Part 5

63 17 6
                                    

Happy reading💕

"Si*lan lu, Fel. Argh, kita jadi kalah kan! Lu, sih," Andrean mengomel dengan kesal karena kekalahan mereka.

"Kok gue? Lu juga salah, yah," sahut Feldy dengan nada defensif. Ia merasa tidak adil jika disalahkan sendirian, apalagi mereka berdua dalam satu tim, jadi kekalahan adalah tanggung jawab bersama.

"Mampus noh, makan tuh kalah," ejek Alex, yang tampaknya menikmati kekalahan tim tersebut.

"Bacot lu, Lex," balas Andrean sambil malas. Ia sudah enggan melanjutkan permainan dan memilih untuk fokus pada makanan di depannya.

"Kalah mah terima aja kali," sahut Jeano.

Saat ini mereka berada di kediaman Albert, khususnya di kamar yang memang dirancang untuk berkumpul bersama teman-temannya. Kamar yang sebelumnya rapi dan bersih kini terlihat berantakan, seperti kapal pecah, akibat dari permainan yang seru dan berantakan. Mereka memutuskan untuk menginap di rumah Albert karena hujan yang tak kunjung reda. Orangtua Albert tidak masalah jika teman-temannya menginap, karena memang sudah menjadi kebiasaan mereka.

Di sisi lain, Albert memilih untuk duduk di balkon kamar tersebut, berdiam diri menikmati dinginnya udara malam hari yang saat ini di guyur hujan yang memang tak terlalu deras. Albert sangat menyukai hujan dan suasana malam karena ketika Albert berada di dua suasana tersebut Albert merasakan ketenangan, rintikan air hujan yang menghantam bentala ia dapat meluapkan emosi nya tanpa orang lain ketahui, di saat Albert tengah memejamkan matanya ia merasakan pergerakan di kursi sebelah karena penasaran Albert membuka mata, objek yang ia lihat adalah Jeano yang saat ini ikut memejamkan matanya.

Cukup lama mereka bertahan dengan kesunyian ini pada akhirnya Jeano memulai pembicaraan. "Btw lo masih belum move on dari dia?"

"Bukannya belum move on cuma ngga segampang itu melupakan momen-momen gw bareng dia selama 2 tahun," Albert menjawab dengan mata yang masih terpejam.

Jeano yang mendengar jawaban hal itu sontak menghela napas pelan, memang tak mudah untuk kita melupakan seseorang yang sudah kita anggap sebagai rumah, seseorang yang selalu ada di samping kita selama bertahun-tahun, tiba-tiba saja pergi meninggalkan luka di hidup kita tanpa aba-aba dan memilih untuk pergi bersama orang baru tanpa memikirkan semua hal yang telah mereka berdua lalui bersama, namun kita juga jangan sampai terjebak dalam bayang-bayang masa lalu tanpa mau keluar dari bayangan itu, karena mau bagaimana pun juga kita berhak untuk bahagia bersama orang yang benar-benar di takdir kan dengan kita di masa depan. Masa lalu biarlah menjadi masa lalu, jangan pernah berharap lebih untuk kembali dengan masa lalu itu karena kaca yang telah hancur tidak mungkin bisa kembali seperti semula pasti masih ada serpihan kaca kecil yang tertinggal di dalamnya tanpa orang lain tahu.

"jangan pernah memulai suatu hubungan sebelum lu benar-benar lupa sama dia, dan jangan pernah menjadikan seseorang pelampiasan buat lo bisa lupain dia karena bukan cewe itu doang yang sakit tapi lo juga akan merasakan sakit yang sama," ucap Jeano

Albert saat ini memang tidak ada keinginan untuk memulai hubungan dengan siapapun.

Cukup lama mereka berbincang di balkon tanpa mereka sadari waktu sudah menunjukan pukul 01:00 wib yang artinya fajar akan segera tiba, untung saja besok hari libur jadi mereka tak perlu repot-repot untuk bangun pagi. Mereka bangkit dari tempat duduk dan berjalan menuju kamar untuk beristirahat, hal yang pertama kali mereka lihat adalah kamar yang sudah tidak ada bentuknya dan 3 temannya sudah terlelap dengan posisi tidur yang sangat-sangat memprihatinkan, Feldy yang tidur dengan posisi duduk dan tangan yang masih memegang stik game, Andrean dengan posisi duduk dan punggung yang menyender sofa dengan kepala yang mendongak, dan terakhir Alex tidur di kasur dengan posisi kepala yang hampir menyentuh lantai. Albert dan Jeano benar-benar sudah lelah dengan kelakuan ketiga temannya itu tanpa mau membenarkan posisi mereka, Albert dan Jeano memilih untuk tidur. Lihat saja ketika bangun nanti mereka akan merasakan sakit di badan mereka karena posisi tidur yang salah.

Diantara Cahaya dan BayanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang