sembilan gadis + satu anak bungsu yang kehadirannya sebenarnya tidak diharapkan namun kesembilan gadis ini akhirnya menerima dan mereka tumbuh dewasa dengan cerita kehidupan yang random begitu juga asmara hingga berkeluarga
❥BLAƆKVELVET❦
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mereka semua pada sibuk dengan urusan masing-masing, ada yang sibuk mandi, make up, menghidangkan makanan, menjaga anak, dll.
Hari ini adalah hari syukuran untuk Arga dan mama nya, setelah lebih kurang 40 hari mendekam didalam rumah.
Yang memiliki anak pada sibuk mengurusin anak. Mulai dari menyusui, memakaikan pakaian yang rapi setelah mandi dll. Wendy dan bella tentunya sedang memberi asi untuk anak mereka, Irene sedang memakaikan pakaian Jooyeon sementara Jisoo baru saja datang karena ia tidak menginap karena Taehyung menjemputnya setelah pulang bekerja.
"Yeobo"
"Hmm?"
"Gomawoyo"
"Untuk apa?" Tanya Bella tak mengerti maksud Mingyu.
"Mau nerima aku dan mengizinkan aku untuk perbaiki semuanya."
"Jangan di ulangi lagi"
"Hmm aku janji, demi kamu dan anak kita"
Bella tersenyum untuk membalas ucapan Mingyu.
"Sini gantian, Arga sama aku" ucap Mingyu.
"Sarapan dulu gih, nanti baru jaga anaknya"
"Sarapan bareng aja, kamu kan juga belum sarapan yeobo."
"Aku udah sarapan sayang"
"Hmm yaudah aku sarapan dulu."
"Iya daddy."
"Gomawo" ucap Mingyu sambil mencium bibir istri nya tanpa memperdulikan orang-orang disekitar mereka. Padahal di dalam kamar ada Irene, Yeri, Lisa dan Rosé serta Eunbi yang sudah datang.
"Aduh pagi-pagi mata gue jadi rusak." Ucap Rosé.
"Hahhaha"
Lisa yang melihatnya ikutan senang karena hubungan rumah tangga adiknya kembali harmonis setelah berdebat dan Mingyu menyelesaikan masalahnya.
"Beb lu cantik gitu" ucap Eunbi melihat Yeri memakai baju daster yang ia kenakan dari malam dan belum mengganti pakaiannya.
"Belum mandi gue beb"
"Udah gitu aja"
"Kayak emak-emak we"
"Apa? Lu ngatain wanita berdaster emak-emak?" Jennie mendengar itu langsung masuk kedalam kamar dan menghampiri Yeri.
Jennie yang tadi nya mau ke depan tidak jadi karena mendengar ucapan Yeri, dan kebetulan dirinya juga sedang berdaster dan belum mandi.
"Enak aja mulutmu berbicara Yerimaa!" Jennie pun mengambil posisi di kasur adiknya lalu merebahkan tubuhnya.
