Runaway Lover (4)

689 71 3
                                    

Gojo tidak terlalu mengerti kenapa Getou meminta hal itu.

"Selama seharian besok coba loe ikutin Akira"

Jadi disinilah Gojo mengikuti Akira kemana pun dia pergi. Gojo memperhatikan gerak-gerik Akira yang menurutnya biasa saja. Kenapa mau? Soalnya disogok pake kikufuki.

Setelah seharian menjadi penguntit dadakan, Gojo kembali ke rumah. "Biasa aja. Loe curiga sama dia?"

"Dateng-dateng bukannya 'aku pulang' malah langsung laporan" kata Getou

"Jawab pertanyaan gue" Gojo tidak menggubris

"Iya iya. Bukannya curiga, tapi jaga-jaga aja sapa tau malah dia yang diculik entar" kata Getou

"Yaelah mana ada orang pengen nyulik laki-laki" kata Gojo

"Ada. Gue. Gue pengen nyulik elo" kata Getou

Plak.

"Oke kesampingkan dulu bercandanya" Getou mengusap pipinya yang merah "sebenernya selama loe ngikutin Akira gue nanya-nanya ke tetangga Haruka"

"Kata tetangga yang tinggal di rumah sebelah, Bu Mei, dia sempet ngeliat Haruka sama Akira malem itu. Dan menurut beliau itu juga terakhir kalinya beliau melihat Haruka. Kebetulan jendela kamar Bu Mei itu menghap ke jendela samping kamar Haruka, tapi jendela itu selalu ditutup dan gelap padahal Haruka selalu menyalakan lampu kamarnya"

"Lanjut ke orang-orang yang tinggal di apartemen. Selain Mahito cuma ada tiga orang yang tinggal disana, Pak Oto dia adalah seorang pelukis dan Bu Rika, dia seorang pekerja kantoran. Yang ketiga, gue ga ketemu karna dia gak lagi di apartemen, dari yang gue denger dia itu laki-laki dan seorang tukang karna kamarnya suka berisik ketok-ketok gitu"

"Udah? Jadi apa yang loe temuin?" kata Gojo sambil mengunyah kikufuku

"Nihil. Buntu otak gue" Getou mendesah lelah

"Jadi loe mau nyerah?" kata Gojo

"Nggaklah. Yah, paling gue harus cari cara lain" kata Getou "sekalian aja kita ngawasin sekitaran semaleman. Kali aja nemu sesuatu"

"Kita?" beo Gojo

"Ya iya, kita" Getou menunjuk dirinya sendiri dan Gojo
.

.

.
Malam hari

"Kenapa gue jadi terseret sih" keluh Gojo "dan lagian kenapa kita jadi berlagak kaya penculik gini"

Gojo dan Getou saat ini berada di atap rumah Haruka.

"Kan namanya juga mengawasi diam-diam" kata Getou

"Biar apa coba?" kata Gojo

"Ya biar penculiknya gak curiga kalo ada yang ngawasin" kata Getou

Gojo menghela nafas, dia melihat ke kanan dan ke ke kiri "gue baru nyadar, jarak antara rumah ke rumah disini mepet juga ya"

"Yah ini emang perumahan sih" kata Getou "daerah ini lumayan sepi ya, padahal baru jam segini" Getou melihat jamnya yang menunjukkan pukul 7 malam.

"Emangnya aneh?" kata Gojo

"Hmmm, gak juga sih. Cuma di kota ini banyakan daerah masih rame jam-jam segini sih" kata Getou

"Hmm~pantesan kok rasanya ada yang ngawasin"

Keduanya menoleh dan melihat Mahito.

"Kenapa loe disini?" kata Gojo

"Kan gue tinggal di apartemen sebelah. Harusnya gue yang nanya kenapa kalian disini" kata Mahito

"Loe gak liat kita lagi ngawasin keadaan?" kata Gojo

"Ya gue liat, tapi buat apa?" kata Mahito

"Hasil investigasi kita udah buntu nih, jadi ya kita nyoba ngawasin sekitaran sini. Sapa tau nemu sesuatu" kata Getou "btw, bukannya biasanya jam segini loe udah tidur?"

"Mau nya juga gue tidur. Tapi tetangga sebelah gue berisik" keluh Mahito

"Oh, ya kerjaannya tukang sih, wajar berisik" kata Getou

"Tau dari mana lu?" kata Mahito

"Gue abis nanyain orang-orang yang tinggal di gedung itu tadi siang" kata Getou "omong-omong tadi siang penghuni kamar itu kosong. Kapan dia balik?"

"Kapan ya, gue juga kurang tau sih tapi sekitar jam 7 gue denger ada suara pintu kebuka" kata Mahito

"Hmmm"

"Dapat sesuatu?"

"Yah sedikit"
.

.

.

Keesokan malamnya.

"Loe gila?! Ini beneran mau dilakuin?!" kata Gojo

"Ya" kata Getou

"Kenapa loe seyakin itu dia pelakunya?" kata Gojo

"Insting" kata Getou

Gojo merasa menyesal sudah bertanya. Kemarin setelah perbincangan dengan Mahito dan pengawasan yang berakhir nihil, Getou mendapat sebuah deduksi aneh yang hanya didukung oleh insting.

Jadi disinilah mereka, mencoba membobol tempat tersangka.

Tersangka yang dimaksud adalah pemilik kamar di apartemen yang tidak sempat mereka temui. Setelah menggunakan Mahito untuk memastikan sang penghuni sedang pergi, mereka memulai aksi mereka.

"Kalo loe salah gue ga mau ikut tanggung jawab" kata Gojo

Getou mencoba membobol salah satu jendela kamar. Hebatnya dia punya perlengkapan yang sesuai. Ia membuat lubang di kaca tanpa memecahkannya dan membuka jendela.

Keduanya memasuki ruangan yang cukup gelap, penerang satu-satunya hanyalah cahaya bulan yang masuk lewat jendela.

"Perasaan gue atau disini emang dingin" kata Gojo

"Emang dingin" kata Getou "loe liat deh"

Gojo keningungan, ia pun menoleh ke arah yang ditunjuk Getou. Matanya membelak melihat sesosok wanita yang selama ini mereka cari terbaring diranjang dengan gaun putih.

Getou mendekati tubuh Haruka dan memeriksa nadinya, "dia sudah mati"

"Seriusan, gila sih ini" kata Gojo

"Apanya?"

Keduanya terkejut pada suara asing yang tiba-tiba muncul. Mereka menoleh dengan cepat dan menumukan sosok tidak terduga berdiri di depan pintu dengan tatapan dingin. Dia adalah Akira.

"Kenapa kau disini?" Getou bertanya lada Akira

"Ah...kenapa ya...? Kenapa kalian bisa kemari?"

"Kami bertanya duluan"

"Ah..berisik....berisik....kalian sangat berisik!!!" Akira mengeluarkan sebilah pisau dan mulai menyerang secara membabi buta. Getou dan Gojo berusaha menghindari setiap serangan Akira, walau tetap tergores sedikit.

Setelah beberapa kali menghindar akhirnya Getou menyerang Akira dan memukul tenguknya untuk membuatnya tidak sadarkan diri.

Saat Akira jatuh mereka pun bisa bernafas lega.

"Sumpah pas gue ngikutin dia, dia gak kesini" kata Gojo

"Mungkin dia ke sini beberapa kali aja untuk ngecek tubuh Haruka" kata Getou "yang lebih penting, si Mahito ngapain sih? Kok gak ngabarin kalo ada orang dateng ke kamar ini"

"Ada keributan apa ini?"

Baru saja diomongin Mahito datang dan dibelakangnya ada Nanami. Satu lagi.....baju mereka berantakan.

"Pantesan diem..."

Setelah menjelaskan apa yang terjadi. Nanami memanggil anak buahnya dan mereka mengamankan jasad Haruka serta Akira yang tidak sadarkan diri.

Complicated || SuguSatoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang