Setelah kejadian dimana Wonwoo di tarik oleh Mingyu ke arah taman sosok tinggi tan itu semakin menjadi.
Mingyu sering kali mengikuti Wonwoo pergi, memberi bekal, menyimpan susu dan permen di atas meja, menunggu di depan kelas untuk pulang bersama padahal mereka sama sekali tidak satu arah jalan pulang.
Tapi Wonwoo sama sekali tidak perduli malahan hal seperti itu membuat pria bermata rubah itu semakin takut akan dunia luar. Seperti halnya sekarang Wonwoo tengah menanti bel pulang berdering, ingin rasanya ia cepat pulang mendahului kelas Mingyu.
Pasalnya entah bagaimana bisa lima menit sebelum bel pulang Mingyu selalu sudah standbye di depan kelas Wonwoo.
Hal itu menimbulkan banyak pertanyaan dan bisik - bisik dari teman Wonwoo begitupun kelas lainnya, Wonwoo menghela nafas panjang jengah dengan rasa gelisahnya yang sejak tadi mengusiknya.
Terkadang ia berfikir kenapa bisa orang sepertinya di sukai bahkan di gilai oleh mahluk macam Kim MIngyu. Wonwoo hanya tidak tau saja bahwa tidak hanya Mingyu yang mengaguminya, kalau tidak bersikap dingin dan tidak bersikap acuh mungkin tidak hanya Mingyu yang mengejarnya secara ugal - ugalan itu.
Wonwoo itu populer tidak hanya karena sikapnya tapi ayolah wajahnya saja sudah menunjukan bahwa ia center apa lagi nilai plusnya adalah Wonwoo itu pintar dan terlahir dari keluarga terpandang. Namun kembali ke asal, apa yang di lakukan Mingyu juga wajar bukan? karena cinta itu harus di perjuangkan bagaimanapun caranya.
Walau pada akhirnya jatuhnya seperti pemaksaan dan terror.
Bel yang di nanti - nanti akhirnya tiba dengan terburu Wonwoo membereskan barang - barangnya kedalam ranselnya.
Terdiam sejenak untuk memastikan bahwa barangnya tidak ada yang tertinggal.
Setelah selesai Wonwoo segera beranjak dari duduknya, berbaur ketengah kerumunan siswa - siswi yang baru saja keluar dari kelas mereka. Ini bukan Wonwoo sekali, biasanya ia akan menunggu sekolah sepi baru lah ia keluar untuk pulang tapi kini Wonwoo dengan terpaksa harus berdesakan dengan siswa lainnya.
Wonwoo sedikit mengintip ke arah koridor berpikir waspada kalau saja tiba - tiba Mingyu ada di hadapannya menunggu di ambang pintu. Bersyukurlah tuhan masih sayang padanya, Mingyu tak terlihat dimanapun bahkan di area parkiran sekolah.
Akhirnya Wonwoo bisa bernafas lega dengan hati tenang Wonwoo berjalan ke arah halte bus dan baru saja sampai di halte Wonwoo berpapasan dengan Soonyoung dan Seokmin yang tengah menunggu bus.
Wonwoo kaget bukan main karena jika ada mereka pasti yang lainnyapun akan datang, Wonwoo kembali waspada dan berniat kabur namun Seokmi terlebih dulu melihanya.
"Oh Wonwoo kau naik bus yang mana?"
"Emm.. naik bus 122" jawab Wonwoo pelan dengan mata yang terus melihat sekitar.
Soonyoung yang memperhatikan tersenyum jahil.
"Ey~ Wonwoo- ssi kau mencari siapa? Mingyu?" tanyanya dengan mengedip genit
Wonwoo yang mendengar itu langsung melotot horor, mencari Mingyu katanya? heol Mingyu? yang benar saja.
Mereka tidak tau saja perjuangan Wonwoo untuk sampai disini itu bagaimana berdesakan, mendapat tatapan aneh dan bingung dari para penghuni sekolah.
Wonwoo menghela nafas kenapa harus bertemu dengan mereka sih Wonwoo hanya ingin segera pulang tidak ingin berinteraksi dengan siapapun termasuk kelompok Mingyu ini.
Seokmin yang melihat Wonwoo tak menjawab dan tatapannya berubah menjadi jengah langsung mengalihkan pembicaraan.
"Hey Soon jangan mulai lagi... oh ya Wonwoo-ssi berarti satu arah dengan Jeonghan hyung kenapa tidak coba
KAMU SEDANG MEMBACA
My Master Devil
Random[Update kalo inget 😁] Aku normal(?) tapi itu menurut ku beberapa waktu lalu sebelum dia datang menarik dan mengikat ku oleh segala perjuangannya untuk mendapatkan ku.-jww Tidak ada yang tidak bisa Aku lakukan, termasuk menjerat Mu kedalam segala p...