DREAM|| BAGIAN 41

1.2K 165 19
                                    

Santuy yorobuuun, siapa yang kemaren kena Frank, cuuung!

41.

Siang ini, cuaca begitu cerah. Haekal diberi ijin oleh sang papah, boleh bebas dari belajarnya. Maka dari itu Haekal terlihat begitu senang. Ia akan menghabiskan waktunya bersama teman-temannya hari Sabtu ini.

"Jono kagak keliatan dari tadi, kemana tuh anak?" Tanya Reyhan disela kegiatannya menjahit celana training milik Haekal.

Entah lah, tadi Haekal bilang celananya tidak sengaja robek, tapi ingin di jahit oleh Reyhan. Tadi Reyhan sempat mengomel, tapi akhirnya kasihan juga melihat Haekal dengan wajah melasnya.

"Tadi bilangnya mau jagain Yuri bareng Karina. Padahal bawa aja kesini ya, Marvin aja anteng disini." Jawab Cahyo.

"Mungkin mau di ajak jalan-jalan. Lagian ini kita apa kagak pada bosen?" Tanya Haekal.

"Bener ih bosen," Icung merebahkan tubuhnya asal.

Jadi posisinya Reyhan yang lagi jahit celana milik Haekal, Haekal dan Cahyo bermain catur, Icung awalnya nonton, si Jeman mah pules di sofa panjang.

"Beli seblak gih!" Titah Reyhan.

"Gue mau.." suara serak Jeman mengambil alih atensi keempatnya, matanya masih terpejam, tapi mulutnya sudah bersuara.

"Ngigo kayaknya," ujar Cahyo memecah keheningan.

"Yaudah lah, beliin aja. Hayuu! Siapa yang mau ikut gue?" Kata Haekal sembari menggoyangkan kunci motor di tangannya.

"Mauuu,"

"Gue ikut,"

Cahyo dan Icung mengangkat tangannya kompak.

"Lah? Pengen ikut dua-duanya gimana? Udah, satu tinggal sini," Reyhan menatap keduanya.

"Udah nggak pa-pa, kita boti," kata Haekal membuat yang lain melotot.

"Maksud?"

"Bonceng tiga anjirr, ya kali," Ketiganya manggut-manggut paham setelah mendengar artinya. Dikira tadi boti yang ituu.

"Hayu! Boti aja, boti," Icung bangun lebih dulu. Semangat mau boti.

"Rey, nanti di grup aja ya tulis, mau di pakein apa aja," kata Haekal sebelum berjalan keluar.

"Hm, gampang,"

Dijalan, Haekal, Cahyo dan Icung mengendarai motor milik Haekal dengan kecepatan sedang, tentu saja Haekal yang bawa. Cahyo ditengah dan Icung duduk paling belakang.

"Geser kek, Yo. Gue udah mau ngejedag ini," ujar Icung yang terlihat tertekan.

"Ya Lo liat bang Ekal udah nekuk gitu kakinya,"

"Sstt.. kalian nih, ribut Mulu. Nggak gelut sehari aja udah panas dingin kayaknya," tegur Haekal.

"Ngaca, bang,"

"Tau, Lo aja kalo ama bang Rey ama bang Nana gelut terus, hayoo," Haekal nyengir menanggapi keduanya.

•••

"Sekarang Yuri sakitnya nggak sesering kayak dulu ya, anaknya lebih nunjukin semangat," ujar Karina pacar Jeano.

"Hm, Alhamdulillah. Ayah bunda aku udah pulang kemarin, makanya dia seneng banget. Terus sekarang sering telpon juga." Balas Jeano sembari tersenyum, melihat adiknya yang sedang bermain di taman.

"Omo? Seriusan? Wah.. ikut seneng dengernya. Semoga aja kedepannya orang tua kamu makin luangin waktu buat kalian berdua,"

"Amiin.."

Bertemu Lagi Nanti (Nct Dream)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang