1 Oktober ; prolog

154 13 0
                                    

Pemuda bersurai hitam pekat itu mengayunkan kaki di atas ranjang pasien. Wajah pucatnya menyiratkan rasa bahagia dengan lesung pipi sebagai pelengkap.

Bagaimana tidak, hari ini ia mendapat kabar luar biasa menggembirakan, jika besok dirinya telah diperbolehkan pulang dari rawat inap yang kurang lebih telah ia jalani selama dua tahun. Asahi begitu rindu menghirup udara di luar sana, walau tercampur dengan polusi setidaknya tidak ada campuran obat didalamnya.

Asahi terlonjak karena rasa senangnya sendiri, ia bahkan memaksakan tubuh tak bertenaganya guna berkemas. Memindahkan seluruh barang miliknya dari laci ke dalam tas.

"Berasa keluar dari penjara gue njir" Asahi cengar-cengir sembari berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang tiga hari lalu terakhir mandi.

Pemuda itu menatap pantulan dirinya di depan cermin dengan senyum yang masih merekah, sesekali jemarinya terulur untuk mengusap bibir pucatnya, "Gila, cakep banget lu Sa" monolognya.

"Eh?!"

Rasa nyeri mendadak menyerang kepalanya, pandangan tiba-tiba kabur dan suara berdengung seolah memekakkan telinga.

Lama ia diam memandang cermin, alisnya menyatu kala seolah ia melihat pantulan dirinya membelah menjadi dua.

Tubuh pemuda itu kian melemah hingga terduduk di lantai kamar mandi yang lembab, ia merunduk dalam, menekan telinga hingga memukuli kepala, berharap rasa sakit yang teramat sangat berhenti mengerjainya. Hingga sebuah suara menginterupsi, membuatnya terpaksa mendongak guna mendapati siapa disana.

"Are you okay?"

"OKE MATAMU, gue sekarat anj-"

Belum sempat melanjutkan, pandangan Asahi menggelap dan kesadarannya mulai hilang.


















































































Uzai .—ming  

UZAI ; TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang