik dengan mata nya yang sipit berjalan anggun memasuki sebuah gedung tinggi tempat nya bekerja, tidak lupa dengan sebuah senyum terukir diwajahnya yang tak pernah menghilang.
"Selamat pagi, seulgi-ssi." Sapa seseorang yang berdiri dibalik meja resepsionis.
"Selamat pagi juga, nayeon-ssi." Balas wanita itu kembali.
Wanita itu, bernama kang seulgi, berhenti di depan meja resepsionis. Wajah mya menoleh ke kiri ke kanan seperti melihat situasi, ekspresi wajah nya tampak mencurigakan. Dia dengan hati-hati mencondongkan badan nya ke arah resepsionis. "Nayeon-ssi..." bisiknya pelan, "apa kau tidak ada berita terbaru selama masa libur ku?."
Nayeon, sang resepsionis menatap aneh ke arah seulgi.
Melihat wajah tidak yakin dari nayeon, seulgi kembali membuka sura nya. "Oh, ayolah... selama seminggu apa tidak ada?.. kau pasti tau.. gosip." Seulgi menjeda suaramya, menoleh ke kiri dan ke kanan, mengecek situasi lagi sebelum melanjutkan, "pleasee.. nayeon-ssi." Ucapnya dengan memohon.
Nayeon menghembuskan nafas tidak berdaya melihat tingkah orang di depan nya. Dia kemudian ikut mencondongkan tubuh nya ke arah seulgi dan ikut mengawasi situasi sekitar.
"Sebenarnya, pacar sajangnim selalu datang hampir setiap hari selama satu minggu ini." Bisik nayeon
"Apa?!!." Teriak seulgi seketika membuat beberapa orang menoleh kearah nya. Sadar akan situasi yang dia ciptakan, seulgi buru-buru membungkukkan badan meminta maaf sebelum atensi nya kembali lagi pada nayeon
"Apa yang dilakukan bajingan itu disini?!!." Geram seulgi. Nayeon berdehem, segera menegur gadis itu memberi isyarat bahwa orang-orang disekitar mereka bisa mendengar nya.
Seulgi terbatuk canggung, "ekhem.. jadi nayeon-ssi, apa yang baj- maksudku dia lakukan disini?." seulgi berkata sambil menbuang senyum manis ke arah beberapa karyawan lewat dan melihat ke arah mereka.
Nayeon juga melakukan hal sama, tapi bibirnya bergerak membisikkan sesuatu ke seulgi. "Aku tidak tau seulgi-ssi, tapi setiap dia pergi selalu dengan wajah yang marah."
"Dia?."
"Ya, pacar sajangnim ."
Seulgi tampak berpikir sambil menggosok dagu nya "mungkin si kucing mencakar nya.. lalu-."
Kringgg kringgg...
Sebelum seulgi menyelesaikan ucapannya, telpon di meja resepsionis berbunyi. Nayeon melihat telpon yang berdering. Kemudian, menatap seulgi dengan wajah aneh yang membuat nya kebingungan. Seulgi ingin bertanya tapi nayeon segera mengangkat tangan nya menyuruh seulgi diam setelah itu senyum profesional perlahan muncul di wajah cantik nayeon.
"Selamat pagi sajangnim." Sapa nayeon dengan suara yang ceria.
Nayeon mendengarkan telpon dengan patuh, kemudian menatap penuh rasa kasihan kepada seulgi didepan nya. "Baik sajangnim, ya.. akan saya sampaikan. Terimakasih kembali." Ucap nayeon menutup panggilan itu.
Seulgi didepan nya menatap dengan penuh tanda tanya, "apa? Apa yang dia katakan?."
Nayeon menatap seulgi dengan penuh kasihan, "dia bilang untuk berhenti bergosip dan cepat naik keatas untuk melapor. Kau punya banyak pekerjaan yang harus segera diselesaikan, seulgi-ssi."
"What?!." Kaget seulgi. "Bagaimana dia bisa tau bahwa aku sudah ada disini? Dan sedang bergosip dengan mu??!."
Apa manusia kucing itu punya indra keenam?. Batin seulgi
"Lalu ini baru jam enam tiga puluh lewat sepuluh! Masih ada empat puluh menit lagi sebelum jam masuk kantor! Kenapa aku harus naik ke atas saat aku masih punya banyak waktu untuk bergosip?!!."
KAMU SEDANG MEMBACA
Time
Short StorySemua butuh waktu. Lambat laun rahasia akan terbongkar dengan cara lain.