NAKARMA [TAMAT]

NAKARMA DAVENIER

haloooo!

aku punya cerita baru nih, judulnya NAKARMA

rameinn yaaa gaissss! eheheheheh vote sama komennya yuuu

okee, ayo mulai bacaaa! semoga kalian sukaaa<3

      Nakarma Davenier, adalah laki-laki yang cukup disegani disekolahnya. Nakarma cenderung memiliki kepribadian yang dingin dan seram. Aura gelapnya mampu menggelapkan sekitarnya. Walaupun begitu, banyak gadis yang jatuh hati dengannya karena ketampanan Nakarma. Namun hebatnya, Nakarma tidak pernah tertarik dengan gadis manapun. Banyak gadis yang rela melemparkan tubuhnya pada Nakarma, tetapi Nakarma sama sekali tidak menangkapnya. Sebaliknya, Nakarma malah membuangnya dan mencampakkannya.

      Bisa di bilang, Nakarma tidak suka dengan gadis murahan.

      Bagaikan langit mendung yang menggelap, itulah Nakarma. Siapa sangka dibalik topeng sangarnya, Nakarma menyimpan sejuta rahasia kesedihan dalam hidupnya. Tidak ada satupun yang mengetahui rahasia itu. Maukah kamu menjadi yang pertama?

      Satu hal yang pasti, Nakarma lebih suka di panggil Karma ketimbang panggilan lainnya, walaupun 'Karma' memiliki arti yang buruk untuk di dengar. Namun Karma malah sebaliknya, ia senang dipanggil Karma karena ia merasa nama itu memang cocok untuk dirinya dan hidupnya.

      "Naka!"

      Seseorang memanggil namanya. Karma tidak menoleh atau meresponnya walau ia mendengarnya sekalipun. Karma tetap berjalan lurus di koridor sekolahnya.

      "Nakarma!" kedua kalinya gadis itu memanggil Karma.

      Hingga akhirnya seorang laki-laki menghalangi langkahnya. Ketika langkah Karma berhenti, kepala laki-laki itu bergerak seakan memerintah Karma untuk menoleh kebelakang.

      "Lo di panggil tuh, Kar," ucap laki-laki yang berdiri di hadapan Karma.

      Barulah Karma menoleh ke belakang. "Nanti malem datang, ya ke ulang tahun aku?" Gadis itu memberikan sebuah kartu undangan untuknya. 

      "Ini buat El," gadis itu memberikan kartu yang sama dengan nama yang berbeda. Bertuliskan 'Raphael' dalam kartu tersebut. "Kamu juga harus datang pokoknya!" 

      Raphael tersenyum menerima undangan tersebut. "Yang keberapa sih?" tanyanya. "Ooohh sweet seventeen," serunya menjawab sendiri setelah melihat-lihat isi kartu undangan itu. 

      Raphael merangkul Karma dengan posesif. Walaupun Karma sudah sangat risih, namun Raphael tetap memaksa. "Tenang aja, Ree! Gua sama Karma pasti bakalan dateng kok. Iya kan, Kar!?"

      "Malas," jawab Karma diluar dugaan Raphael.

      Gadis itu menunduk. "Sekali ini aja, Ka, kamu datang ke ulang tahun aku. Kamu terakhir datang kan pas 2 tahun yang lalu.. Kamu gak kangen kita bareng-bareng lagi kayak dulu? Aku, kamu, sama Raphael."